Bus Masuk Jurang

Kesaksian Sopir Asal Sumsel Selamat dalam Laka Maut Bus Masuk Jurang di Gayo Lues, Aceh

Mobil bus yang mengalami kecelakaan maut di Gayo Lues tersebut dengan tujuan menuju ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Nagan Raya.

|
Penulis: Intan Mutia | Editor: Budi Fatria
FOR TRIBUNGAYO.COM
Kesaksian Sopir Asal Sumsel Selamat dalam Laka Maut Bus Masuk Jurang di Gayo Lues, Aceh 

Mobil bus yang disopiri oleh Tantok Hariyono (40) masuk ke jurang sedalam 150 meter.

Hal itulah, yang menyebabkan sopir asal Jember meninggal dunia dalam laka maut tersebut.

Sedangkan, bus yang disopiri oleh Hermansyah (39) jatuh ke jurang sedalam 30 meter dan bus tersebut tersangkut di pohon.

Kedua bus jenis Mitsubishi canter warna putih itu dilaporkan baru dibeli oleh pihak perusahaan PLTA di Kabupaten Nagan Raya dari Sumsel.

Bus tersebut diantar oleh dua sopir yang mengalami laka maut dari Sumatera Selatan ke Nagan Raya, Provinsi Aceh dengan melalui rute Sumatera Utara, Tanah Karo, Aceh Tenggara hingga Gayo Lues.

Sopir mengikuti arahan Google Maps dari Medan ke Tanah Karo dan melintas Kabupaten Aceh Tenggara hingga Gayo Lues melewati Terangun-Babahrot bukan melewati Kota Subulussalam atau jalur Selatan.

Sehingga saat melintas di kawasan terangun Gayo Lues, laka maut pun menimpa kedua bus tersebut.

Keduanya mengalami kecelakaan dengan terjun ke jurang di lintasan Terangun Babahrot di kawasan Bur Nipis desa Tongra Persada kecamatan Terangun, Gayo Lues sekitar pukul 12.05 WIB.

Pengakuan seorang sopir Tantok Hariyono (40) membawa bus dari Kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan secara beriringan menuju ke kabupaten Nagan Raya.

Kemudian, sopir asal Sumsel menjelaskan, bahwa kedua bus tersebut baru dibeli pihak perusahaan di Nagan Raya, provinsi Aceh.

Sehingga, keduanya ditugaskan untuk mengantarkan bus tersebut hingga ke lokasi, yaitu di PLTA Nagan Raya.

Hermansyah juga mengaku keduanya berangkat dari Sumatera Selatan sejak tanggal 27 Juli lalu dengan tujuan ke Nagan Raya, melalui lintasan Medan, Tanah Karo hingga ke kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues.

Hal itu karena kedua sopir bus mengikuti arahan aplikasi google maps yang mengarahkan jalur Tanah Karo, Kutacane-Gayo Lues-Babahrot Aceh Barat Daya.

Menurut kesaksian, Hermansyah sopir asal sumsel dan rekannya belum pernah melintasi jalan Medan Kutacane maupun ke Gayo Lues hingga ke Nagan Raya,

Sehingga, keduanya hanya bermodalkan petunjuk dan arah GPS atau Google Maps untuk mengantar mobil bus yang baru dibeli pihak perusahaan di kabupaten Nagan Raya tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved