Hari Kemerdekan RI

Hari Kemerdekaan RI, Muhammad Hasan Gayo Pejuang Kemerdekaan RI dari Tanoh Gayo

Muhammad Hasan Gayo, memimpin pengambilalihan aset dan manajemen perusahaan Kereta Api di Jakarta dan bengkel besarnya di Manggarai.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Serambinews.com
Poster bedah buku Peran Muhammad Hasan Gayo di Jakarta. 

Muhammad Hasan Gayo, memimpin pengambilalihan aset dan manajemen perusahaan Kereta Api di Jakarta dan bengkel besarnya di Manggarai, atas nama Angkatan Pemuda Indonesia (API).

TRIBUNGAYO.COM-  Muhammad Hasan Gayo merupakan pejuang nasional dari Tanoh Gayo.

Tokoh nasional Muhammad Hasan Gayo ini lahir di Desa Lukup, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

Banyak kiprah Hasan Gayo dalam pergerakan Kemerdekaan Indonesia.

Muhammad Hasan Gayo, memimpin pengambilalihan aset dan manajemen perusahaan Kereta Api di Jakarta.

Dan bengkel besarnya di Manggarai, atas nama Angkatan Pemuda Indonesia (API).

Pada 3 September 1945, tentara Jepang yang menjaga Perusahaan Kereta Api menyerah tanpa perlawanan dan semua gerbong ditempeli "Milik RI."

Baca juga: Tengku Tapa dari Gayo Sosok Ajaib, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah: Layak Jadi Pahlawan Nasional

Dampak dari pengambilalihan Perusahaan Kereta Api di Jakarta, akhirnya seluruh stasiun kereta api di Pulau Jawa diambilalih oleh pejuang rakyat Indonesia.

Hasan Gayo bergabung dengan mahasiswa dan pemuda pergerakan anti penjajah Jepang.

Grup ini belakangan diberinama "Grup Pemuda Radikal" pimpinan Chaerul Saleh, bermarkas di Menteng 31 atau Gedung Juang 45 sekarang.

Tentu saja perjuangan yang digelorakan Haji Muhammad Hasan Gayo tidak sekedar merebut asset Kereta Api Nasional dari tangan Jepang.

Tapi banyak lagi gerakan yang telah digagasnya di masa revolusi itu.

Baca juga: Daud Gayo Meninggal, Pernah Tulis Buku Pejuang Gayo untuk Kemerdekaan RI, Jadikan Pahlawan Nasional

Diantaranya, saat bergabung dengan pemuda lainnya untuk mendesak Soekarno segera menyatakan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang kalah dari sekutu.

Serta sebagai motor bangkitnya perlawanan pemuda melawan agresi kedua Belanda di Tanah Air.

Mantan gubenur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan sebagai pejuang sejati, tentu Muhammad Hasan Gayo lebih daripada itu.

"Kita harus meneladani semangat mereka dalam mempertahankan martabat bangsa, disertai dengan mengisi pembangunan untuk kesejahteraan bangsa dan rakyat," sebutnya.

Baca juga: Hari Kemerdekaan RI, Ini Tokoh Dibalik Perumusan Teks Proklamasi

Kisah perjuangan Muhammad Hasan Gayo ini ditulis oleh almarhum Daud Gayo yang dalam usia tua masih sangat produktif dan masih menulis buku saat usia 82 tahun.

Buku itu berjudul "Keterlibatan Haji Muhammad Hasan Gayo, Pejuang Nasional Dataran Tinggi Gayo dalam Gerakan Perjuangan Kemerdekaan 1923-2003."

Buku ini memiliki tebal 268 halaman, diterbitkan Bandar Publishing Banda Aceh.

Semasa hidupnya Daud Gayo bersemangat menyelesaikan buku itu meski dalam usia yang sudah tua, sehingga banyak kalangan mendorong Muhammad Hasan Gayo untuk dijadikan Pahlawan Nasional.

Baca juga: Merah Putih Dikibarkan Pertama Kali di Takengon 4 Oktober 1945, Teks Proklamasi Dibaca Reje Mukmin

Dilansir TribunGayo.com dari penghubung.acehprov.go.id dalam acara bedah buku Haji Muhammad Hasan Gayo di Perpustakaan Nasional RI, Jakarata, Minggu (15/3/2020).

Nova Iriansyah mengatakan tujuan kehadiran buku ini untuk menumbuh kembangkan semangat bela negara sebagaimana yang diperlihatkan Haji Muhammad Hasan Gayo dan pejuang bangsa lainnya.

"Dan mudah-mudahan, melalui diskusi dan peluncuran buku ini, negara memiliki acuan untuk menempatkan Haji Muhammad Hasan Gayo sebagai salah satu pejuang di negeri ini. Dengan demikian, sejarah yang sempat tercecer akan dapat kita kumpulkan kembali," ujarnya.

Baca juga: Berikut Sejarah Bendera Merah Putih, Mulai dari Pemilihan Warna Bendera hingga Lagu Kebangsaan

Menurutnya, yang terpenting, semangat perjuangan Haji Muhammad Hasan Gayo bisa menjadi sikap yang diteladani dalam berbangsa ini.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Kementrian Sosial RI, Drs Bambang Sugeng MM mengatakan, dalam buku tersebut tentunya dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi bangsa.

"Karena di sini kita dapat melihat dan tentunya ada kepedulian yang besar terhadap seorang tokoh nasional yang telah memberi jasanya kepada bangsa dan negara," ujar Bambang yang mewakili Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara.

Baca juga: Ini 8 Fakta Menarik Bendera Merah Putih, Miliki Tiga Sebutan yang Berbeda

Dalam hal ini tambahnya, Muhammad Hasan Gayo diketahui adalah tokoh angkatan pemuda Indonesa yang berhasil mengambil aset kereta api di Jakarta dan bengkel besarnya di Manggarai dari penjagaan tentara Jepang.

"Dampak keberhasilan tersebut pada akhirnya seluruh stasiun yang ada diseluruh Jawa dapat diambil oleh rakyat Indonesia," katanya.

Ia juga menyebutkan, Haji Muhammad Hasan Gayo dari mudanya sudah mempunyai semangat perjuangan dan tekat yang besar untuk bangsa dan negara.

"Maka patut diteladani khususnya para generasi muda," ujarnya. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved