Berita Aceh Tengah

Maestro Didong Ceh Daud Kalampan Terima Tape Recorder dari Bupati HM Beni Bantacut pada 1971

Maestro didong Gayo, Ceh Daud Kalampan, penerima pin emas dalam Kongres Peradaban Aceh 2015, ternyata pernah menerima hadiah berupa satu tape recorder

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Maestro didong Gayo, Ceh Daud Kalampan, penerima pin emas dalam Kongres Peradaban Aceh 2015. 

Ceh Daud kini tergabung dalam Biak Cacak, grup didong yang masih eksis.

Ia berdidong di banyak tempat di Aceh Tengah, Bener .eriah, Gayo Lues dan Jakarta.

Ceh Daud lahir di Gayo, 1953.

Menggeluti kesenian didong sejak masih kanak-kanak.

Tapi baru tampil di panggung "didong jalu" atau didong tanding pada usia 18 tahun.

Menciptakan lebih 114 puisi didong.

Baca juga: Satu Keluarga di Aceh Tengah Mengungsi, BPBD Imbau Warga Waspadai Angin Kencang

Sebahagian puisi didongnya  sudah direkam dalam bentuk kaset dan video compact disk atau VCD.

Ceh Daud Kalampan, hanya menjalani pendidikan formal sampai tingkat sekolah dasar. 

"Bagi orang Gayo, didong adalah darah daging, seperti halnya kopi," kata Ceh Daud.

Didong merupakan salah satu jenis seni tutur yang paling akrab dalam masyarakat.

Kesenian didong dipentaskan semalam suntuk antara dua grup didong.

Dimulai selepas isya dan baru berakhir menjelang shubuh esoknya.

Didong mengandalkan kekuatan sastra atau puisi, yang disampaikan dengan cara didendangkan.

Sehari-hari bekerja sebagai petani kopi dan berdagang kecil-kecilan.

Baca juga: 126 Personel Polres Bener Meriah Amankan Pilkades Serentak

Dikarunia lima putra-putri dan 11 cucu.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved