Liga Italia
Roberto Mancini Mundur dari Pelatih Timnas Italia karena Kurang Dukungan dari FIGC
Roberto Mancini, pelatih berusia 58 tahun, akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan alasannya dalam pengunduran dirinya dari posisi pelatih Italia.
Roberto Mancini Mundur dari Pelatih Timnas Italia karena Kurang Dukungan dari FIGC
TRIBUNGAYO.COM - Roberto Mancini, pelatih berusia 58 tahun, akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan alasannya dalam pengunduran dirinya dari posisi pelatih Timnas Italia.
Keputusan mengejutkan ini disampaikannya setelah dirinya merasa kurang mendapat dukungan yang diperlukan dari Federasi Sepakbola Italia (FIGC).
Pada Sabtu, tanggal 12 Agustus, Mancini secara resmi mengajukan surat pengunduran diri, yang kemudian diumumkan oleh pihak FIGC pada Minggu pagi.
Sebelumnya, Mancini telah melakukan komunikasi dengan petinggi di federasi sebelum mengambil keputusan besar ini.
Mantan pelatih klub ternama seperti Manchester City ini mengisyaratkan bahwa ia merasa sangat memerlukan dukungan dan ketenangan dari para individu di dalam FIGC.
Namun, harapannya tersebut ternyata tidak kunjung terwujud, sehingga akhirnya ia memilih untuk melepaskan jabatan yang telah diemban.
Baca juga: Juventus Turun Kasta Usai Dapat Sanksi, Dikurangi 12 Poin Kini Berada peringkat 8 Liga Italia
Mancini juga memberikan penjelasan bahwa dalam setahun terakhir, Presiden FIGC, Gabriele Gravina, telah melakukan restrukturisasi di jajaran staf kepelatihan.
Upaya ini bertujuan untuk memperbarui dan membenahi strategi serta arah Timnas Italia.
Namun, langkah-langkah yang diambil oleh Gravina ini ternyata tidak sesuai dengan keinginan Mancini.
Ia merasa bahwa perubahan tersebut tidak mendukung sepenuhnya visi dan pendekatan kepelatihan yang ia miliki.
Pengunduran diri Mancini sebagai pelatih Timnas Italia menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan di kalangan penggemar sepakbola.
Para pengamat sepakbola menilai bahwa Mancini memiliki rekam jejak yang sangat baik selama menangani Timnas Italia.
Ia berhasil membawa Italia meraih gelar juara pada Kejuaraan Eropa 2020, sebuah pencapaian luar biasa yang diakui oleh banyak pihak.
Meskipun Mancini telah memutuskan untuk mundur, kehadirannya dan dedikasinya dalam memajukan sepakbola Italia tidak akan dilupakan begitu saja.
Namun, saat ini banyak pertanyaan yang muncul mengenai siapa yang akan mengambil alih posisi penting ini dan melanjutkan kiprah sukses yang telah dicapai oleh Mancini.
Baca juga: Hasil & Klasemen Liga Inggris: Brentford vs Tottenham Imbang, Chelsea vs Liverpool Saling Bagi Angka
Pengumuman ini menunjukkan betapa pentingnya peran dukungan dan kerja sama antara pelatih dan federasi dalam mengembangkan sebuah tim nasional.
Ketenangan dan kepercayaan antara pihak-pihak terkait sangatlah krusial untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di dunia sepakbola.
“Gravina telah mencoba selama setahun untuk merevolusi staf saya. Saya mencoba mengatakan kepadanya bahwa paling banyak dia dapat menambahkan beberapa wajah baru, tetapi dia tidak dapat mengambil dua anggota dari grup yang berhasil dan telah menang. Jika ada, seharusnya saya yang memutuskan untuk mengganti anggota staf saya,” kata dia.
Mancini sempat disorot beberapa waktu lalu karena keputusannya pergi beberapa minggu sebelum kualifikasi Euro 2024.
Ia merasa tak bersalah atas hal itu lantaran jaraknya cukup jauh dari waktu pertandingan.
“Haruskah aku melakukannya lebih awal? Mungkin. Tapi saya meninggalkan Nazionale dengan 25 hari tersisa sebelum pertandingan berikutnya, bukan tiga hari,” kata dia.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah Mancini diberi peran ekstra sebagai koordinator Azzurri termasuk level U-20 dan U-21.
Peran itu dianggap menambah beban di pundak Mancini. Di sisi lain, campur tangan FIGC dalam pemilihan staf staf timnas Italia juga kurang disukai Mancini.
Selain itu, diduga Mancini juga sangat terpukul dengan kepergian dua sahabatnya, yakni Gianluca Vialli, dan Sinisa Mihajlovic.
Wafatnya dua sahabat yang punya peran besar dalam karier Mancini, dinilai ikut memengaruhi mental sang pelatih saat ini.
“Saya menjelaskan kepadanya bahwa dalam bulan-bulan ini saya perlu diberi dukungan dan ketenangan, tetapi dia tidak melakukan itu sehingga saya mengundurkan diri,” kata Mancini dalam wawancara bersama La Republica, dikutip football Italia.
Baca juga: Chelsea Dapatkan Moises Caicedo dengan Transfer Termahal dalam Sejarah Liga Inggris
Mancini menambahkan, ia sebenarnya ingin mengihilangkan klausul dalam kontrak yang memungkinan federasi memecatnya jika dia gagal lolos ke Eurp 2024.
“Saya hanya meminta itu agar saya memiliki kedamaian dan ketenangan selama beberapa bulan ke depan. Jelas, saya akan pergi jika keadaan tidak berjalan baik dan kami gagal lolos,” kata dia.
Ada banyak masalah yang selama ini dan kini menjadi terungkap dengan pengakuan Mancini ini. Ada perbedaan pandangan antara sang pelatih dengan presiden federasi.
“Gravina untuk sementara memikirkan hal-hal yang sangat berbeda dari saya. Saya dibantai murni karena keputusan saya. Saya ingin mengirim sinyal kepada Presiden, dia bisa saja membantu saya jika dia mau,” jelas Mancini.
Kandidat Pengganti
Mancini sukses besar saat menjuarai Euro 2020 bersama Italia dengan mengalahkan Inggris di final dan sempat mencatatkan rekor 37 laga tanpa terkalahkan, mengalahkan pendahulunya Vittorio Pozzo.
Kini setelah kepergiannya, ada dua nama besar yang menjadi kandidat penggantinya menurut football Italia, berikut diulas Tribunnews:
1. Luciano Spalletti
Mantan pelatih Inter Milan dan Napoli menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Roberto Mancini. Alasannya jelas, yakni dia sukses membawa Partenopei, julukan Napoli, merengkuh Scudetto musim 2022/2023.
Jika benar Spalletti menggantikan Mancini, maka itu menjadi pengalaman pertama bagi sang juru taktik membesut Timnas Italia.
Akan tetapi ada satu kendala yang harus dirampungkan FIGC.
Sebagaimana yang diketahui, Luciano Spalletti meninggalkan Napoli satu musim lebih cepat dari kontrak yang dimiliki. Walhasil, sang juru taktik dikenai denda untuk membayar ke klub kota Naples itu sebesar 5 juta euro (Rp 84 miliar).
Ini yang kemudian menjadi tanggung jawab FIGC untuk membayar denda tersebut jika benar ingin menggunakan jasa Luciano Spalletti.
2. Antonio Conte
Pelatih kenamaan yang kini tengah menganggur salah satunya ialah Antonio Conte. Setelah meninggalkan Tottenham Hotspur, mantan pelatih Juventus tersebut belum memiliki klub baru.
Peluang Timnas Italia untuk menggunakan jasa pelatih kelahiran Bari ini jelas terbuka lebar. Seabrek gelar juara bersama tim Serie A yang pernah dia besut menjadi bukti sahih kualitas Conte.
Bedanya dengan Spalletti, dia sudah pernah membesut Gli Azzurri dalam dua periode, yakni 2014 dan 2016. Artinya Antonio Conte bukan sosok baru di jabatan kursi pelatih Timnas Italia.
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan Mancini Mundur dari Timnas Italia, Dua Nama Besar Jadi Kandidat Pelatih Pengganti
| Prediksi Skor AC Milan vs AS Roma: Ujian Berat Rossoneri di San Siro |
|
|---|
| Prediksi Skor Atalanta vs AC Milan di Giornata ke-9 Liga Italia 2025: Duel Ketat di Bergamo |
|
|---|
| Klasemen Liga Italia 2025/2026: Napoli Puncaki Tabel, AS Roma Geser Duo Milan dari Dua Besar |
|
|---|
| Luka Modric Resmi Gabung AC Milan, Bukti Ambisi Rossoneri di Musim Panas |
|
|---|
| Alvaro Morata dan Darwin Nunez Tertahan, Transfer ke Como dan Napoli Terganjal Satu Nama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Roberto-Mancini-pelatih-berusia-58-tahun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.