Kisah Pilu Remaja Malaysia

Wasiat Sang Ayah Kepada Abdul Rahman yang Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan

Di tengah kepedihan yang mendalam, Abdul Rahman mengenang pesan terakhir yang ditinggalkan oleh ayahnya.

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
TikTok @pnsimpangjeram via Serambinews.com
Wasiat Sang Ayah Kepada Abdul Rahman yang Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan 

Saudara perempuan ibunya, memberikan kabar mengerikan bahwa keluarganya telah mengalami kecelakaan yang mematikan.

Ketika mendengar kabar tersebut, Abdul Rahman terkejut dan terpukul.

"Saya terdiam, apalagi saat mengetahui ibu saya, Abi dan empat saudara saya juga meninggalkan kami,” ujarnya.

Pada hari kecelakaan itu, Abdul Rahman juga menerima pesan melalui WhatsApp bersama dengan foto keluarganya yang bertuliskan 'kami akan kembali dulu' pada pukul 15.08.

Pesan itu menjadi pesan terakhir yang ia terima sebelum mendengar berita tragis tentang keluarganya.

Kisah Pilu Remaja Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan: Ayah dan Ibu Serta Adik
Kisah Pilu Remaja Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan: Ayah dan Ibu Serta Adik (Kolase TikTok @mir4aeee/mStars.com)

Kedua orangtuanya tinggal terpisah jarak karena pekerjaan ayahnya sebagai Imam Masjid di Ladang Tareh Utara, Klang.

Ibunya tinggal di Segamat dan mengambil cuti untuk berkunjung ke rumah suaminya.

Abdul Rahman juga mengungkap bahwa ayahnya juga mengantarkan tiga saudara kandungnya ke Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu pada hari itu.

Mereka semua berangkat dengan harapan dan niat suci, namun takdir memutuskan sebaliknya.

Dalam perjalanan menuju tujuan mereka, keluarganya terlibat dalam kecelakaan maut yang menghancurkan hidup Abdul Rahman.

Selain mengenang tragedi tersebut, Abdul Rahman juga membagikan kenangan tentang adiknya, Fatimatulzahrah, yang pernah diakui sebagai salah satu sufi terbaik Mumtaz di pusat tahfiznya.

Keberhasilan dan bakat adiknya selalu menjadi sumber kebanggaan bagi keluarga mereka.

Menghadapi situasi yang tak terbayangkan ini, Abdul Rahman merenungkan pesan terakhir yang ditinggalkan oleh ayahnya tentang sedekah.

Ayahnya selalu mengajarkan bahwa sedekah adalah cara untuk membuka pintu keberkahan dan memohon doa dari makhluk lain.

Pesan ini menjadi semakin berarti dalam kehidupan Abdul Rahman ketika ia menghadapi kesulitan dan kehilangan yang begitu besar.

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved