Direktur RSUD Muyang Kute Bener Meriah Sebut Anggaran Proyek Interior Rp 2,9 M tidak Habis Digunakan

Laporan Bustami I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Muyang Kute Bener Meriah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu karena ada dugaan terjadi mark up anggaran pada pengerjaan proyek interior Ruang Operasi dengan nilai kontrak fisik senilai Rp 2.9 miliar bersumber dari dana Otsus tahun 2020.

Namun dari anggaran yang telah dikuncurkan untuk proyek interior senilai Rp 2.9 miliar ternyata anggaran itu tidak habis, hanya Rp 2.6 miliar yang digunakan.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Muyang Kute Bener Meriah Dr Sri Tabahati kepada TribunGayo.com, Senin (23/10/2023).

Dikatakan Sri Tabahati, anggaran yang dikunjurkan untuk proyek Interior ruang operasi itu sebelumnya memang senilai Rp 2.9 miliar.

Namun saat pengerjaan anggaran tersebut di adendumkan karena ada volume yang tidak bisa digunakan.

"Dalam paket tersebut sempat terjadi addendum, lantaran pengawas waktu itu menemukan adanya volume pekerjaan yang berkurang akibat dinding dari MOT," Sebutnya.

Nah, hal itu menyebabkan volumenya berkurang dari ruas bangunan sehingga anggaran di addendum dari pagu Rp 2,9 miliar menjadi pagu Rp 2,6 miliar.

Artinya ada pengurangan anggaran lebih kurang Rp 300 juta akibat volume yang berkurang tersebut.

"Saat dicek oleh pengawas, ada tempat yang tidak bisa digunakan, sehingga nilai anggaran dikurangi," demikian Direktur RSUD Mujang Kute.(*)

Baca juga: Direktur RSUD Muyang Kute Bener Meriah Bantah Lakukan Mark Up Pengerjaan Interior Ruang Operasi

Baca juga: Jaksa Periksa Direktur RSUD Muyang Kute Bener Meriah, Kasus Proyek Intetior Ruang Operasi Rp 2,9 M

Baca juga: RSUD Muyang Kute Bener Meriah Terus Berupaya Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Baca juga: Ratusan Calon Pengantin di Bener Meriah Dibekali Pengetahuan Cegah Stunting