Berita Aceh

Pemerintah Aceh Jamin Aceh Siap Berikan Iklim Investasi yang Kondusif bagi Para Investor

Pemerintah Aceh juga tiada henti meningkatkan kualitas sistem Peraturan Daerah atau Qanun yang ramah investasi

Editor: Nurkhalis
For Tribungayo.com
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, menyampaikan sambutan saat membuka acara Aceh Business Forum (ABF) Jakarta, Bisnis Dialog dan Presentasi Peluang Investasi pada Kawasan Ekonomi Aceh, di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Senin. (28/11/2022). 

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA – Pemerintah Aceh menjamin bahwa Aceh siap memberikan iklim investasi yang kondusif kepada para calon investor.

“Aceh saat ini memiliki stabilitas politik yang baik,” kata Mawardi, Asisten II Sekda Aceh, saat pembukaan Aceh Business Forum 2022 di Jakarta, Senin, (28/11/2022).

Kegiatan itu diikuti para Duta Besar negara-negara sahabat, para investor, Pimpinan DPR Aceh, dan para Anggota Forbes, para Pengelola Kawasan Ekonomi Aceh, para Pimpinan Asosiasi Dagang dan Pengusaha serta para Pimpinan Perbankan.

Mawardi kemudian menyampaikan sekilas informasi terkini mengenai pembangunan ekonomi dan prospek kerjasama investasi di Aceh.

Di mana pemerintah terus berfokus meningkatkan daya saing Aceh dengan membangun berbagai infrastruktur seperti jalan Tol Trans Sumatera, pelabuhan dan bendungan, serta meningkatkan akses terhadap pasar, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Pemerintah Aceh juga tiada henti meningkatkan kualitas sistem Peraturan Daerah atau Qanun yang ramah investasi,” kata Mawardi.

Baca juga: Mahasiwa IPB Terjerumus Kasus Penipuan Pinjaman Online dan Investasi Fiktif, Berikut Kronologinya

Baca juga: Tersandung Investasi Bodong, Indra Kenz yang Dulu Dijuluki Crazy Rich, Kini Divonis 10 Tahun Penjara

Baru-baru ini, pemerintah Aceh memang telah mengajukan Rancangan Qanun insentif Penanaman Modal yang diharapkan memberikan lebih banyak kemudahan bagi pelaku usaha dalam melakukan kegiatan bisnis dan investasi di Aceh.

Selain itu, Pemerintah Aceh memberikan perhatian khusus pada pengembangan kawasan ekonomi yang meliputi: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.

Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB) Sabang; Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong; dan kawasan Sentra Perikanan Aceh, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja di Lampulo, Banda Aceh.

Dari perspektif pengembangan kawasan, keempat kawasan tersebut memiliki keunggulan dan kelebihannya masing-masing.

KEK Arun Lhokseumawe berfokus pada pengembangan industri hilirisasi migas dan petrokimia dengan fasilitas pembebasan bea masuk, serta pengurangan pajak penghasilan badan hingga 100 persen dalam waktu kurun tertentu.

Kemudian, KPBPB Sabang, daerah dengan kepabeanan khusus yang memberikan pelaku usaha berbagai insentif fiskal dan nonfiskal.

Di KPBPB Sabang, para pelaku usaha dapat menikmati fasilitas bea masuk dan PPN sebesar nol persen, untuk kegiatan usaha berbasis ekspor.

Lokasinya terletak di pintu masuk Selat Malaka yang memberikan kelebihan kepada pebisnis untuk menjangkau pasar global, terutama kawasan Asia Tenggara dan India.

Baca juga: Upah Minimum Provinsi Aceh Tahun 2023 Rp.3.413.666, Naik 7,8 Persen

Selanjutnya KIA Ladong, kawasan industri milik Pemerintah Aceh yang terletak sekitar 25 kilometer dari Banda Aceh.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved