Berita Aceh

Dosen Unimal Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Kurang Subur untuk Budidaya Tanaman Berpotensi Pasar 

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh mengadakan sosialisasi pemanfaatan lahan yang miskin unsur hara atau kurang subur

Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) mengadakan sosialisasi pemanfaatan lahan yang miskin unsur hara atau kurang subur dengan jenis tanaman yang memiliki potensi pasar, kepada warga Desa Cot Keumuneng Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.  

Tanaman Porang memang belum begitu familiar atau dikenal masyarakat, tapi di Pulau Jawa tanaman Porang sudah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri.

“Tanaman ini tidak bisa dikonsumsi langsung, jika belum diolah, tapi kalau sudah diolah sangat baik bagi kesehatan,” kata Dosen Fakultas Pertanian.  

Baca juga: Dosen FEB Unimal Adakan Pelatihan Etiket Jamuan Makan Bagi Ibu-ibu PKK di Lhokseumawe

Dalam siaran pers yang diterima TribunGayo.com Rosnina AG juga menyampaikan sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan lahan sub-optimal Desa Cot Keumuneng dengan sistem penanaman dalam lorong (alley-cropping) tanaman porang dan kacang tanah.  

Diharapkan dapat memotivasi masyarakat dalam membudidayakan Porang pada lahan marginal yang kurang produktif.  

Disebutkan, Porang memiliki kandungan gizi yang dimiliki oleh porang, seperti kadar air 83,30 persen, karbohidrat, lemak 0,02 %, protein 0,92 % , pati 7,65 % , mineral, vitamin, dan serat 2,50 % , sehingga sangat bermanfaat bagi tubuh saat dikonsumsi. 

Porang juga merupakan komoditas ekspor yang bernilai ekonomi dan memiliki nilai gizi, pengembangan tanaman porang juga merupakan upaya dalam mendukung pelestarian plasma nutfah. 

Porang termasuk dalam famili Araceae karena memiliki spathe dan spadix pada bunganya. 

Baca juga: 18 Dosen Fakultas Pertanian USK Kunjungi Pameran Bahan Baku Makanan dan Minuman di Jakarta

Porang memiliki bulbil/katak yaitu umbi daun yang terdapat pada persimpangan vena, yang merupakan organ pembeda antara porang dengan spesies Amorphophallus lainnya.

Umbi Porang berwarna coklat tua dengan daging umbi berwarna kuning hingga oranye yang mengandung glukomanan.

Glukomanan merupakan polisakarida dalam bentuk mannan yang terdiri dari α-glukosa dan monomer β-1,4-α mannose.

Glukomanan dimanfaatkan dalam pembuatan bahan makanan seperti bahan pengental sirup seperti bahan bakumie, tahu, shirataki dan konyaku.

Bidang kesehatan memanfaatkannya untuk pembuatan kapsul bahan obat, penjernih air, pengikat formula tablet dan media perkembangbiakan bakteri/mikroba yang diperlukan pada penelitian di laboratorium. 

Baca juga: Gelar Pelatihan Jurnalistik, Dekan FKIP Unimal: Menumbuhkan Semangat Jurnalis Muda di Kampus

“Manfaat lainnya dalam industri pembuatan lem, isolator listrik, bahan parasut, dan banyak kegunaan lainya seperti di bidang industri kecantikan, sehingga mempunyai potensi besar dan nilai jual yang sangat tinggi,” ungkap Rosnina AG.

Manfaat porang yang sangat beragam menyebabkan permintaan porang dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan sehingga pemerintah menggalakkan penanaman porang secara meluas. 

Penanaman porang dapat dilakukan pada lahan kering dengan penambahan amelioran seperti kohe (kotoran hewan), jerami dan kapur yang dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kondisi fisik dan kimia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved