Tsunami Aceh 2004
Profil Bedu Saini Jurnalis Foto Abadikan Momen Luka nan Bersejarah Tsunami Aceh 2004
Di tengah bencana alam dahsyat yang melanda, dirinya menyempatkan diri meliput fenomena alam yang ternyata juga ikut mengorbankan keluarganya.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
TRIBUNGAYO.COM - Bedu Saini sebuah nama yang tidak asing lagi di lembaran-lembaran foto peristiwa bencana besar yang melanda Aceh 18 tahun silam.
Ia adalah salah seorang fotografer Serambi Indonesia yang mengabadikan momen luka nan bersejarah di Aceh.
Peristiwa besar yang hingga saat ini masih bisa kenang melalui lembaran foto dan juga video yang berhasil diabadikan oleh para jurnalis waktu itu.
Dimana penghujung tahun 2004 menjadi momen kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Aceh.
Guncangan gempa 9,3 SR serta tsunami yang melanda Serambi Mekah menjadi mimpi buruk.
Peristiwa yang tidak pernah terpikirkan tersebut benar-benar telah mengambil orang-orang terkasih serta mengubah kehidupan warga Aceh saat itu.
Sosok perempuan yang berubah status menjadi janda, anak menjadi yatim dan piatu, serta orang tua yang kehilangan anak-anak tersayangnya.
Baca juga: Profil Ali Raban Jurnalis Metro TV Rekam Tsunami Aceh, Miliki Momen Tak Terlupakan di Krueng Aceh
Serta mereka yang kaya menjadi papa dan akhirnya hidup bersama di tenda pengungsian.
Kejadian yang luar biasa itu masih terekam jelas dalam ingatan masyarakat Aceh.
Salah satunya Bedu Saini yang ikut menyaksikan langsung bencana maha dasyat yang membuatnya kehilangan buah hatinya.

Di tengah bencana alam dahsyat yang melanda, dirinya menyempatkan diri meliput fenomena alam yang ternyata juga ikut mengorbankan keluarganya.
Dalam berita Harian Serambi Indonesia edisi 15 Januari 2005, artikel ini diterbitkan dengan judul Kisah Fotografer Serambi Indonesia, Bedu Saini Kini Menemukan Jiwanya kembali.
Bedu Saini Kini Menemukan Jiwanya kembali
MINGGU (26/12/2004) sekitar pukul 07.57 WIB, saat gempa menggoyang Kota Banda Aceh, Bedu Saini (38), fotografer Harian Serambi Indonesia, sedang berada di rumahnya di Lambaro Skep, Banda Aceh.
Kisah Cut Meyriska Selamat Saat Tsunami Aceh 2004, Sempat Dikira Sudah Meninggal |
![]() |
---|
18 Tahun Tsunami Aceh, Bangunan Panti RSAN Bantuan Jepang Jadi Saksi Bisu Kebangkitan Anak Panti |
![]() |
---|
Kisah Diluar Nalar Manusia Saat Tsunami Aceh 2004, Ular Raksasa Selamatkan Riza dari Gulungan Ombak |
![]() |
---|
Insan Pers Larut dalam Doa Bersama Mengenang 18 Tahun Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Mengenang Gempa dan Tsunami 2004, Tangis Para Korban dan Mata Dunia Tertuju pada Aceh |
![]() |
---|