Puasa Ramadhan 2023

Ini Dalil, Keutamaan, Niat dan Waktu yang Tepat Untuk Puasa Ramadhan

Dalam artikel kali ini, Tribungayo.com akan mengulas mengenai dali, keutamaam, niat dan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

|
Penulis: Kiki Adelia | Editor: Jafaruddin
Tribunnews.com
Puasa Ayyamul Bidh, bolehkah digabung dengan puasa Senin Kamis. Berikut penjelasan dan niat puasanya. 

TRIBUNGAYO.COM - Marhaban Ya Ramadhan, Ramadhan memang selalu dinanti oleh umat Islam di penjuru dunia, tak terkecuali juga oleh umat islam.

Jelang Ramadhan 2023 tahun ini, kabar gembira datang dengan seruan agar umat Islam kembali merapatkan shaf salat dan menjalankan ibadah bulan puasa Ramadhan 2023.

Jelang Ramadhan 2023 tahun ini, kabar gembira datang dengan seruan agar umat Islam kembali merapatkan shaf salat dan menjalankan ibadah bulan puasa Ramadhan 2023.

Maka dari itu, banyak umat Islam yang berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah selama bulan Ramadhan.

Pasalnya, salah satu ibadah yang wajib dijalani oleh umat Islam adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Alhamdulillah wa syukrulillah, kita akhirnya sebentar lagi akan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Sebentar lagi puasa Ramadhan 1444 H, pada bulan inilah umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Baca juga: 38 Hari Lagi Puasa Ramadhan 2023, Berikut 5 Tips Sambut Ramadhan Untuk Generasi Millenial

Pasalnya, salah satu ibadah yang wajib dijalani oleh umat Islam adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Sebentar lagi puasa Ramadhan 1444 H, pada bulan inilah umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Jelang Ramadhan 2023 tahun ini, kabar gembira datang dengan seruan agar umat Islam kembali merapatkan shaf salat dan menjalankan ibadah bulan puasa Ramadhan 2023.

Sebagai umat Islam, kabar gembira ini tak boleh dilewatkan begitu saja.

Ramadhan merupakan bulan mulia yang paling dirindukan oleh seluruh umat muslim.

Pada bulan Ramadhan ini, umat Islam yang sudah baligh, mampu, sehat dan bukan dalam dalam keadaan bepergian jauh, wajib untuk melakukan puasa selama satu bulan penuh.

Dilansir dari islam.nu.or.id, Menurut Syekh Hasan bin Ahmad al-Kaff, alasan penamaan ‘Ramadhan’ pada bulan ini karena dulu saat penamaannya bertepatan dengan cuaca yang sangat panas.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2023, Ini Keistimewaan 10 Hari Pertama dan Terakhir di Bulan Puasa

Ramadhan sendiri berasal dari kata الرَّمْضَاءُ (al-ramdhâ’) yang artinya sangat panas. Ada juga yang mengatakan, kata ‘panas’ itu diidentikkan dengan pembakaran (pengampunan) dosa, karena ampunan Allah terbuka lebar pada bulan tersebut. (Hasan al-Kaff, Al-Taqrîrât al-Sadîdah, h. 433).

Dalam artikel kali ini, Tribungayo.com akan mengulas mengenai dali, keutamaam, niat dan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Dalil Puasa Ramadhan

Terkait dengan dalil kewajiban puasa Ramadhan, Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Baca juga: Doa Niat Puasa dan Berbuka, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Selain firman Allah tersebut, Rasulullah SAW juga bersabda :

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Puasa Ramadhan

Nah, bagaimana keutamaan puasa Ramadhan ?

Salah satu ibadah yang wajib dijalani oleh umat Islam adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Pada saat Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk berpuasa pada siang hari.

Baca juga: Hitung Mundur Ramadhan 2023, Berikut Jadwal Puasa

Puasa tersebut dilakukan dimulai ndari adzan subuh hingga terbenam nya matahari atau, adzan magrib.

Sebagai bulan paling mulia, melakukan puasa Ramadhan pada bulan itu memiliki banyak sekali keutamaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Diangkatnya derajat

Salah satu keutamaan yang diperoleh bagi orang yang melaksanakan puasa Ramadhan adalah derajatnya di sisi Allah swt. akan diangkat. Terkait ini, Syekh ‘Izzuddin (w. 1181 M) mengutip salah satu hadits Nabi yang berbunyi,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ

Artinya: “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu” (HR Imam Muslim).

Menurut Syekh ‘Izuddin, maksud dibukanya pintu surga adalah pada bulan Ramadhan ada banyak amal ibadah yang menyebabkan dibukanya pintu surga.

Sementara maksud dikuncinya pintu neraka adalah karena pada bulan tersebut sedikit perbuatan maksiat yang menyebabkan dikuncinya pintu neraka.

Baca juga: Muhammadiyah Sudah Resmi Tetapkan 1 Ramadhan dan Syawal, Apakah Berpotensi Beda dengan Pemerintah?

Sedangkan maksud setan dibelenggu karena saat kondisi berpuasa, setan tidak menggoda manusia untuk bermaksiat (‘Izzuddin, Maqâshidush Shaum, h. 12).

2. Sebagai kontrol syahwat

Keutamaan lain dari berpuasa adalah mampu mengontrol syahwat. Ketika syahwat berhasil dikontrol, akan terhindar dari godaan setan karena syahwat merupakan pintu masuk utamanya.

Jika setan tidak menggoda, akan terhindar hari perbuatan maksiat. Rasulullah bersabda:

Yang artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan.

Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya” (HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari).

Menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu.

Sementara ‘bahan bakar’ nafsu itu sendiri adalah makanan. Saat seseorang berpuasa, secara otomatis konsumsi makanan dalam tubuh berkurang.

Baca juga: Kapan Shalat Tarawih Mulai Dilaksanakan? Berikut Perkiraan Awal 1 Ramadhan 1444 H

Dengan begitu, ia mampu menundukkan hawa nafsu dan mencegah diri dari perbuatan maksiat. (Al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulûmiddîn, juz 3, h. 35).

3. Dilipatgandakan pahala

Dalam kalkulasi pahala, setiap amal ibadah akan dibalas sebesar 10, kali lipat 700 kali lipat, sampai besaran yang Allah kehendaki.

Berbeda dengan puasa, menurut Imam Al-Qruthubi (w. 1273 M), saking besar pahala yang diperoleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, sampai-sampai hanya Allah yang tahu besarannya. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah yang artinya :

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR Muslim) (Hasan al-Musysyat, Is’âfu Ahlil Îmân, h. 34).

Bahkan, menurut Syekh Utsman Syakir dalam dengan mengutip Abul Hasan menjelaskan, setiap ibadah akan dibalas surga oleh Allah.

Berbeda dengan puasa, pahalanya adalah langsung bersua dengan Allah di akhirat nanti, tanpa ada penghalang (hijâb) apapun.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tinggal 44 Hari Lagi, Berikut Prakiraannya

Dalam klasifikasi pahala, level pahala tertinggi adalah berjumpa dengan Allah kelak. (Utsman Syakhir, Durratun Nâshihîn, h. 13).

Niat dan waktu yang tepat untuk puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan.

Niat Puasa Ramadhan 2023

Berikut lafat niat puasa Ramadhan :

Bagi orang yang hendak melaksanakan puasa Ramadhan, ia wajib untuk berniat puasa.

Terhitung sejak matahari terbenam sampai terbit fajar.

Berikut adalah lafal niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَ

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardli syahri Ramadlâni hâdzihis sanati lillâhi lillahi ta'la, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga: Ini Dalil, Keutamaan, Niat dan Waktu yang Tepat Untuk Puasa Ramadhan

Berikut adalah lafal niat untuk satu bulan penuh, sebagaimana dijelaskan oleh KH A Idris Marzuki (w. 2014 M) dalam kitab Sabîl al-Hudâ:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jamî’i syahri ramadlâni hadzihissanati taqlîdan lil imâm mâlikin fardlan lillahi ta'la. Artinya: “Saya berniat puasa selama satu bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta’âlâ.” (KH A Idris Marzuki, Sabîl al-Hudâ, h. 51). (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved