Akhir Masa Jabatan Gubernur Aceh

Warna-warni Menjelang Berakhirnya Masa Jabatan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh

Namun, warna warni kisah mewarnai langkahnya menuju berakhirnya masa jabatan tersebut yang sudah diemban sejak 5 November 2022.

Serambinews.com
Nova Iriansyah mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Aceh pada 5 Juli 2022. 

Warna-warni Menjelang Berakhirnya Masa Jabatan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh

TRIBUNGAYO.COM - Tepat 5 Juli 2022, masa jabatan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh berakhir.

Namun, warna warni kisah mewarnai langkahnya menuju berakhirnya masa jabatan tersebut yang sudah diemban sejak 5 November 2022.

Dimana ia menggantikan Irwandi Yusuf yang terjerat kasus hukum saat itu.

Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh

Diakhir jabatannya, Nova Iriansyah mendapat predikat sebagai "Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh".

Predikat itu diberikan oleh Fraksi Partai Aceh yang menyimpulkan bahwa Nova Iriansyah telah gagal dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Aceh.

Dan juga gagal dalam mewujudkan visi-misi Aceh hebat yang menjadi jargon pemerintah Irwandi - Nova.

Hal itu disampaikan Fraksi Partai Aceh dalam rapat paripurna di Gedung Utama DPRA, Jumat (1/7/2022).

Selain itu juga diharapkan ke depannya tidak ada lagi Gubernur seperti Nova yang dikirimkan oleh Allah kepada rakyat Aceh.

Menanggapi hal itu, Nova menyebut, kritik yang disampaikan dari Fraksi Partai Aceh di akhir masa jabatannya merupakan kritik yang membangun.

"Alhamdulillah, tksh sy ucapkan kpd Fraksi Partai Aceh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atas Pendapat Akhir yg telah menyampaikan kritik yg sangat konstruktif thd Pem. Aceh periode 2017-2022".

"Dibacakan dlm Rapat Paripurna ttg Pertanggungjwbn Keuangan TA. 2021, di Gdg. DPRA 30/06/2022," tulis Nova dalam cuitannya.

Ia memberi tanggapan itu melalui unggahan di Twitter pribadi miliknya @niriasnyah yang diunggah pada Sabtu (2/7/2022).

Unggahan tersebut berisi tanggapan Gubernur Aceh terkait pernyataan sikap dari Fraksi Partai Aceh.

Melalui cuitannya, Nova Iriansyah awalnya mengunggah sebuah foto yang berisi tulisan.

Foto tersebut berisi tulisan yang ditujukan kepada Nova Iriansyah dari fraksi Partai Aceh di akhir masa jabatannya.

Meluncurkan Buku "Darah Pun Kami Sumbang"

Sehari jelang berakhirnya masa jabatan, Nova Iriansyah meluncurkan sebuah buku berjudul Nova Iriansyah "Darah Pun Kami Sumbangkan".

Buku itu berisi 441 halaman dan tujuh bagiannya ditulis oleh Jurnalis Senior Aceh, Adi Warsidi bersama Almuniza Kamal.

Serta penulis lain, Marthunis Muhammad, Muhammad Iswanto, Mukhlisuddin Ilyas, Munawar A Djalil, Nashrun Marzuki, Risman A Rachman, Wiratmadinata, Yusrizal Ibrahim, dan Zulkifli Daud.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat melaunching buku berjudul Nova Iriansyah
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat melaunching buku berjudul Nova Iriansyah "Darah Pun Kami Sumbangkan". (HUMAS PEMERINTAH ACEH)

Peluncuran buku tersebut digelar dalam acara seremonial sekaligus "malam perpisahan" Gubernur Aceh dan istri Dyah Erti Idawati bersama seluruh Kepala SKPA dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Minggu (3/7/2022) malam.

Adi Warsidi, mantan Ketua AJI Banda Aceh, menjadi penulis utama buku dengan cover wajah Nova Iriansyah yang disketsakan oleh Mahdi Abdullah dibuka dengan prolog "Sebelum Matahari Terbenam" dan ditutup epilog "Persimpangan Akhir Perjalanan".

Masih dalam acara itu, Adi Warsidi diberi kesempatan menyampaikan testimoni tentang buku yang telah ditulis.

Kenal dengan Nova sejak tahun 1996, menjadi modal bagi Adi dalam merangkum rekam jejak kehidupan seorang Nova Iriansyah.

Ia kenal dengan Nova saat kuliah di Fakultas Teknik Unsyiah, saat itu Adi sebagai mahasiswa dan Nova sebagai dosen di jurusan Arsitektur.

"Apa yang saya tulis dalam buku ini tidak mewakili siapapun, tidak mewakili lembaga manapun, ini murni pandangan saya".

"Gubernur Nova Iriansyah ini bukan bukan sosok baru bagi saya, saya sudah kenal sejak 1996," kata pria yang kerap disapa Adi W tersebut.

Nova Kecil Sempat Dikeluarkan dari Sekolah

Sebagaimana telah ditulis dalam buku Nova Iriansyah "Darah Pun Kami Sumbangkan".

Adi Warsidi mengungkapkan bahwa Nova kecil adalah anak yang nakal dan sempat melawan guru hingga dikeluarkan dari sekolah.

"Beliau pernah dikeluarkan dari sekolah SD, mungkin banyak yang tidak tahu. Beliau melawan seorang guru," katanya.

Saat itu, ayah Nova Iriansyah yang tak lain adalah HM Nurdin Sufi, menjabat sebagai Bupati Aceh Tengah (1970-1975).

Namun ayahnya tak lantas menegur kepala sekolah atau guru yang mengeluarkan Nova dari sekolah.

"Saya kutip kata-kata beliau, ayah saya tidak membela saya karena saya salah. Bayangkan seorang anak bupati dikeluarkan dari sekolah," katanya.

Nova kecil, kata Adi tidak mengadu kepada ayahnya.

Ia justru belajar menjadi anak patuh dan menjadi sukses meraih semua mimpi hingga menjadi pemimpin di Aceh.

Hal itu pula tercermin hingga saat ini.

Menurut Adi, Nova yang saat ini kerap mendapat kritikan, hujatan, bahkan makian, tidak pernah mengadu hal itu ke ranah hukum.

"Dalam rekaman saya, belum pernah beliau mempersoalkan ke ranah hukum atas kritikan dan tuduhan yang dialamatkan," katanya.

Nova, kata Adi, melawan kritik dengan diam dan terus berbuat untuk Aceh. "Beliau kerap melawan kritik dengan diam dan terus berbuat.

Ia sadar menjadi pemimpin adalah resiko, tak lepas dari ujian, kritikan, bahkan makian.

Gubernur Nova mengambil peran penting dalam membangun Aceh," pungkasnya.

Sekilas tentang Nova Iriansyah

Ir H Nova Iriansyah MT lahir di Banda Aceh, 22 November 1963.

Partai Demokrat

Pendidikan

- SD Negeri 3 Takengon (1969-1975)
- SMP Negeri I Banda Aceh (1976-1979)
- SMA Negeri I Banda Aceh (1979-1982)
- Teknik Arsitektur ITS Surabaya (1982-1988)
- Magister Teknik Arsitektur ITB Bandung (1995-1999)

Pekerjaan

- Dosen – Jurusan Teknik Arsitektur- Fakultas Teknik Unsyiah (1989-2006)

- Ketua Jurusan Teknik Arsitektur – Fakultas Teknik Unsyiah (2004-2006)

- Komisaris PT Mega Desain Konsultan dan Archie Forum Konsultan (2006-2009)

- Anggota DPR RI – Fraksi Partai Demokrat (2009-2014)

Selanjutnya, Nova Iriansyah menjabat sebagai Gubernur Aceh sejak 5 November 2020.

Nova pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 5 Juli 2017 hingga 5 Juli 2018.

Selanjutnya, menjabat sebagai Pelaksana tugas Gubernur Aceh dari 5 Juli 2018 hingga 5 November 2020 menggantikan Irwandi Yusuf. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Luncurkan Buku di Akhir Jabatan, Nova Iriansyah: Saya Sabar Tingkat Dewa

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Testimoni Penulis Buku Nova Iriansyah: Beliau Kerap Melawan Kritik dengan Diam 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Nova Iriansyah Tanggapi soal Label Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved