Berita Nasional

Kisah Tragis Dialami Ibu Muda Asal Aceh, Dirudapaksa Saat Ikut Suami Merantau ke Jakarta 

Kasus perkosaan (rudapaksa) dialami seorang ibu muda asal Aceh ketika merantau ikut suami ke Jakarta.

Editor: Rizwan
Kompas.com
Iustrasi - Kisah Tragis Dialami Ibu Muda Asal Aceh, Dirudapaksa Saat Ikut Suami Merantau ke Jakarta  

TRIBUNGAYO.COM - Kasus perkosaan (rudapaksa) dialami seorang ibu muda asal Aceh ketika merantau ikut suami ke Jakarta.

Wanita asal Lhokseumawe itu menjadi korban rudapaksa pelaku sebanyak 2 kali.

Bahkan, sangat tragis aksi bejat pelaku dilakukan sang bayi korban.

Pelaku dalam kasus itu tidak lain sudah dianggap abang oleh suami korban.

Saat ini, kasus perkosaan dialami ibu muda dari Aceh sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

Mengutip Kompas.com, Minggu (14/5/20323) nasib nahas menimpa AM (18), perempuan asal Lhokseumawe, Aceh.

Ia diperkosa hingga dua kali oleh pelaku Zulfadli, yang sudah dianggap sebagai kakak oleh suaminya, Dika (26).

Tindak pidana ini dilakukan Zulfadli di rumah kontrakannya di Jalan Budi Mulia, RT 011/RW 15, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.

AM diperkosa Zulfadli sebanyak dua kali, yakni 20 Februari 2023 dan 2 Maret 2023.

Bahkan, pada 20 Februari, korban diperkosa di depan bayinya.

Baca juga: Viral Sosok Trending di Twitter, Perempuan Ini Kemana-mana Bawa Boneka

Kedekatan pelaku dengan suami korban Suami AM yang bernama Dika merantau dari Aceh ke Jakarta.

Di Ibu Kota, Dika bertemu dengan Zulfadli dan menjalin hubungan baik.

Saat berkenalan dengan Dika, Zulfadli mengaku sebagai polisi.

Dika yang tidak mengetahui kehidupan pelaku langsung percaya setelah diperlihatkan kartu anggota polisi.

Dalam sepuluh tahun, susah senang hidup di Jakarta dijalani Dika bersama Zulfadli.

Bahkan Dika sudah menganggap Zulfadli sebagai kakak angkatnya.

Pada pertengahan tahun 2022, Dika kembali ke Aceh dan menikah dengan AM.

Kepada AM, Dika juga menceritakan hubungan kekerabatannya dengan Zulfadli.

Memutuskan merantau

Saat sudah memiliki bayi, pada awal tahun 2023, Dika dan AM memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta dengan harapan meraup uang yang banyak.

Dika berpikir, Jakarta masih sama seperti 10 tahun yang lalu, yakni bisa bekerja dengan cara bertemu orang.

Baca juga: Ruslan M Daud dan Bacaleg PKB Dipeusijuek Ulama Kharismatik di Bireuen

"Dengan modal pas-pasan, dengan modal minus, mereka berangkat ke Jakarta. Ketika itu, mereka sudah memiliki anak yang belum genap satu tahun," ungkap kuasa hukum korban, Arifin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Dika langsung mencari rumah kontrakan di kawasan Pademangan.

Namun, rumah kontrakan yang dipilih Dika dan AM terbilang tidak layak karena hanya dibatasi dinding triplek.

"Bulan Januari 2023, datang lagi adik iparnya. Jadi, suaminya ini suruh adiknya berangkat ke Jakarta. Mereka bertiga sama bayi satu," ungkap Arifin.

Silaturahmi berujung pemerkosaan

Dika berpikir, tidak sopan jika ia tak bersilaturahmi dengan Zulfadli dan orangtua angkatnya.

Saat memiliki waktu kosong, mereka akhirnya singgah ke tempat Zulfadli.

"Zulfadli waktu itu enggak ada di rumah. Ditelepon sama bapaknya, 'Ini Dika di rumah', 'Oh iya suruh tunggu ya, saya balik'.

Padahal sudah malam," kata Arifin. Mereka kemudian bertemu.

Dalam pertemuan itu, Zulfadli berpesan agar Dika dan AM tak sungkan untuk datang ke tempatnya jika membutuhkan sesuatu.

Baca juga: Daftarkan 30 Bacaleg ke KIP, Demokrat Aceh Tengah Optimis Sapu Bersih Seluruh Dapil

Pada 20 Februari 2023, Dika, AM, anak, dan adik iparnya berkunjung ke rumah kos Zulfadli untuk bersilaturahmi.

Saat itu Dika disuruh Zulfadli untuk berbelanja bersama adik iparnya.

Karena sudah percaya, Dika menitipkan AM dan anaknya kepada Zulfadli.

Usai Dika pergi belanja, nasib sial menimpa sang istri.

Zulfadli dengan sengaja mengunci pintu rumah kosnya.

Pelaku menyalurkan nafsu bejatnya kepada AM di depan anak korban yang saat itu masih berusia 10 bulan.

Setelah memerkosa, Zulfadli mengancam korban agar tidak melapor kepada Dika.

"Kamu jangan ngomong sama suami kamu. Kalau ngomong, nanti tahu sendiri akibatnya," tutur Arifin menirukan ucapan Zulfadli.

"Saat suaminya pulang, habis belanja, dia (korban) antara mau cerita atau enggak. Kalau dia cerita, dia takut karena laki-laki ini ketika digambarkan oleh suaminya sendiri merupakan orang yang sadis. Jadi dia enggak cerita," ucap Arifin.

Pemerkosaan kali kedua Di lain kesempatan, tepatnya 1 Maret 2023, listrik di rumah kos yang dihuni AM dan Dika padam.

Baca juga: Info CPNS 2023 Terbaru! Formasi Ditetapkan, Progres dan Ketentuan Lain

Malam pertama listrik padam membuat AM dan Dika kelimpungan.

Mereka tidak tega melihat buah hati menangis kegerahan.

"Buka pintu, nyamuk masuk. Enggak buka pintu, mereka kepanasan," kata Arifin.

Malam kedua, 2 Maret 2023, Dika tidak tahan lagi dan mengkhawatirkan kondisi anak.

Alhasil, Dika menghubungi Zulfadli pada pukul 23.00 WIB.

Dika saat itu meminta rekomendasi rumah kos baru, bukan berniat menumpang di rumah kos pelaku.

AM sebenarnya sudah enggan datang lagi ke sana, tetapi ia tidak punya pilihan lain.

Setiba di rumah kos Zulfadli, Dika bergegas mencari hunian sementara.

AM saat itu ingin ikut, tetapi ditahan oleh pelaku.

"(Kata pelaku), 'Kamu ngapain sudah tengah malam bawa-bawa istri kamu?', 'Masa dia enggak berani tinggal sama saya di sini? Sudah, jalan saja, enggak usah banyak tingkah'," ungkap Arifin menirukan ucapan Zulfadli kepada Dika.

Baca juga: Semarak Seni Negeri Antara Meriahkan Blangkejeren

Saat Dika mencari rumah kos, Zulfadli kembali memerkosa korban untuk kedua kalinya pada 3 Maret 2023 dini hari.

Setelah satu jam lebih mencari rumah kos, Dika kembali ke kontrakan Zulfadli.

Dika langsung menanyakan keberadaan AM.

"Kata Zulfadli, 'sudah saya suruh masuk di kamar samping'. Jadi, di sebelah kamarnya itu, dia buka kamar. Kamar kos itu bisa sewa harian. 'Untuk ke tempat yang baru, sementara menginap saja di sini'.

Maksudnya, tujuannya supaya jangan mengadu," ucap Arifin.

Lantas Dika mendatangi AM.

Setelah Dika membuka pintu, korban langsung teriak.

AM akhirnya mengungkapkan semua perlakuan bejat Zulfadli.

Dika pun mempertemukan pelaku dan korban. Zulfadli awalnya mengelak, lalu akhirnya mengakui perbuatannya.

Baca juga: Menang dengan Skor 3-2, Timnas U22 Indonesia Melaju ke Babak Final SEA Games 2023

Pelaku masih buron

Dini hari itu juga, Dika dan berangkat dari rumah kos Zulfadli ke Mapolsek Pademangan untuk melaporkan kejadian ini.

"Ditanya sama orang Polsek Pademangan, 'Siapa?', 'Ini orangnya, Pak', 'Mana fotonya?'.

Akhirnya ditunjukin ke orang polsek.

Orang polsek bilang, 'Wah ini sudah kambuhan, sudah penjahat kambuhan, terkenal'.

Baru keluar kasus narkoba," ujar Arifin menirukan percakapan Dika dengan polisi.

Mereka dan pihak kepolisian kemudian langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

Sayangnya, Zulfadli sudah tidak ada di sana.

Pagi harinya, Dika dan AM mendatangi Mapolres Metro Jakarta Utara untuk membuat laporan polisi.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/224/III/2023/SPKT/Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya.

Namun, sudah dua bulan lebih sejak kasus pemerkosaan dilaporkan, pelaku belum juga ditangkap.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved