Hari ke-4 PKA, Anjungan Aceh Tengah Tembus 7.000 Pengunjung

Hari ke-4 PKA, Anjungan Aceh Tengah Tembus 7.000 Pengunjung

TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Memasuki hari ke-4 Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang berlangsung di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, anjungan dari Aceh Tengah banyak dikunjungi pengunjung sehingga tembus 7.000 orang.

PKA ke-8 ini secara resmi dibuka pada Sabtu (4/11/2023) malam yang dimeriahkan oleh pawai kebudayaan dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Memasuki hari ke-4 dari even tersebut, anjungan Aceh Tengah banyak dikunjungi oleh para pengunjung dari berbagai daerah.

Baca juga: Ana Kobat, Koreografer Asal Aceh Tengah Raih Anugerah Budaya di PKA ke-8

Anjungan Aceh Tengah mempersembahkan tema pameran bertajuk "Rempah dalam Cermin Budaya Gayo".

"Salah satu daya tarik utama adalah "Upuh Ulen-ulen," kain khas Gayo yang berarti kain bulan-bulan.

Kain ini memiliki motif-motif kerawang yang khas dengan dominasi motif bulan di tengahnya.

Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah, Isra Masjida menjelaskan bahwa pengunjung secara bergantian berfoto dengan kain adat tersebut.

Sebab kain khas Gayo itu menarik minat dan antusiasme pengunjung untuk berfoto.

Baca juga: Ini Tiga Nama Calon Pj Bupati Aceh Tengah Hasil Usulan DPRK, Subhandhy Urutan Pertama

"Kain Upuh Ulen-ulen menarik perhatian banyak pengunjung yang berbondong-bondong berfoto menggunakan kain ini," sebutnya.

Kain Upuh Ulen-ulen memiliki warna dasar hitam dengan motif khas yang mencakup warna hijau, putih, dan merah.

Setiap motif memiliki makna budaya, seperti kesetiaan, kesatuan, demokrasi, dan lainnya. Kain ini menjadi simbol kekayaan budaya Gayo.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menegaskan komitmennya dalam menyukseskan pelaksanaan PKA-8 dan berharap dukungan dari semua pihak agar acara ini berjalan dengan lancar.

Baca juga: Jaringan Internet di Kuyun Tak Berfungsi, Yasir Arafat Minta Kominfo Aceh Tengah Segera Perbaiki

Semarak PKA ke-8 tidak hanya mempererat tali persaudaraan antar wilayah di Aceh, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah ini. (*)