Timsus Kembali Periksa 4 Orang, Lanjutkan Penyelidikan Ambruknya Rumah Sakit Regional Takengon

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Perkembangan kasus ambruknya Rumah Sakit Regional Takengon terus berlanjut, Bahkan setelah Tim Ahli Forensic Engineering menyerahkan hasilnya kepada Timsus Polda Aceh terdapat kekurangan spesifikasi pada bangunan tersebut.

Informasi diperoleh TribunGayo.com, pada Rabu (25/1/2023), bahwa Timsus Polda Aceh berada di Kabupaten Aceh Tengah guna melanjutkan kembali penyelidikan terkait ambruknya Rumah Sakit Regional tersebut.

Dirkrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy, membenarkan bahwa pihaknya masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.

Saat ini, kata Kombes Winardy, benar bahwa Timsus Polda Aceh telah berada di Kabupaten Aceh Tengah untuk melanjutkan penyelidikan terkait ambruknya Rumah Sakit Regional Takengon.

"Ya, informasinya begitu, masih melakukan proses penyelidikan lanjutan lah," kata dia.

TribunGayo.com mencoba menghubungi Mantan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah Sukri Maha.

Dirinya juga membenarkan bahwa saat ini sedang bersama Timsus Polda Aceh sedang memberikan keterangan. 

"Lagi sama Timsus Polda Aceh kami, untuk memberikan keterangan, nanti saja ya," jelas Sukri Maha melalui telepon seluler. 

Diketahui, selain Sukri Maha ada tiga orang lainnya yang ikut diperiksa diantaranya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jamaludin, Provisional Hand Over-PHO Miftahuddin dan Konsultan Pengawas, Kamal Bahagia.

Pantauan TribunGayo.com, keempat nama tersebut juga hadir saat Tim Ahli Forensic Engineering melakukan pemeriksaan runtuhan bangunan Rumah Sakit Regional Takengon pada tanggal (19/11/2022) lalu. 

Seperti diberitakan sebelumnya, hasil pengujian Tim Ahli Forensic Engineering  terkait sebab Rumah Sakit Regional Takengon ambruk beberapa waktu lalu telah diserahkan ke Polda Aceh. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Ahli Forensic Engineering Rumah Sakit Regional Takengon, Faisal Rizal kepada TribunGayo.com, Kamis (12/1/2023).

Faisal Rizal mengatakan hasil penelitian tersebut diterima Komandan Tim Khusus (Dantimsus) kasus tersebut, Kompol Budi Nasuha.