Rumah Sakit Regional Ambruk
Setiap Tahun Rp 5-20 Miliar Dana APBA Dikucurkan Untuk Pembangunan Rumah Sakit Regional di Takengon
"Demi Allah, nyawaku ada ditangan-Nya, saya kawal kasus ini di dalam dan luar gedung dewan," terangnya.
Penulis: Romadani | Editor: Budi Fatria
Pembangunan itu mulai dari menyiapkan lahan, di tanah Hak Pakai Nomor 1 Milik Pemerintah Aceh di Belang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Kesehatan bahwa 10 persen dari total APBD adalah untuk pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, dalam cetak biru pelaksanaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) juga memerintahkan hal yang sama.
Selama 14 tahun lamanya hingga saat ini setiap tahun anggaran DOKA digelontorkan untuk pembangunan empat unit Rumah Sakit Regional yang tersebar di seluruh Aceh diantaranya, Pantai Barat (Barsela) Pantai Timur di Kota Langsa, Pase di Bireuen dan wilayah tengah di Takengon.
Hal itu dilakukan agar mengurangi antrian pasien di Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Aceh, Rumah Sakit Umum Zainal Abidin.
Bersamaan dengan itu, Rumah Sakit Regional wilayah tengah, terus dipacu pengerjaanya diharapkan akhir 2024 sudah beroperasi.
Sudah dua kali masa jabatan Gubernur Aceh.
Mulai dari Dokter Zaini Abdullah sampai Irwandi Yusuf bahkan dijabat oleh Nova Iriansyah ST.
Sejak hampir dua periode Bardan Sahidi menjabat sebagai Anggota DPRA, ia mengetahui betul kucuran dana untuk pembangun Rumah Sakit Regional di Takengon.
Menurun Bardan, selama 10 tahun lebih, kucuran dana terus mengalir setiap tahun untuk pembangunan Rumah Sakit Regional tersebut.
Jika di total jumlahnya sudah senilai Rp 97 miliar lebih.
"Setiap tahunnya bervariasi Rp 5 sampai 20 milyar, totalnya Rp 97 miliar lebih," kata Bardan.
Bardan Sahidi meragukan mutu saat reruntuhan bangunan dibersihkan.

Kata Bardan, pemasangan besi pada lantai cor dak dan struktur beton bertulang, sangat ringkih dan seperti untaian tali yang terlihat jarang.
"Investigasi teknik, dan ahli bangunan yang merekam gambar ini menjadi bahan evaluasi, bahwa bangunan ini sarat masalah," bebernya.