Wabah Kutu Busuk
Paris Diserang Kutu Busuk, Ini Beberapa Jenis Parasit "Penghisap Darah" Manusia
Wabah kutu busuk telah mengguncang warga dan memaksa beberapa keluarga di Marseille untuk membuang kasur yang terinfeksi kutu busuk ke jalanan kota.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Meskipun gigitan lintah dan pacet biasanya tidak berbahaya, mereka dapat meninggalkan luka atau lebam pada kulit setelah mengisap darah.
Jika tergigit oleh lintah atau pacet, langkah pertama yang perlu diambil adalah mencuci bekas gigitan dengan air dan sabun, kemudian merawat luka yang mungkin muncul.
Jika terjadi bengkak dan lebam, kompres dengan air dingin dan gunakan perban elastis jika luka berdarah yang sulit berhenti.
Saat berada di daerah di mana lintah dan pacet banyak, gunakan minyak kayu putih sebagai tindakan pencegahan.
4. Kutu Loncat
Kutu loncat banyak ditemui pada hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, serta hewan pengerat seperti tikus.
Kutu loncat dapat mengisap darah manusia, dan dalam sejarahnya, mereka pernah menjadi agen penyebar wabah penyakit pes di Eropa.
Kutu ini dapat membawa bakteri Yersinia pestis yang menyebabkan penyakit pes yang dapat menginfeksi banyak orang.
Penyakit pes memiliki beberapa jenis, seperti bubonic plague, septicemic plague, dan pneumonic plague, yang gejalanya bervariasi.
Untuk mencegah gigitan kutu loncat yang berasal dari hewan peliharaan, memberikan obat kutu pada hewan peliharaan merupakan langkah penting.
5. Lalat Tse Tse
Lalat Tse Tse adalah lalat yang dapat menyebabkan penyakit tidur.
Gigitan lalat Tse Tse dapat memasukkan parasit ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan gejala seperti lemas, demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot.
Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat berakibat fatal.
Lalat Tse Tse banyak ditemui di daerah Afrika, dan mereka aktif saat menggigit darah manusia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/kutu-busuk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.