Update Voli Dunia

Profil Wilfredo Leon Juru Gebuk Polandia di Semifinal VNL 2023, Pemilik Servis Ace 128 Km/Jam

Berikut profil Wilfredo Leon, juru gebuk Polandia pemilik service ace 128 Km/Jam.

|
Editor: Malikul Saleh
Capture Instagram @wilfredo_leon_official
Berikut profil Wilfredo Leon, juru gebuk Polandia pemilik service ace 128 Km/Jam. 

Pasca-pertandingan, Leon menyampaikan hormat dan respeknya kepada Yuki Ishikawan dan kolega atas permainan atraktif yang diperlihatkan.

Menurut hitter yang pernah membela Al Rayyan tersebut, Jepang menjadi salah satu tim dengan progres paling signifikan di VNL 2023.

Terbukti Ran Takahashi mengukir sejarah sebagai tim Asia pertama yang menembus semifinal VNL 2023.

Mereka bahkan berpeluang mengukir prestasi terbaik finis di peringkat ketiga.

"Rasa hormat yang besar untuk Jepang, selama bertahun-tahun mereka membuat kemajuan besar dan kami bisa melihatnya hari ini, ini adalah pertandingan yang sulit bagi kami.

Jadi, selamat juga untuk Jepang" papar Leon dalam wawancara singkat selepas pertandingan.

Lalu seperti profil seorang Wilfredo Leon yang sebenarnya?

Wilfredo adalah pevoli berkebangsaan Polandia yang lahir pada 31 Juli 1993.

Pemilik nama lengkap Wilfredo Leon Venero merupakan kelahiran Kuba dan dianggap salah satu pemain bola voli dengan kemampuan individu yang paling komplet di dunia.

Bahkan, bisa dibilang, pemain yang berposisi sebagai outsider hitter dengan tinggi badan 2,01 meter itu merupakan yang terbaik di dunia.

Leon, panggilannya, mendominasi olahraga voli dengan spike dan servis luar kuat. Seolah melengkapi kemampuannya dalam melompat yang juga tak kalah apik.

Baca juga: Hasil Set Ke-2 Timnas Voli Putra Indonesia Dominasi Kemenangan atas Vietnam 2-0 di SEA V League 2023

Terlahir di Santiago de Cuba, Leon telah dewasa sebelum waktunya. Ia melakukan debutnya bersama tim nasional senior Kuba pada usia 14 tahun.

Pria kelahiran 31 Juli 1993 itu dikenal luas di kalangan voli internasional sebagai Lion King karena saat 17 tahun jadi kapten tim termuda.

Kala itu, Leon mampu meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2010 di Italia bersama rekan-rekannya seperti Yoandi Leal dan Robertlandy Simon.

Prestasi itu membuat mereka dianggap sebagai tiga pemain paling berbakat dari yang mereka sebut Generation of Miracles dalam sejarah voli Kuba.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved