Berita Nasional
Mendagri Imbau Daerah dengan Tingkat Inflasi Tinggi Segera Lakukan Pengendalian
Ada yang rendah sekali, dan kita berterima kasih untuk itu, tapi juga ada (daerah) yang tinggi, ada yang sampai 6 persen, 5 persen," kata Mendagri.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
Mendagri Imbau Daerah dengan Tingkat Inflasi Tinggi Segera Lakukan Pengendalian
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
TRIBUNGAYO COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta daerah yang tingkat inflasinya tinggi untuk segara melakukan langkah tepat agar laju inflasi terkendali.
Pasalnya, tingkat Inflasi yang tinggi dapat merusak struktur ekonomi dan dapat menimbulkan ketidakstabilan harga pangan di pasar.
"Meskipun inflasi membaik, secara nasional 3,52 persen, minggu lalu sudah dijelaskan oleh BPS bahwa angka di tingkat daerah juga terjadi variasi.
Baca juga: Mendagri Lepas Royke Lumowa untuk Berkeliling Dunia dengan Sepeda dari Monas hingga Eiffel
Ada yang rendah sekali, dan kita berterima kasih untuk itu, tapi juga ada (daerah) yang tinggi, ada yang sampai 6 persen, 5 persen," kata Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Senin (10/7/2023).
Mendagri menyebutkan ada beberapa wilayah dengan angka inflasi yang tinggi.
Mereka di antaranya Merauke 5,91 persen, Timika 5,75 persen, Kotabaru 5,04 persen, Luwuk 4,90 persen, dan Mawokwari 4,1 persen.
Baca juga: Mendagri Minta Daerah yang Inflasinya Tinggi Terus Lakukan Pengendalian
"Ada juga yang rendah, antara 1 sampai dengan 2,86 persen, Jambi 1,96 persen yang terendah, Gorontalo, Sulbar, Riau, Sumut, Kepri, Aceh, Bangka Belitung, Belitung dan Sumsel," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Mendagri pun mengimbau agar ke depan daerah dengan tingkat inflasi rendah dapat terus dipertahankan.
Sebab inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun sebaliknya, inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pacu Realisasi Belanja APBD, Mendagri: Jangan Numpuk di Akhir Tahun
"Nah jadi ini rekan-rekan, jadi variasi, jadi tidak membuat kita cepat berpuas diri, terutama daerah yang tinggi, daerah yang rendah terus dipertahankan, daerah yang tinggi harus membuat gerakan," tambahnya.
Khusus untuk daerah dengan inflasi tinggi, Mendagri mengimbau agar segara mencari akar permasalahan terutama dari sisi suplai dan demand.
| Haul Sastrawan di UI: Semaan Puisi Padukan Doa, Sastra, dan Refleksi Kebangsaan |
|
|---|
| Sastrawan Indonesia Terbitkan Resolusi Tentang Calon Penerima Penghargaan BRICS |
|
|---|
| DSI Buka Kelas Internasional Bidang Hukum APS Bersama UNSURYA |
|
|---|
| Psikolog Keluarga Ungkap Latar Belakang Lahirnya Tepuk Sakinah |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Sumbagut Awasi Pelayanan SPBU Lewat Program Pantau Bareng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Mendagri-Muhammad-Tito-Karnavian-minta-camat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.