Berita Voli

Dito Ariotedjo Sebut Sanksi PBVSI Tidak Akan Merenggut Karier Rivan Nurmulki

Dito Ariotedjo, telah mengungkapkan pandangannya mengenai sanksi yang akan diberikan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) kepada Rivan.

Editor: Malikul Saleh
Tribunnews/JEPRIMA/(Instagram @rivannurmulki)
Dito Ariotedjo, telah mengungkapkan pandangannya mengenai sanksi yang akan diberikan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) kepada Rivan. 

Dito Ariotedjo Sebut Sanksi PBVSI Tidak Akan Merenggut Karier Rivan Nurmulki

TRIBUNGAYO.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo, telah mengungkapkan pandangannya mengenai sanksi yang akan diberikan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) kepada Rivan Nurmulki.

Meskipun Rivan Nurmulki saat ini menghadapi ancaman sanksi dari PBVSI, Menpora optimis bahwa langkah ini tidak akan merenggut karier yang cerah dari pemain voli muda tersebut.

Rivan Nurmulki berisiko mendapat sanksi berupa larangan memperkuat Timnas voli putra Indonesia selama satu tahun.

Alasannya adalah karena Rivan Nurmulki dianggap telah memberikan informasi yang tidak akurat atau berbohong terkait keputusannya.

Kontroversi ini bermula dari keputusan Rivan Nurmulki untuk tidak berpartisipasi dalam AVC Championship 2023, padahal ia kemudian terlihat bermain di Kapolri Cup 2023.

Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar voli Indonesia.

Baca juga: Menpora Rayu PBVSI untuk Masukan Rivan Nurmulki ke Squad Timnas Indonesia di Asian Games 2023

Meski demikian, Dito Ariotedjo, yang dikenal sebagai pendukung olahraga di Indonesia, memilih untuk melihat situasi ini dari sudut pandang yang lebih optimis.

Menpora meyakini bahwa Rivan Nurmulki adalah aset berharga bagi voli Indonesia, dan sanksi yang mungkin diberikan oleh PBVSI tidak akan mengakhiri karier cemerlang pemain muda tersebut.

Pendapat positif Menpora ini memberikan harapan kepada Rivan Nurmulki untuk mengatasi kontroversi ini dan kembali berkembang sebagai pemain voli yang berprestasi.

Meskipun sanksi yang akan diberikan belum pasti, optimisme dari pihak berwenang adalah langkah pertama menuju pemulihan karier Rivan Nurmulki dan menjaga semangatnya untuk berkompetisi di level internasional.

"PBVSI sepakat bahwa hasil sidang etik nanti tidak akan mematikan karier Rivan," ucap Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023) sore dikutip dari BolaSport.com.

"Karena kemarin (Senin) saya menangkap bahwa dari seluruh yang hadir, para petinggi pbvsi, pendapatnya sama yaitu Rivan adalah aset untuk voli indonesia," tambahnya.

Untuk jadwalnya sendiri, Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI mengatakan jika sidang kode etik akan digelar setelah pelepasan Timnas voli putra Indonesia pada 14 September mendatang.

Baca juga: Akun Instagram PBVSI Dapat Salam Dari Fans Rivan Nurmulki Terkait Hasil Mediasi

"Kami berangkatkan tim dulu. Itu tergantung Ketua Umum, kira-kira bulan ini. Secepatnya agar dia tidak sengsara," kata Bambang.

Lalu, sebenarnya apa yang membuat Rivan Nurmulki terancam terkena sanksi?

Tak masuknya Rivan ke dalam skuad Timnas voli putra Indonesia di Asian Games 2023 sukses menjadi buah bibir pecinta voli Tanah Air.

Hal tersebut lantas menjadi sebuah polemik tersendiri bagi Rivan dan PBVSI.

Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bahkan sampai turun tangan dengan melakukan mediasi antara Rivan dan PBVSI.

Mediasi antara dengan PBVSI telah rampung digelar kemarin, Senin (11/9/2023) sore WIB.

Dari mediasi tersebut, beberapa hasil keputusan pun diambil, salah satunya terkait ancaman sanksi yang akan diberikan kepada Rivan.

Awalnya, Rivan izin tak bisa memperkuat Timnas voli Indonesia di AVC Championship 2023 lantaran masih mengurus beberapa hal, yakni menemani istri melahirkan dan dihadapkan dengan sidang kode etik kepolisian.

Namun, apa yang dikatakan Rivan justru berbeda dengan kenyataan.

Absen membela Timnas voli putra Indonesia di AVC Championship 2023, Rivan justru main di Kapolri Cup 2023.

Alhasil, Rivan dianggap menyalahi aturan AD/ART PBVSI.

Dianggap berbohong dan menyalahi aturan, sanksi pun membayangi Rivan.

Baca juga: Perseteruan Rivan Nurmulki: Timnas Voli Indonesia dalam Sorotan Media Luar Negeri

Lebih lanjut, Bambang menyebut bahwa Rivan juga terancam terkena sanksi lainnya.

Selain tak bisa memperkuat Timnas voli putra Indonesia selama satu tahun, Rivan juga terancam tak bisa bermain di Proliga.

"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, Ketum tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu."

"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia."

"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini."

"Sanksinya nanti, tapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia."

"Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas."

"Iya, di tarkam masih bisa. Kalau di proliga mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja," pungkas Bambang. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dihantui Sanksi Berat dari PBVSI, Rivan Nurmulki dapat Secercah Harapan dari Menpora

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved