Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Buruh Aceh Gelar Unjuk Rasa Berpusat di Gedung DPR Aceh

Selain isu penolakan kenaikan harga BBM, kaum buruh juga mendesak Pj Gubernur Aceh menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh tahun 2023 sebesar 15 persen.

TRIBUNGAYO.COM - Penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus terjadi hingga hari ini Kamis (8/9/2022) di Banda Aceh.

Setelah beberapa hari sebelumnya, aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM ini dilakukan oleh mahasiswa dari UIN Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala, dan lainnya.

Maka kali ini, aksi unjuk rasa terhadap penolakan kenaikan harga BBM dilakukan oleh massa Aliansi Buruh Aceh (ABA).

Gelombang unjuk rasa ini kembali memenuhi jalanan di Banda Aceh dengan membawa tuntutan yang sama.

Baca juga: Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM Berakhir Ricuh, Hingga Pasien di Rumah Singah BFLF Ikut Terdampak

Ya, tuntutan tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM subsidi yang baru-baru ini ditetapkan pemerintah.

Aksi unjuk rasa dipusatkan di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh.

Massa tiba di Gedung DPRA sekitar pukul 10.28 WIB setelah long march dari depan Masjid Raya Baiturrahman.

Selain isu penolakan kenaikan harga BBM, kaum buruh juga mendesak Pj Gubernur Aceh menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh tahun 2023 sebesar 15 persen.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRA Ricuh, Mahasiswa Diamankan, Polisi Terluka 

"Segera bahas dan sahkan revisi Qanun Ketenagakerjaan di Aceh," bunyi tuntutan massa.

Aksi unjuk rasa ini dikawal ketat oleh gabungan aparat kemanan baik dari polisi, TNI, dan Satpol PP. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Giliran Aliansi Buruh Aceh Unjuk Rasa, Tuntut Batalkan Kenaikan Harga BBM & Minta UMP 2023 Naik 15 persen