Wisata Gayo Alas

Yuk Nikmati Dulu 6 Kuliner Khas Suku Alas di Aceh Tenggara, Sebelum Beranjak ke Wisata Aceh Tengah

Jadi, sebagai pendatang Anda harus mencoba masakah khas suku Alas yang terdiri dari ikan pacik kule, tasak telu dan masih banyak lagi.

Penulis: Intan Mutia | Editor: Rizwan
kolase Tribungayo.com
Yuk Nikmati Dulu 6 Kuliner Khas Suku Alas di Aceh Tenggara, Sebelum Beranjak ke Wisata Aceh Tengah 

Yuk Nikmati Dulu 6 Kuliner Khas Suku Alas di Aceh Tenggara, Sebelum Beranjak ke Wisata Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM - Berwisata ke Aceh Tengah ketika libur panjang tiba memang mengasyikkan.

Bagi Anda wisatawan yang berasal dari luar provinsi Aceh atau di luar kabupaten Aceh Tenggara namun sedang berada di sana karena ingin berkunjung ke wisata Aceh Tengah.

Maka, yuk cicipi terlebih dulu kuliner khas suku Alas yang ada di Aceh Tenggara.

Selain memiliki rasa yang unik, kuliner khas suku Alas ini juga akan sulit ditemukan di luar kabupaten tersebut.

Jadi, sebagai pendatang Anda harus mencoba masakah khas suku Alas yang terdiri dari ikan pacik kule, tasak telu dan masih banyak lagi.

Berikut telah Tribungayo.com tuliskan beberapa rekomendasi kuliner khas Suku Alas yang harus Anda coba ketika berada di Aceh tenggara.

1. Ikan Pacik Kule

Ikan Pacik Kule kuliner khas suku Alas di Aceh Tenggara
Ikan Pacik Kule kuliner khas suku Alas di Aceh Tenggara (kolase Tribungayo.com)

Ikan Pacik Kule merupakan masakan dengan bahan dasar ikan khas suku Alas.

Jenis ikan yang digunakan adalah ikan air tawar yang hidup di situ lawe alas.

Cara memasaknya mudah, yaitu ikan dikukus terlebih dahulu. Setelah selesai dikukus, bumbu ditambahkan.

Ikan yang sudah dibumbui dibalut dengan daun dan daun kunyit, kemudian dimasak dengan labu santan setelah disusun dalam kuali.

Rasanya gurih dan sedikit pedas. Bumbu yang digunakan cukup beragam dan dikenal membuat rasa pedas.

Bumbu yang digunakan antara lain cabai merah, cabai rawit, bawang putih, kemiri, serai, lengkuas, kunyit, santan, dan garam.

Baca juga: Wisata Alam Aceh Tenggara Ini Tak Kalah Takjub dari Aceh Tengah, Rekomendasi Berlibur Akhir Tahun

2. Tasak Telu

Kuliner Khas Aceh Tenggara, Bebek Tasak Telu Wajib Disantap Sambil Berwisata Saat Libur Akhir Tahun
Kuliner Khas Aceh Tenggara, Bebek Tasak Telu Wajib Disantap Sambil Berwisata Saat Libur Akhir Tahun (kolase Tribungayo.com)

Tasak Telu merupakan makanan khas dari masyarakat suku Alas dan juga suku Karo.

Kedua suku tersebut memang lokasinya dekat dan budayanya hampir mirip.

Jika dilihat dari artinya, tasak berarti memasak dan telu dalam bahasa Alas artinya tiga.

Makanan Tasak Telu berarti makanan dengan tiga jenis bumbu yaitu cabe rawit, batang serai, dan bawang merah.

Seiring berjalannya waktu, kuliner khas suku Alas ini mendapatkan tambahan-tambahan bumbu dalam proses memasaknya.

Bumbu tersebut antara lain daun salam, kecombrang, dan sebagainya.

Tasak Telu juga menjadi salah satu kuliner atau makanan khas kutacane, Aceh Tenggara yang paling sering diburu.

3. Manuk Labakh

Manuk Labakh kuliner khas Alas dari Aceh Tenggara yang harus anda coba
Manuk Labakh kuliner khas Alas dari Aceh Tenggara yang harus anda coba (budaya-indonesia.org)

Kuliner khas suku Alas lainnya adalah Manuk Labakh.

Menu yang stau ini merupakan salah satu makanan khas dari Kota Kutacane, Aceh Tenggara khususnya dari Suku Alas.

Makanan ini merupakan makanan sehat karena proses memasaknya tidak menggunakan minyak.

Biasanya makanan ini bisa ditemui ketika pesta perkawinan atau sunatan rasul.

Biasanya Manuk Labakh menggunakan daging bebek atau ayam kampung yang dikukus atau labakh.

Bumbu baru ditambahkan setelah daging selesai dikembangkan.

Bumbu yang digunakan antara lain santan kelapa mentah, kelapa gonseng, bawang mentah, merica, dan lainnya sesuai selera.

Baca juga: Kuliner Khas Aceh Tenggara, Bebek Tasak Telu Wajib Disantap Saat Berlibur Akhir Tahun

4. Lepat Bekhas

Lepat Bekhas salah satu kuliner khas suku Alas di Aceh Tenggara
Lepat Bekhas salah satu kuliner khas suku Alas di Aceh Tenggara (kolase Tribungayo.com)

Lepat Bekhas juga termasuk kudapan atau makanan khas kutacane yang cukup terkenal di Aceh.

Di Kabupaten Aceh Tenggara, kudapan ini terkenal dan memiliki banyak versi di tiap kabupaten tetangga.

Kudapan ini mirip dengan kue wajik yang dibuat dari beras ketan putih dengan santan dan bumbu lainnya.

Pembeda lepat bekhas dengan kue wajik adalah untuk lepat bekhas adonannya ditambahkan daging durian sebelum dicetak dan dipadatkan.

Kudapan Lepat Bekhas ini sekilas mirip dengan kue wajik yang dibuat dari beras ketan putih dengan santan dan bumbu lainnya.

Pembeda lepat bekhas dengan kue wajik adalah untuk lepat bekhas adonannya ditambahkan daging durian sebelum dicetak dan dipadatkan.

5. Keritip

Keritip merupakan kudapan atau makanan khas kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

Kudapan Keritip sebenarnya tidak terbatas pada Kota Kutacane saja.

Makanan Keritip ini terbuat dari beras ketan kukus dan beras ketan sangrai.

Kedua jenis beras ketan dimasak bersama santan, gula kelapa, dan kelapa sangrai.

Ketika sudah tercampur, adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga masak.

Rasanya gurih sekaligus manis, cocok dijadikan makanan penutup atau kudapan sore dan teman minum kopi.

Baca juga: Liburan ke Aceh Tengah? Tiga Kuliner Khas Gayo Ini Wajib Anda Santap Saat ke Negeri Kopi

6. Buah Khum Khum

Buah Khum Khum kuliner khas suku Alas yang ada di Aceh Tenggara
Buah Khum Khum kuliner khas suku Alas yang ada di Aceh Tenggara (kolase Tribungayo.com)

Buah khum khum merupakan hal yang sebenarnya.

Makanan ini merupakan kudapan manis yang mirip dengan boh rom rom yang cukup terkenal di Aceh.

Di Indonesia, makanan ini bentuknya mirip dengan klepon.

Makanan ini adalah salah satu makanan yang cukup terkenal dan khas di Kota Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

Rasa manis dari gula merah di dalam kue ini ditambah dengan gurih kelapa untuk menutupi kue membuat makanan ini sangat diminati oleh penduduk Kota Kutacane, Aceh Tenggara.

Selain menu khas Gayo, kuliner khas suku Alas juga wajib Anda cicipi juga berkunjung ke Dataran Tinggi Gayo khususnya di Aceh Tenggara.

(Tribungayo.com/ Intan Mutia)

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved