Mundur dari ASN, Ketua Majelis Etik IDI Cabang Aceh Tenggara Maju Bacaleg DPRA dari PKS

Laporan Asnawi I Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - dr H Kharmaedisyah Putra, SpOG (K) MH, FMAS,FIHFAA, seorang dokter spesialis kandungan di Kabupaten Aceh Tenggara telah mundur dari Aparat Sipil Negara (ASN), untuk maju sebagai anggota DPR Aceh. 

Ia sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Aceh Tenggara.

dr Kharmaedisyah Putra telah mengakhiri kariernya di Pemerintahan dan kini ia melaju ke dunia politik. 

Ia ikut sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR Aceh Dapil 8 ( Aceh Tenggara - Gayo Lues) yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ia rela meninggalkan kariernya sebagai pejabat ASN demi membawa aspirasi masyarakat kecil khususnya menyuarakan di bidang kesehatan yang merupakan keahliannya.

Baca juga: Edi Kurniawan Pimpin Daftar Bacaleg, Gerindra Target Jadi Pemenang Utama di Aceh Tengah

Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun sudah mendaftar sebagai Bacaleg DPRA di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Senin (8/5/2023) pagi.

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran(MKEK ) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Aceh Tenggara ini, telah berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan di Kabupaten Aceh Tenggara selama lebih kurang lebih 10 tahun.

Tentunya sudah banyak membantu masyarakat miskin saat persalinan sehingga sosok dr Putra ini namanya cukup familiar di kalangan masyarakat Agara dan juga kalangan para medis di bumi sepakat segenap.

Keinginan beliau untuk maju sebagai bakal calon perwakilan rakyat di DPR Aceh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan tanpa sebab.

Ia berkeinginan lebih konsisten dan fokus dalam bidang kesehatan, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. 

Baca juga: Ratusan Simpatisan Hanura Konvoi Daftar Bacaleg ke KIP Aceh Tengah

Serta menurunkan angka stunting di Aceh khususnya di Aceh Tenggara dan Gayo Lues yang merupakan daerah pemilihan Dapil 8 nantinya.

dr H Kharmaedisyah Putra, SpOG(K),M.H, FMAS,FIHFAA semenjak kecil sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk hidup mandiri dengan menjual es lilin keliling sesaat setelah pulang sekolah dan menjual kue disekolah sekolah.

Namun dengan tekad dan ketekunan, beliau bisa sekolah sampai mendapat gelar dokter.

Bahkan beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan spesialis kandungan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.