Sosok

Live Youtube dan Facebook TribunGayo, Kisah Polwan Asal Gayo Jadi Pasukan Pengamanan PBB

Kini, ia sedang bertugas di Afrika Tengah sebagai Ba Unit 2 Subden 1 dan B Satuan KBR Pasukan Gegana Korbrimob Polri

Editor: Rizwan
TribunGayo.com
Briptu Maissy Deza Utami, Polwan asal Gayo dari Polda Aceh menjadi pasukan PBB di Afrika 

TRIBUNGAYO.COM - Gadis cantik asal Gayo, Maissy Deza Utami (24) menjadi bagian dari pasukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Afrika.

Sebelum menjadi polisi, Maissy Deza Utami  atau dikenal Briptu Maissy pernah dinobatkan sebagai duta wisata Aceh Tengah pada tahun 2015.

Gadis Gayo asal Kampung Bukit Pepanyi, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah ini pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 4 Takengon.

Kini, ia sedang bertugas di Afrika Tengah sebagai Ba Unit 2 Subden 1 dan B Satuan KBR Pasukan Gegana Korbrimob Polri.

Maissy mengungkapkan, suatu hal yang luar biasa dapat menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB.

TribunGayo.com menayangkan live melalui chanel Youtube dan Facebook dalam program Cerite urum tokoh Briptu Maissy Deza Utami, Senin (22/8/2022).

Berikut link https://www.facebook.com/tribungayocom/videos/631263071610760/

Berikut link https://youtu.be/0LrL-eBbOmQ

Briptu Maissy Deza Utami, Polwan asal Aceh, bagian pasukan PBB di Afrika
Briptu Maissy Deza Utami, Polwan asal Aceh, bagian pasukan PBB di Afrika (Sumber Web Serambi Indonesia)

Dalam wawancara sebelumnya, Briptu Maisssy mengaku banyak mendapat pelajaran serta pengalaman dalam menjalankan tugas tersebut.

Mengawali karirnya sebagai polisi wanita (Polwan) yang kini berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) merupakan cita-citanya sejak kecil.

Orang tuanya pun mendukung penuh cita-cita itu dan sekarang Maissy merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari peacekeeper (penjaga keamanan) Polri.

"Menjadi peacekeeper Polri adalah salah satu pencapaian terbesar saya selama menjalankan dinas di Kepolisian Republik Indonesia" ungkapnya kepada Serambinews.com pada Jumat (22/4/2022).

Diwartakan Jurnalis Serambi Indonesia Bagus setiawan, bahwa ada 140 personel dari seluruh Polda di Indonesia.

Ia yang dipercaya bertugas selama setahun sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika.

Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya adalah Polwan, termasuk Briptu Maissy Deza Utami.

Baca juga: Raih Kesempatan Menjadi Paskibraka Nasional, Rinda Febriola Berhasil Harumkan Nama Gayo

Saat ini, Maissy dan rekan-rekannya sudah delapan bulan bertugas di Afrika Tengah sejak September 2021 lalu.

Tugas itu akan mereka jalani hingga Oktober mendatang.

Briptu Maissy mengaku banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru saat menjadi peacekeepers.

Salah satunya, bisa mempelajari tentang Negara Afrika Tengah, khususnya Kota Bangui.

Mulai dari segi ekonomi, politik, dan sosial budaya masyarakat setempat," ungkap polwan kelahiran Lhokseumawe, 12 Mei 1998, tersebut.

Sebelum diberangkatkan ke Afrika, kata Maissy, ia dan teman-temannya diberi pembekalan oleh Divisi Hubungan Internasional atau Pre Deploy Training (PDT).

Kegiatan itu di Pusat Pelatihan Misi Internasional Polri, Serpong, Tangerang Selatan.

PDT terdiri atas tiga tahap.

Baca juga: Yulina, Perempuan Gayo Pertama Pembawa Baki Bendera Sang Saka Merah Putih di Istana Negara 1977

Tahap pertama yaitu tahapan pengenalan organisasi UN (United Nations atau PBB).

"Lalu struktur UN, mandate UN yang akan dilaksanakan, dan pendalaman bahasa Prancis,” jelas anak pertama dari empat bersaudara pasangan Ahmad Zaki SKep dan Yuslinar Rahma Dewi Amd Keb ini.

Tahap 2, sambung Briptu Maissy, hanya diikuti oleh peleton berkemampuan khusus seperti SWAT (Special Weapon And Tactic) dan Peleton Support.

Serta Charlie yang di dalam nya terdapat personel yang memiliki kemampuan mekanik, kesehatan, dan bahasa.

“Tahap ketiga diikuti oleh semua personil Peacekeepers karena pada tahapan ini dibekali latihan Checkpoint, Tactical Progression, Escort, dan PHH (Penanggulangan Huru Hara) sesuai dengan standar UN," jelas Maissy.

Selesai melaksanakan PDT sekitar enam bulan, menurut Maissy, mereka selanjutnya melaksanakan pembulatan di Tegal Mas, Lampung, selama lima hari.

Dan kemudian ditutup dengan upacara pembaretan yang menandakan bahwa mereka sudah sah menjadi anggota peacekeepers.

Baca juga: Anak Petani dari Bener Meriah, Agustiyara Dapat Beasiswa Doktor ke Hungaria

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Afrika, tepatnya di M'poko International Airport, tambah Briptu Maissy, rasa syukur langsung terucap karena cita-cita yang ia impikan sudah terwujud.

Baca juga: Nyak Dara Mayanda, Rampungkan Buku MotPop Disukai Ibu-ibu Muda, Asal Takengon Tamat SMA di Bogor

"Saat menginjakkan kaki di Afrika, yang terucap pertama kali adalah syukur Alhamdulillah karena akhirnya cita-cita yang selama ini saya harapkan bisa tercapai.

Ada rasa enggak percaya dan haru setelah melewati proses PDT yang tak mudah tentunya," jelas dia.

Saat tiba di sana, sebut Briptu Maissy, yang langsung terlintas di benaknya adalah panasnya dataran Afrika Tengah.

"Yang dirasain pastinya panas yang luar biasa, langsung terlintas ya Allah ternyata panas sekali Afrika ini, hahahaha," tulis Maissy via pesan WA sambil tertawa mengingat momen tersebut.

Soal situasi Kota Bangui tempat ia bertugas, Maissy mengatakan relatif aman, namun unpredictable (tak terduga).

Karena itu, menurut Briptu Maissy Deza Utami, setiap anggota UN yang bertugas tetap harus berhati-hati dalam melaksanakan tugas rutin.

Seperti patroli dan beberapa pengawalan yang menjadi task order.(Cut Eva Magfirah/TribunGayo.com)

Baca juga: Gustira Monita Penerima Beasiswa Rusia Asal Bener Meriah, Mengajar Eskul di SD untuk Ongkos ke Rusia

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved