Esports

Arab Saudi Bangun Kota Esport, Habiskan 7 Triliun Rupiah

Dari Esports banyak yang sudah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bahkan teknologi di Indonesia.

|
Penulis: Fachri Zikrillah | Editor: Bagus Setiawan

TRIBUNGAYO.COM - Esports menjadi salah satu daya tarik dan mencuri perhatian bagi beberapa industri bisnis di seluruh dunia.

Sebagaimana kita ketahui Eports sendiri sangat tidak asing kita dengar di negara kita Indonesia.

Dari Esports banyak yang sudah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bahkan teknologi di Indonesia.

Tidak hanya di Indonesia saja, Eropa sudah lebih dahulu memamerkan Esports sebagai cabang olahraga elektronik dan bahkan menjadi pekerjaan yang menjanjikan.

Tidak tinggal diam Arab Saudi kini sudah mulai melirik pertumbuhan Esports, hingga menanam saham besar-besaran untuk perkembangan olahraga elektronik ini di bagian timur tengah.

Baca juga: Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic, Menggunakan Controller Game Logitech F710

Di kutip dari ft.com, Arab Saudi telah meluncurkan serangkaian investasi besar-besaran dalam industri game selama 18 bulan terakhir dengan total pengeluaran hampir $8 miliar.

Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi Arab Saudi sebagai kekuatan dominan dalam industri hiburan yang sedang berkembang.

Sebagai bagian dari upaya ini, Arab Saudi telah mengakuisisi saham di berbagai perusahaan game di seluruh dunia.

Salah satu perusahaan yang menjadi pusat investasi adalah Savvy Games Group, yang didukung oleh Arab Saudi.

Savvy telah memimpin kesepakatan besar, termasuk akuisisi saham yang signifikan di perusahaan-perusahaan terkemuka seperti VSPO China, Embracer Group Swedia, dan Scopely berbasis di AS.

Baca juga: SOSOK Kiboy The Best Player MSC 2023 dari ONIC Esports Indonesia Gemparkan Asia Tenggara

Savvy, yang diluncurkan pada Januari 2022, sepenuhnya dimiliki oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi dan dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dengan tujuan mengubah Arab Saudi menjadi "pusat global utama untuk sektor game dan e-sports" dalam waktu tujuh tahun, Savvy telah diberi dana sebesar $38 miliar untuk mendukung rencananya yang ambisius.

Arab Saudi berharap menjadi rumah bagi 250 perusahaan dan studio game, serta menciptakan 39.000 lapangan kerja.

Industri game diharapkan dapat menyumbang 1 persen terhadap produk domestik bruto pada tahun 2030.

Salah satu langkah Arab Saudi dalam mencapai tujuan ini adalah melalui kemitraan dengan VSPO untuk terjun ke dunia e-sports.

Namun, pencapaian tujuan ambisius ini bukanlah tugas yang mudah.

Baca juga: ONIC Esports Juara MSC 2023, This Is Kiboy Raih MVP di Mobile Legends Southeast Asia Championship

Arab Saudi masih merupakan pemain baru dalam industri game dan harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan raksasa seperti Tencent, Microsoft, dan Sony untuk mendapatkan talenta terbaik dan kekayaan intelektual.

Meskipun demikian, Arab Saudi telah menciptakan riak signifikan di industri ini dan telah mencuri perhatian banyak pemain kunci dalam industri game global.

Game sangat populer di Arab Saudi, dengan 70 persen dari total penduduk 36 juta berusia di bawah 35 tahun.

Persentase yang sama juga mengidentifikasi diri mereka sebagai pemain game.

Potensi pasar yang besar ini menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan game global.

Pasca kesepakatan Savvy, PIF (Public Investment Fund) juga telah membeli saham di perusahaan-perusahaan terkenal seperti Nintendo, Activision Blizzard, dan Ubisoft.

Arab Saudi berharap bahwa investasi besar-besaran ini akan membantu negara tersebut memperoleh saham yang cukup besar di industri game global yang bernilai sekitar $200 miliar.

Baca juga: Momen Pertahanan Epik ONIC Esports Melawan ECHO di MSC 2023

Proyeksi pendapatan game global menunjukkan bahwa industri ini dapat melampaui $300 miliar pada tahun 2026 dan akan menjadi salah satu sumber pendapatan hiburan terbesar di masa depan.

Namun, uang tunai saja tidak cukup untuk menarik minat pengembang game. Savvy dan Arab Saudi harus menciptakan lingkungan kreatif yang menarik bagi perusahaan game yang menjadi target mereka.

Meskipun Arab Saudi telah berhasil menarik perhatian banyak perusahaan, reputasi negara ini dalam hal pelanggaran hak asasi manusia masih menjadi perhatian.

Meski Pangeran Mohammed telah melakukan reformasi sosial, kasus pembunuhan Jamal Khashoggi pada tahun 2018 membuat beberapa perusahaan enggan berbisnis dengan Arab Saudi.

Meskipun demikian, puluhan miliar dolar yang diinvestasikan oleh PIF tetap menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan.

Dengan langkah-langkah investasi ini, Arab Saudi berharap dapat merombak ekonominya yang saat ini bergantung pada minyak dan gas.

Diversifikasi ke sektor game dan hiburan menjadi bagian dari upaya untuk mencapai hal ini.

Dengan dukungan finansial yang kuat dan rencana yang ambisius, Arab Saudi berharap dapat memainkan peran utama dalam industri game global dan menciptakan ekosistem yang inovatif dan kreatif di negara ini.

(Tribungayo.com/Fachri Zikrillah)

Update Berita Lainnya di Tribungayo.com dan Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved