Video

Ribuan Masyarakat Saksikan Pertunjukan "Sengkewe Doa Ni Kupi" di Taman Inen Mayak Teri Takengon

Pembacaan "doa ni kupi" diiringi 200 lebih penepok didong peserta Kopi Gayo Didong Runcang yang berasal dari Aceh Tengah dan Bener Meriah

|
Editor: Bagus Setiawan

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Sengkewe "doani kupi" persembahkan pada malam penutupan Kopi Gayo Didong Runcang di Taman Inen Mayak Teri, Takengon, Sabtu (17/6/2023) malam.

Pembacaan "doa ni kupi" diiringi 200 lebih penepok didong peserta Kopi Gayo Didong Runcang yang berasal dari dua kabupaten, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Doani kupi dibacakan dalam satu bentuk seni pertunjukan, dipandu dan dibacakan penyair Fikar W Eda, diikuti seluruh peserta, termasuk para pengunjung yang menyaksikan acara tersebut.

Lebih dari 2000 pengunjung hadir di taman itu, termasuk 209 dokter peserta Kongres Nasional ke-2 Asosiasi Klinik Indonesia, PJ Bupati Aceh Tengah, Wakapolres Aceh Tengah, Kajari Takengon, Kasdim 0106 Aceh Tengah, Kadis Pariwisata Bener Meriah Sofyan.

Baca juga: Cari Momen Temui Megawati, Mardiono Coba Sandingkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Teks "doa ni kupi" lengkapnya sebagian berikut:

Sengkewe
Kunikahen ko orom kuyu
Waih walimu
Tanoh saksimu
Matanlo saksi kalammu

Terjemahannya:
Sengkewe,
Kunikahkan dikau dengan angin
Air walimu
Tanah saksimu
Matahari saksi kalammu.

Makna "doa ni kupi" ini adalah proses penyerbukan tanaman yang formulasinya disampaikan dalam bentuk puisi.

Baca juga: Pj Bupati Membuka MTQ Ke 34 Aceh Tengah 2023 

Pertunjukan "doan ni kupi" juga diiringi tiupan suling Yus Oloh Guwel dan tepok Azam Pegayon.

Yus Oloh Guwel, pendiri dan ketua Sanggar Oloh Guwel, sudah melakukan banyak pertunjukan di berbagai tempat di Indonesia. Yus Oloh Guwel saat ini menjabat Kepala SD Negeri di Pegasing.

Azzam Pegayon, seniman didong, serba bisa. Ia penggerak budaya di Gayo, pulang kampung setelah sekian lama menetap di Jakarta.

Ia mendirikan Sanggar Pegayon bersama kawan-kawannya dan ikut mewarnai perjalanan seni budaya Gayo di Jakarta.

Perhelatan Kopi Gayo Didong Runcang diikuti 10 grup dari 10 kecamatan di Aceh Tengah dan sembilan grup dari sembilan kecamatan di Bener Meriah.

Penentuan grup terbaik ditetapkan oleh satu dewan juri terdiri dari para maestro didong, yakni Ceh M Din, Ceh Samsul Bahri, Ceh Kasman, Ceh Zulkarnain AR, Ceh Syukri Gobal, Ceh Mursyid, Ceh Irfan.

Keberadaan para juri ini dikoordinir oleh M Fauzi dari Keramat Mupakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved