Berita Nasional

Lonjakan Inflasi di Pasar Global Picu Sejumlah Startup di Indonesia Lakukan PHK terhadap Karyawannya

Kondisi itu makin diperparah dengan adanya kebijakan ekstrem The Fed yang menaikkan suku bunga negaranya.

TRIBUNNEWS.COM
Lonjakan inflasi di Pasar Global memicu sejumlah startup di Indonesia melakukan PHK terhadap Karyawannya. 

Kondisi itu makin diperparah dengan adanya kebijakan ekstrem The Fed yang menaikkan suku bunga negaranya.

TRIBUNGAYO.COM - Lonjakan inflasi di pasar global, telah menghantui para pelaku usaha khususnya perusahaan startup di kawasan Asia Tenggara untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ratusan karyawannya.

Langkah tersebut diambil setelah ekonomi global terus dihantui inflasi akibat lonjakan harga bahan pangan dan energi

Kondisi itu makin diperparah dengan adanya kebijakan ekstrem The Fed yang menaikkan suku bunga negaranya.

Hal inilah yang membuat para pemilik bisnis startup terpaksa memangkas karyawannya, demi mengurangi kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi.

Baca juga: VIDEO VIRAL, Kurir Shopee Xpress Mogok dan Lakukan Aksi Protes

“Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya melakukan bisnis, dan biaya modal, dan ekspektasi pengembalian bagi investor.

Dengan suku bunga yang lebih tinggi maka hal tersebut akan menurunkan margin keuntungan perusahaan,” kata Jefrey Joe, mitra pengelola perusahaan modal ventura Alpha JWC.

Seperti Shopee, e-commerce asal Singapura tersebut, baru-baru ini telah melakukan pemangkasan pekerja dari layanan pengiriman makanan dan pembayaran di sejumlah negara seperti Argentina, Chili dan Meksiko.

Cara ini diambil Shopee dengan maksud untuk memfokuskan sumber daya perusahaan, sehingga mereka dapat meningkatkan efisiensi kinerja.

Baca juga: VIRAL, Kurir Shopee Xpress Mogok dan Lakukan Aksi Protes, Dibayar Hanya Rp 2.000/Paket

Langkah serupa juga diikuti oleh startup asal Singapura lainnya, mengutip CNBC Internasional StashAway, platform digital satu ini dikabarkan telah melakukan pemangkasan sebanyak 14 persen atau 31 karyawan pada bulan Mei hingga Juni.

Selanjutnya ada iPrice, Platform belanja online asal Malaysia yang juga melakukan PHK massal pada seperlima dari 250 karyawannya di bulan Juni.

Kemudian Zenius yang memangkas lebih dari 200 karyawannya yang berlokasi di kawasan Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika,Amerika.

Menyusul yang lainnya, JD.id situs e-commerce asal China yang berlokasi di Indonesia belakangan diketahui juga tengah merencanakan pemangkasan pekerjanya.

Baca juga: VIRAL, Kurir Shopee Xpress Mogok dan Lakukan Aksi Protes, Dibayar Hanya Rp 2.000/Paket

Meski hingga saat ini JD.id belum mau menyebut berapa banyak karyawannya yang akan dirumahkan.

Namun direktur umum manajemen JD.id menyebut bahwa langkah ini ditempuh perusahaan dengan tujuan untuk menjaga daya saing di tengah kondisi pasar yang kompetitif.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved