Berita Aceh Tengah
Musara Bintang Lantunkan Mongot Enti Mongot di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Berikut Liriknya
Didong "Mongot Enti Mongot" diciptakan pada 1973, untuk anak "beru" perempuannya yang dipanggil Sih, nama lengkapnya Siharmalini.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Musara Bintang lantunkan didong klasik yang dikenang banyak orang, berjudul "Mongot Enti Mongot," ciptaan maestro didong Ceh Udin Musara dengan sangat impresif.
Didong itu dibawakan dalam pertunjukan didong jalu antara Musara Bintang Vs Biak Cacak Remesen di Taman Inen Mayak Teri, Takengon, Minggu (1/1/2023) malam sampai pagi.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara budaya bertajuk "Niru Ngupi Morom" diselenggarakan Pemerintah Kampung Merah Mersa dan Desember Kopi Gayo.
Baca juga: Tim Serambi dan TribunGayo Berkunjung ke Kantor Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan Terima Kartu TFC
Pertunjukan itu dilaksanakan dalam rangka mendukung pembangunan pariwisata Tanah Gayo Aceh Tengah, berbasis adat, budaya, kopi, dan kelestarian lingkungan.
Didong "Mongot Neti Mongot" salah satu didong yang tetap hidup sepanjang masa.
Diciptakan Udin Musara, memiliki nama lengkap H Djamaludin Meri. Ia juga dipanggil Aman Sih.
Didong "Mongot Enti Mongot" diciptakan pada 1973, untuk anak "beru" perempuannya yang dipanggil Sih, nama lengkapnya Siharmalini.
Baca juga: Pengurus Kadin Aceh Tengah Bermasalah, Arwin Mega Digugat Pengurus
Malam itu, Musara Bintang dengan formasi Ceh Erul, Ceh Saleh , Temasmiko, Nafsan ,Rama, Iwan Purnama dan Fais dan pembina Azam Musara, membawakan didong "Mongot Enti Mongot" dengan penuh perasaan.
Penonton, seorang ibu yang sedang menggendong anaknya tampak menghayati betul didong itu.
Udara dingin Takengon berkisar 16 derajat celsius semakin syahdu ketika didong itu menggenapi angkasa Tanah Gayo.
Azzam Musara menceritakan, Musara Bintang klop didong tua, mewarnai perjalanan seni didong Gayo.
Azzam menceritakan, sejarah nama Musara Bintang, sebelumnya bernama Bintang Serampak lalu Bintang Aseli (BA).
Baca juga: Dipimpin Banyak Tokoh dari Dalam dan Luar Daerah, Ini Nama-Nama Bupati Aceh Tengah Sejak Tahun 1945
Mengutip keterangan Udin Musara, sekitar tahun 1950-an, Profesor Muhammad Daud Ali yang merupakan Guru Besar Universitas Indonesia kelahiran Lot Bintang atau lebih dikenal dengan panggilan Mr Dud, datang dari Jakarta.
Musara Bintang
Taman Inen Mayak Teri
Takengon
Aceh Tengah
Didong
Kampung Merah Mersa
Desember Kopi Gayo
Udin Musara
TribunGayo.com
berita gayo terkini
Persaudaraan Aceh Seranto Bantu Pulangkan Jenazah Warga Aceh Tengah dari Jakarta |
![]() |
---|
Tekan dan Kendalikan Stunting, Dinkes Aceh Tengah Kerahkan 30 Nakes di Berawang Dewal |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Aceh Utara pada 9 Februari 2023, Ini Agendanya |
![]() |
---|
Pemkab Aceh Tengah Bersama HMI Adakan Pengobatan Gratis dan Bagi Sembako |
![]() |
---|
Disdukcapil Aceh Tengah Buka Layanan di Desa Untuk Permudah Warga Urus Dokumen Kependudukan |
![]() |
---|