WNA Asal Swedia Kepincut Gadis Gayo

Gadis Gayo Mutia dan WNA Asal Swedia Kenakan Upuh Ulen-ulen saat Menikah, Ini Makna dan Filosofinya

Kemudian gadis Gayo Mutia dan sang suami Last Tom Benjamin dikenakan Upuh Ulen-ulen yang sarat akan makna dan budaya.

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
TribunGayo.com/Romadani
Gadis Gayo Mutia dan WNA Asal Swedia Kenakan Upuh Ulen-ulen saat Menikah, Ini Makna dan Filosofinya. 

TRIBUNGAYO.COM - Pernikahan gadis Gayo Ratna Mutia dengan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia menjadi sorotan.

Pernikahan yang dilangsungkan di Takengon, Aceh Tengah tersebut menggunakan adat Gayo pada Senin (2/9/2023).

Dalam prosesi akad nikah keduanya saat itu, mengenakan baju pengantin warna putih yang melambangkan niat suci mereka untuk membina rumah tangga.

Baca juga: Wamen Kominfo Nezar Patria dan Istri Dipeusijuek, Diawali Penyematan Kain Adat Gayo

Tak hanya itu setelah pria WNA asal Swedia yang memiliki nama Last Tom Benjamin ini melafadzkan ijab kabul didepan para saksi yang hadir.

Sang istri Ratna Mutia langsung dibawa duduk berdampingan dengannya.

Kemudian gadis Gayo Mutia dan sang suami Last Tom Benjamin dikenakan Upuh ulen-ulen yang sarat akan makna dan budaya.

Gadis Gayo Ratna Mutia resmi menikah dengan warga negara asing (WNA) asal Swedia, Last Tom Benjamin di Panti Asuhan Yayasan Nordeen, Aceh Tengah, pada Senin (4/9/2023).
Gadis Gayo Ratna Mutia resmi menikah dengan warga negara asing (WNA) asal Swedia, Last Tom Benjamin di Panti Asuhan Yayasan Nordeen, Aceh Tengah, pada Senin (4/9/2023). (TribunGayo.com/Romadani)

Kain adat tersebut kerap digunakan dalam prosesi pernikahan masyarakat Gayo.

Dimana Upuh Ulen-ulen bukan hanya sekedar kain panjang yang digunakan dalam prosesi pernikahan dan penyambutan tamu kehormatan.

Upuh ulen-ulen ini memiliki makna dan filosofi, disetiap ukiran kerawang Gayo yang tergambar di dalam kain yang memiliki warna dasar hitam tersebut.

Dalam kain adat Upuh ulen-ulen tergambar 13 motif ukiran kerawang Gayo yang masing-masingnya memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Baca juga: Ketua Majelis Adat Gayo Bantacut Aspala, Jangan Berhenti Berbahasa Gayo

Kerawang Gayo adalah hasil karya masyarakat suku Gayo dari Provinsi Aceh Tengah yang menuangkan isi terawangnya kedalam kain dengan cara menjahit dengan sistem bordir.

Hasil dari motif-motif ukir pada kerawang terdapat pada kain khas aceh, rumah adat, anyaman, gerabah dan hiasan lainnya.

Kerawang Gayo merupakan salah satu warisan budaya yang menyimpan banyak pesan moral, petuah dan amanah leluhur untuk generasi penerus.

Baca juga: Gayo Quine, Wisata Nuansa Adat Gayo di Tepi Danau Lut Tawar

Hal ini sebagai bentuk harapan dan doa yang diberikan dalam bentuk simbol yang tertera dalam secarik kain panjang tersebut.

Sehingga memiliki makna yang sangat berarti bagi masyarakat Gayo.

Halaman
1234
Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved