Berita Aceh Tengah

2 Anak Meninggal Dunia Akibat Gangguan Ginjal Akut di Aceh Tengah, Satu Masih Dirawat

Ketiga kasus ginjal akut terhadap anak di Aceh Tengah tersebar di dua kecamatan yaitu dua anak di Kecamatan Kebayakan dan satu Kecamatan Celala.

Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
TribunGayo.com
Selama satu bulan sejak September hingga Oktober 2022 di Kabupaten Aceh Tengah ditemukan tiga kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Progresif Acute Kidney Injury (AKI) pada anak. (dok Raja Umar/Kompas.com) 

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Selama satu bulan sejak September hingga Oktober 2022 di Kabupaten Aceh Tengah ditemukan tiga kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Progresif Acute Kidney Injury (AKI) pada anak.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes, kepada Tribungayo.com, Sabtu (22/10/2022).

Data tersebut, berdasarkan dari data penyelidikan epidemiologi oleh tim surveilans Dinkes Aceh Tengah, setelah ditemukan 3 kasus AKI.

Diketahui, ketiga kasus tersebut tersebar di dua kecamatan yaitu dua anak di Kecamatan Kebayakan dan satu Kecamatan Celala.

"Ketiga anak-anak ini, awalnya dirawat di RSUD Datu Beru, kemudian dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh," kata Yunasri.

Dua dari tiga anak tersebut dilaporkan telah meninggal dunia pada 22 dan 27 September 2022 lalu di Rumah Sakit  Zainoel Abidin.

"Sementara satu anak lainnya masih menjalani perawatan di Banda Aceh," terang Yunasri.

Baca juga: Anak Asal Aceh Tengah Alami Gagal Ginjal Akut 3 Orang & 2 Orang Bener Meriah

Yunasri menambahkan dua anak yang meninggal akibat gangguan ginjal akut berumur 36 bulan dan 19 bulan.

Sementara itu, satu anak lagi saat ini masih dalam perawatan berumur 54 bulan.

Sampai saat ini, pihaknya masih melarang penggunaan obat jenis cair/sirup kepada anak.

"Kita masih memegang, instruksi dari Menkes terkait pelarangan pemberian obat-obatan jenis cair/sirup, sampai dengan adanya instruksi lanjutan," katanya.

Kemenkes dan BPOM Periksa 91 Merk Obat Sirup

Sementara itu, sebanyak 91 merk obat sirup yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut progresif atipikal/atypical progressive Acute Kidney Injury atau Gg GAPA di Indonesia sedang diperiksa oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Obat sirup yang diperiksa oleh Kemenkes dan BPOM tersebut merupakan obat-obatan yang didapat dari rumah pasien.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri dan Faktor Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait pemeriksaan obat sirup.

Dikatakan, Budi Gunadi Sadikin sebelumnya pihaknya telah mengunjungi rumah 156 pasien gangguan ginjal akut.

Setelah mengunjungi rumah 156 pasien tersebut, Kemenkes menemukan sekitar 102 obat sirup.

"Kita datangi semua rumah-rumah tersebut. Dari 241 (pasien), kita sudah datang ke 156. Dari 156 itu kita sudah menemukan obat-obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirup," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022), dikutip dari Kompas.com.

Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab gangguan gagal ginjal akut, Kemenkes mengambil langkah proaktif.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kemenkes untuk sementara waktu melarang konsumsi obat sirup sebagai langkah kewaspadaan.

"Kita mengambil kebijakan konservatif tapi kita masih belum tahu. Semua obat-obatan sirup memiliki probabilitas ada senyawa berbahaya," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Anak Aceh Meninggal Gagal Ginjal 20 Orang, Ini 5 Obat Sirup Diperintah Tarik & Dilarang Jual BPOM

Berikut Daftar 91 Obat Sirup yang Tengah Diteliti:

1. Afibramol (Paracetamol)

2. Alerfed Syrup (Pseudoefedrin HCl 30 mg, Triprolidin HCl 1,25 mg)

3. Ambroxol syrup (Ambroxol)

4. Amoksisilin (Amoksisilin)

5. Amoxan (Amoxicilin)

6. Amoxicilin (Amoxicilin)

7. Anacetine syrup (Paracetamol, Guainefasin, Chlorpheniramine maleat)

8. Anacetine DOEN (Aluminium hydroxide 200 mg, Magnesium hydroxide 200 mg)

9. Apialys Syrup (Vitamin A 5000 IU, Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 6 mg, Vitamin B12 5 mcg, Vitamin C 50 mg, Vitamin D 400 IU, Nicotinamide 20 mg, Lysine HCl 250 mg, Pantothenol 5 mg, Asam glutamat 25 mg)

10. Azithromycin Syrup (Azithromycin)

11. Baby cough (Paracetamol, Guainefasin, Chlorpheniramine maleat)

 
12. Camivita (Multivitamin)13. Caviplex (Multivitamin)

14. Cazetin (Nystatin)

15. Cefacef Syrup (Cefixime trihydrat)

16. Cefspan Syrup (Cefixime)

17. Cetirizin (Cetirizin)

18. Colfin Syrup

19. Cupanol Syrup (Paracetamol)

20. Curbexon Syrup (Multivitamin)

21. Curviplex Syrup (Curcumin 95 persen (zat aktif temulawak) 2 mg, Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Vitamin A 1500 IU, Vitamin D3 400 IU, Panthenol 3 mg, Lysn HCl 100 mg, Niacinamida 10 mg, Folid Acid 0,1 mg)

22. Depakene (Asam valporat)

23. Devosix drop 15 ml (Pseudoepherdrine HCl)

24. Dextaco Syrup (Dexamethasone, dexchloropheniramate maleate)

25. Domperidon Syrup (Domperidon)

26. Disudrin-ped (Pseudroefedrin)

27. Elkana Syrup (Tiap 5 mg mengandung Vitamin A 2400 IU, Vitamin B1 4 mg, Vitain B12 1,2 mg, Vitamin B6 1,3 m, Vitamin B12 4 mcg, Vitain C 60 mg, Vitamin D 400 IU, Nicotinamide 16 mg, Choline 12 mg, Inositol 12 mg, Ca 33,1 mg, Na 5,2 mg, L-Lsyune HCl 200 mg)

28. Eritromisin (Eritromisin)

29. Etamox Syrup (Amoxicilin trihidrat)

30. Fartolin Syrup (Salbutamol 1,2 mg + Guaifenisin 50 mg)

31. Ferro K (zat besi)

32. Hecosan (herbal)

33. Hufabetamin (betamethason, dexchlorpheniramine)

34. Hufagrip (Pseudoefedrine HCI, Chlorpheniramine Maleate)

35. Hufamag Plus Syrup

36. Ibuprofen (Ibuprofen)

37. Ifarsyl Plus (Dextrometropane HBr. Chloroneniramine maleate. Amonium Chloride, Guafenesin)

38. Imunped Drop (zine 5mg, Vitamin C 40mg)

39. Interzinc (Zinc Sulfate)

40. Itamol Syrup (Paracetamol)

41. Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup (Paracetamol)

42. Metronidazole Syrup (Metronidazole)

43. Mucos Drop (Ambroxol hydrochloride)

44. Novachlor Syrup (Novachlor syrup)

45. Nytex (N-Acetilsistein)

46. OBH Ane Konidin (Paracetamol, succus liquiritiae, ammonium chloride, pseudoephedrine HCL, Chlorphenamine maleate)

47. Omedom Syrup (Domperidon)

48. Omemox (Amoxicilin trihydrate)

49. Pacdin Cough Syrup (per 5 mL: paracetamol 120 mg, guaifenesin 50 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, ethanol 7.5 persen v/v)

50. Pamol (Paracetamol)

51. Paracetamol (Paracetamol)

52. Paracetamol (Paracetamol)

53. Paracetamol Drop (Paracetamol)

54. Paracetamol Drop (Paracetamol)

55. Paracetamol Syrup (Paracetamol)

56. Paraflu Syrup (Paraflu sirup)

57. Praxion Syrup (Paracetamol)

58. Profilas Syrup (Ketotifen)

59. Proris (Ibuprofen)

60. Proris Hijau (Ibuprofen).

61. Psidii Syrup Ekstrak jambu biji

62. Ranivel Syrup (Ranitidin HCI)

63. Rhelafen (Ibuprofen)

64. rhinofed (pseudoefedhrine, triprolidine)

65. Rhinos Junior Syrup (Pseudoephedrine HCl 15 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg)

66. Rhinos Neo drop (Pseudoephedrine HCl)

67. Rosidon (domperidone)

68. RSKM : Paracetamol Syrup (Paracetamol)

69. Sanmol syrup (Paracetamol)

70. Sanprima (Trimetroprim, Sulfamethoxazole)

71. Sucralfate (sucralfate)

72. Tempra (Paracetamol)

73. Tremenza Syrup (Tripolidine HCl)

74. UNIBEBI Cough Syrup (paracetamol, guaiafenesin, dan CTM)

75. Unibeby drop ( Paracetamol)

76. Vesperum (Domperidone)

77. Vesperum drop 15 ml (Domperidone maleate)

78. Vestein (Erdostein) (Erdostein)

79. Vometa (Domperidone)

80. Yusimox (Amoxicilin)

81. Zenichlor Syrup (Chloramphenicol palmitate)

82. Zinc Drop (Zinc Sulphate)

83. Zinc Syrup (Zink sulfat monohidrat)

84. Zincpro Syrup (Zinc Sulphate)

85. Zibramax (Azithromycin)

86. Asam Valproat Sirup (Asam Valproat)

87. Carsida (Magnesium Hydroxide, Simethicone, Alumunium Hydroxide)

88. Hufabethamine (Betametasone, Dexclorfeniramine maleat)

89. Renalit (Natrium, Kalium, Glucose, Cltrate, Chlorida)

90. Hufallerzine (Promethazine HCl, Glyceryl guaicolate, Tinctur Ipecacuanhae)

91. Hufagrip (Chlorphenamine Meleate, Pseudoefedrin HCL Chlorphenamine Meleate)

Kemenkes Akan Buka Jenis Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi

Budi Gunadi Sadikin berencana akan membuka jenis obat sirup yang aman untuk dikonsumsi masyarakat.

"Kami melapor (ke presiden) dan Pak Presiden bilang, 'Pak Menkes dibuka saja biar tenang masyarakat'. Dan kita (akan) lakukan transparansi ke publik," jelas Budi.

Kemenkes juga telah mendiskusikan hal tersebut bersama Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ahli farmakologi, hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"BPOM nanti akan lihat dari sekian ribu atau sekian puluh ribu ini obat-obatan sirup, mana yang tidak ada polietilen glikol-nya. Itu nanti akan dibuka. Jadi harapan weekend ini, ya," terang Budi. (*)

Sebagian artikel berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 91 Merk Obat Sirup yang Diperiksa Kemenkes dan BPOM, Dikonsumsi Pasien Gangguan Ginjal Akut

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved