Gebyar PKA 8 2023

USK Tampilkan Perjalanan Islam di Aceh, UIN Ar-Raniry Kenalkan Perkembangan Rempah di PKA ke-8

Ada berbagai macam media pembelajaran yang memang disediakan oleh para panitia untuk lebih menarik minat pengunjung.

TRIBUNGAYO.COM/SAFIRA AZNURA YUNDA
Universitas Syiah Kuala dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh ikut ambil peran dalam perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh. 

USK Tampilkan Perjalanan Islam di Aceh, UIN Kenalkan Perkembangan Rempah-rempah di PKA ke-8

TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh ikut ambil peran dalam perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Ditemani oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah USK, para pengunjung diajak berkenalan dengan sejarah perjalanan Islam di Aceh, Rabu (8/11/2023).

Ada berbagai macam media pembelajaran yang memang disediakan oleh para panitia untuk lebih menarik minat pengunjung.

Baca juga: Bener Meriah Raih Dua Gelar Juara di PKA ke-8, Musik Garapan Tradisional dan Stand Terbaik Kuliner

Selain itu, pada stand sejarah dari USK, mereka juga mengajak para pengunjung mengenal sejarah dengan memainkan permainan pembelajaran.

Ada beberapa pertanyaan yang tersedia dan apabila bisa menjawab pertanyaan yang mereka berikan, maka akan diberikan hadiah.

Tak jauh dari stand Universitas Syiah Kuala, terdapat stand milik UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Berbeda dengan USK, mahasiswa UIN memperkenalkan detail sejarah perkembangan rempah-rempah di Aceh.

Baca juga: Penyair Aceh Baca Puisi Cinta untuk Palestina dan Galang Dana di Stand MASA PKA ke-8

Kemudian, stand UIN juga memperkenalkan tentang buku dengan judul “Sejarah Pekan Kebudayaan Aceh” yang disusun oleh para alumni UIN.

Panitia stand UIN juga menambahkan bagaimana pentingngnya sejarah yang harus diketahui oleh masyarakat luas.

Dari dua stand tersebut membangun citra pentingnya perjalanan Islam dan rempah yang masuk ke Indonesia.

Dibalik adanya sejarah sudah tentu adanya cerita yang panjang dan sayang untuk tidak disimak.

Sulitnya media untuk menguak sejarah tidak mempersulit siapapun yang ingin tahu tentang rahasia didalamnya.

Baca juga: Ana Kobat, Koreografer Asal Aceh Tengah Raih Anugerah Budaya di PKA ke-8

Makin dalam sejarah, makin banyak hal tersembunyi yang dapat dijelajahi.

“Sejarah tentu tidak bisa diubah, tapi dengan adanya sejarah menjadi pembelajaran yang lebih baik di masa depan,” ujar Panitia UIN, Muhammad Fadhlun yang menjaga stand pada Rabu (8/11/2023).

(Siswi SMK N 2 Lhokseumawe/Safira Aznura Yunda)

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved