Berita Voli
Perseteruan Rivan Nurmulki: Timnas Voli Indonesia dalam Sorotan Media Luar Negeri
Kasus kontroversial yang menimpa Rivan Nurmulki, seorang pemain Timnas Voli Indonesia, kini menjadi berita utama bahkan di media luar negeri.
Kasus Rivan Nurmulki: Timnas Voli Indonesia dalam Sorotan Media Luar Negeri
TRIBUNGAYO.COM - Kasus kontroversial yang menimpa Rivan Nurmulki, seorang pemain Timnas Voli Indonesia, kini menjadi berita utama bahkan di media luar negeri.
Berdasarkan informasi yang tersebar di akun Instagram @volleytrails, yang berasal dari Filipina, kasus ini telah mencuri perhatian dunia voli.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kabar yang diunggah oleh akun tersebut tampaknya belum sepenuhnya mengungkapkan seluruh fakta.
Mereka mengabarkan bahwa Rivan Nurmulki berpotensi mendapat sanksi larangan bermain di liga profesional dan tim nasional.
Namun, voli mania perlu memahami bahwa kasus Rivan Nurmulki dan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) belum mencapai kesimpulan yang final, meskipun keduanya telah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, pada Senin (11/9/2023).
Meskipun ada potensi sanksi yang akan dijatuhkan, Rivan Nurmulki memiliki alasan tersendiri atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan oleh PBVSI.
Baca juga: Diperkuat 2 Pemain Timnas Voli Putra Indonesia, Cahaya Intan Juara Turnamen Merdeka Open Champs Aceh
Saat ini, @volleytrails telah menyebarkan kabar mengenai kemungkinan hukuman yang akan dijatuhkan terhadap Rivan pada Senin malam.
Dalam unggahan media sosial mereka, disebutkan bahwa hukuman atas dugaan pelanggaran tersebut masih dalam tahap pertimbangan.
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan akhir mengenai nasib Rivan Nurmulki dalam dunia voli Indonesia masih harus menunggu hasil dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung.
Perkembangan selanjutnya dalam kasus Rivan Nurmulki dan PBVSI tetap menjadi sorotan utama di kalangan pecinta voli di Indonesia maupun di mata media internasional.
Semua pihak berharap agar keputusan yang diambil nantinya akan adil dan berlandaskan pada fakta-fakta yang kuat serta prosedur yang berlaku dalam dunia voli.
Berikut keterangannya:
"Bintang voli Indonesia, Rivan Nurmulki berpotensi mendapat sanksi larangan bermain di liga profesional dan timnas selama satu tahun, seperti diungkapkan Ketua Dewan Pengawas PP PBVSI.
Hukuman ini dipertimbangkan karena pelanggaran yang dilakukan Rivan saat bermain di Piala Kapolri saat Timnas Bola Voli Indonesia merangkap di Kejuaraan Asia di Iran, yang merupakan bagian penting dari persiapan mereka menuju Asian Games 2023."
Akun Instagram PBVSI Digeruduk
Sebelum adanya kabar mediasi Rivan dan PBVSI, tak sedikit komentar miring menghiasi sejumlah unggahan pada akun Instagram PBVSI.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Pertandingan Voli Putra Kualifikasi Olimpiade 2024
Tepatnya setelah daftar 12 nama pemain Timnas Voli Indonesia dirilis oleh PBVSI.
Dari skuad yang dilatih Jeff Jiang Jie, tidak ada nama Rivan Nurmulki di dalamnya.
Pos oppposite diisi oleh Agil Angga Anggara dan Boy Arnez, persis seperti skuad yang dibawa untuk AVC Championship 2023 di Iran beberapa waktu lalu.
Atas dasar itu, voli mania banyak yang mempertanyakan sikap PBVSI dengan tidak memanggil Rivan Nurmulki.
Sejumlah unggahan akun Instagram pun berhias komentar bernada kritik hingga protes.
Seperti halnya dalam unggahan terbaru PBVSI yang menyiarkan kabar kurus pelatih voli yang digelar di Padepokan Voli Sentul pada 9-13 September 2023.
Warganet justru berkomentar terhadap nasib Rivan dari pada menanggapi kegiatan yang digelar FIVB tersebut.
Ini unggahannya:
Pro dan Kontra Hasil Mediasi
Karier opposite Indonesia, Rivan Nurmulki bersama tim nasional ditentukan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia atau PBVSI.
Baca juga: Tak Ikut AVC Championship 2023, Timnas Voli Putri Indonesia Naik Peringkat, Masuk 10 Besar Zona Asia
Hal ini bersumber dari ketegangan antara Rivan Nurmulki dan PBVSI yang berujung mediasi oleh Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora).
Hasil mediasi yang digelar Senin (11/9/2023) dipimpin Menpora Dito Ariotedjo mengisyaratkan langkah lebih lanjut PBVSI kepada karier Rivan Nurmulki.
Kendati diklaim berdamai, seyogyanya Rivan Nurmulki masih dibayangi sanksi dari PBVSI.
Bisa dibilang keputusan ke depan belum final lantaran PBVSI masih akan melakukan pertimbangan sanksi terhadap nasib Rivan Nurmulki.
Dua hal yang patut digaris bawahi dan membayangi Rivan adalah sanksi larangan bermain bersama timnas dan karier Proliga.
Pevoli binaan Samator pun mengaku keberatan jika sanksi tersebut diberikan dengan alasan profesi.
Lantas apa penyebabnya?
Dikutip dari BolaSport, Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI mengatakan jika Rivan tak ikut memperkuat Timnas voli putra Indonesia di Asian Games 2023.
Bambang menyebut jika keputusan tersebut diambil lantaran Rivan memilih main di Kapolri Cup 2023.
"Iya. Karena persiapannya sudah, tetapi Rivannya main di Kapolri Cup. Dia tidak berpikir panjang dan dia mengakuinya," kata Bambang.
Keputusan Rivan memilih main di Kapolri Cup 2023 tampaknya menjadi sebuah boomerang.
Rivan dianggap PBVSI berbohong hingga menyalahi aturan federasi.
Hal tersebut awalnya bermula saat Rivan memilih absen di AVC Championship 2023.
Kala itu, Rivan izin tak bisa memperkuat Timnas voli Indonesia di AVC Championship 2023 lantaran masih mengurus beberapa hal, yakni menemani istri melahirkan dan dihadapkan dengan sidang kode etik kepolisian.
Atas dasar tersebut, PBVSI lantas menghormati keputusan Rivan sehingga tak mengikutsertakannya di AVC Championship 2023.
Namun, apa yang dikatakan Rivan justru berbeda dengan kenyataan.
Absen membela Timnas voli putra Indonesia di AVC Championship 2023, Rivan justru main di Kapolri Cup 2023, ia pun dianggap menyalahi aturan AD/ART PBVSI.
"Waktu mau berangkat ke Iran (Kejuaraan Voli Asia 2023), dia juga tidak mau karena alasannya tidak cocok dengan tim pelatih dan yang kedua istrinya mau melahirkan, ketiga dia sedang menjalani sidang kode etik di kepolisian," ucap Bambang.
Padahal, sejatinya Rivan masuk ke dalam proyek Asian Games 2023, namun dirinya malah main di Kapolri Cup 2023.
"Kami maunya dia berangkat. Satu hal bahwa dia sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim untuk main di Kapolri Cup, sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain timnas tidak boleh main di situ karena persiapan Asian Games. Tetapi, ternyata dia main," tambah Bambang.
Bela Menpora
Dianggap berbohong dan menyalahi aturan, sanksi pun membayangi Rivan.
Bambang menyebut bahwa Rivan terancam tak bisa memperkuat Timnas voli putra Indonesia selama satu tahun.
Selain itu, Rivan juga terancam tak bisa bermain di Proliga.
Nantinya, sanksi akan diputuskan di sidang kode etik melalui mediasi selanjutnya dengan PBVSI.
"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, Ketum tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu."
"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia."
"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini."
"Sanksinya nanti, tapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia."
"Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas."
"Iya, di tarkam masih bisa. Kalau di proliga mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh mutus karier dia," sambung Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa suasana mediasi dengan Rivan berjalan dengan baik.
Bambang juga menyebut jika Rivan telah mengakui kesalahannya dan menyesal.
Rivan Bertanya-tanya
Pevoli yang membela Surabaya BIN Samator di Proliga 2023 ini mengaku tidak tahu jika perbuatannya itu melanggar aturan.
"Ya waktu itu saya tidak ikut AVC Championship (Kejuaraan Asia) dan saya bermain di dalam negeri (Kapolri Cup 2023)," kata Rivan, dikutip dari Bolasport.
Menurut Rivan, saat dia memutuskan membela Kaltim pada Kapolri Cup 2023, dia tidak mendapat teguran dari PBVSI.
"Saya benar tidak tahu. Di pikiran saya, saya anggap kayak bermain tarkam dan saya hanya bemain sekali saja. Saat ikut Kapolri Cup saya tidak tahu ada teguran," aku Rivan.
"Kalau tidak boleh bermain, pekerjaan saya itu bemain voli, kecuali saya ikut event ke luar negeri juga," tutur Rivan.
Kini, Rivan pun terancam mendapat sanksi atas hal itu.
Namun, PBVSI belum memutuskan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pemain di posisi opposite tersebut.
Nantinya sidang kode etik akan digelar melalui mediasi lagi di PBVSI, dilakukan setelah pelepasan Timnas Voli Putra Indonesia berangkat ke China untuk Asian Games 2023.
Rivan mengaku legowo jika pihak PBVSI akan memberikan sanksi untuknya.
Namun ia berharap, sanksi itu bukan mengenai larangan bermain voli.
"Kalau misal saya memiliki kesalahan, tadi saya juga sudah minta maaf. Kalau emang saya bermain kemarin salah, saya minta maaf."
"Tetapi, kalau sampai kena sanksi bagaimana ya. Kayaknya tidak seperti itu (sanksi 1 tahun) karena profesi saya bermain voli," kata Rivan.
"Kami tidak ada komunikasi sama sekali, tetapi cuma tadi masalahnya itu. Ya sudah tidak apa-apa. Kalau saya tidak apa-apa, legowo saja. Cuman harapan saya mendapat sanksinya jangan yang tidak boleh bermain," tutur Rivan.
"Ibaratnya saya kerjanya voli. Kalau tidak boleh main voli bagaimana?" kata pevoli berpostur 196cm ini.
Sebelumnya diberitakan, masalah yang menimpa Rivan Nurmulki ini bermula ketika sang Opposite absen di AVC Championship 2023.
Kala itu Rivan absen lantaran mengurus beberapa hal, yakni menemani istri melahirkan dan dihadapkan dengan sidang kode etik kepolisian.
Namun ketika ajang AVC digelar, Rivan justru ikut bermain di Kapolri Cup 2023. Padahal hal itu sebenarnya dilarang menurut aturan AD/ART.
Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI mengatakan ada kemungkinan Rivan bakal terkena sanksi.
Sanksi terberatnya adalah larangan bermain di level profesional dan akan di banned dari Timnas Indonesia selama setahun.
"Waktu mau berangkat ke Iran (Kejuaraan Voli Asia 2023), dia juga tidak mau karena alasannya tidak cocok dengan tim pelatih dan yang kedua istrinya mau melahirkan, ketiga dia sedang menjalani sidang kode etik di kepolisian," ucap Bambang Suedi.
"Kami maunya dia berangkat. Satu hal bahwa dia sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim untuk main di Kapolri Cup, sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain timnas tidak boleh main di situ karena persiapan Asian Games. Tetapi, ternyata dia main," kata Bambang.
"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, Ketum tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu."
"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia," ujarnya.
"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini," sambung Bambang.
"Sanksinya nanti, tapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia. Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas."
"Iya, di tarkam masih bisa. Kalau di proliga mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh mutus karier dia," jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa suasana mediasi dengan Rivan berjalan dengan baik.
Bambang juga menyebut jika Rivan telah mengakui kesalahannya dan menyesal. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Media Luar Siarkan Kasus Rivan Nurmulki, PBVSI Digeruduk Komentar MiringĀ
Tampil Gemilang Megawati Hangestri di Uji Konsistensinya Usai Kalah di Laga Kedua bersama Red Sparks |
![]() |
---|
Jadwal & Link Live Streaming Laga Megawati Hangestri di Liga Voli Korea Selatan |
![]() |
---|
Jadwal Liga Voli Korea Selatan 2023: Megawati Hangestri Pertiwi Siap Beraksi Besok |
![]() |
---|
Debut Megawati Hangestri di Liga Korea Mulai Sore Ini, Berikut Jadwal dan Link Live Streamingnya |
![]() |
---|
Dua Pevoli Asia Tenggara Siap Tampil di Liga Korea Besok, Megawati Hangestri Jumpa Pornpun Guedpard |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.