Berita Aceh Tengah

Antrean BBM Subsidi di Aceh Tengah Semakin Parah hingga Malam Hari

emandangan antrean panjang kendaraan penguna solar subsidi, masih terus terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di Takengon

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Rizwan
Tribungayo/Alga Mahate Ara
Antrean BBM di SPBU Tansaril, Takengon Aceh Tengah. Sabtu (23/12/2023) malam. 

Laporan Alga Mahate Ara I Aceh Tengah

TIRBUNGAYO.COM, TAKENGON - Pemandangan antrean panjang kendaraan penguna solar subsidi, masih terus terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di Takengon, Aceh Tengah pada Sabtu (24/12/2023) malam.

Antrean panjang terjadi dari sore hari hingga malam hari sekitar pukul 01:00 WIB masih terlihat kendaraan mengantri di sejumlah SPBU.

Salah seorang pengemudi mobil mengatakan, dirinya telah mengantri cukup lama, namun tak kunjung mendapatkan solar.

“Saya pulang angkut penumpang dari Banda Aceh, ini lanjut antri lagi, karena kalau tidak dapat solar besok pagi tidak bisa berangkat,” kata pria asal Aceh Tengah ini.

Dikatakan, dirinya sudah mengalami antrean semacam itu sejak November 2023 lalu.

Bahkan terkadang dirinya tak dapat bekerja, karena kendaraan kehabisan solar.

Baca juga: Pria Asal Aceh Timur Bakar 2 Bangunan Dinas Pemkab, Begini Kronologinya

Baca juga: Betingkah, Pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh Gelar Aksi Mogok Makan, Ini Sebabnya

“Ya sudah sebulan yang lalu antri begini, biasanya anak saya yang antri kalau malam hari, sering saya tidak berangkat karena tidak dapat solar,” ujarnya.

Anggota DPR RI Soroti kelangkaan BBM di Aceh Tengah

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR-RI, Muhamad Nasir Djamil menyoroti kelangkaan BBM yang terjadi di Aceh Tengah sejak awal Desember lalu.

Ia secara terbuka menyampaikan kekecewaanya terhadap lemahnya pengawasan dan penegakan hukum dalam mengatasi masalah tersebut.

“Kondisi ini seharunya dapat diantisipasi dan di Atasi dengan cepat, Namun, antrean panjang menunjukan bahwa sistem pengawasan yang masih lemah,” katanya pada (9/12/2023) lalu.

Terhadap kondisi tersebut, ia meminta kepada Pemerintah Aceh untuk membentuk tim Adhoc, guna mencari fakta dan akar permasalahn tersebut.

“Untuk menguji pernyataan saya, boleh diuji oleh tim Tim Adhoc yang dibentuk oleh pemerintah, apakah saya benar atau tidak,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Pasee Serantau Aceh Utara Adakan Maulid dan Santunan Anak Yatim di Jakarta

Baca juga: Bawaslu Aceh Tengah Segera Rekrut Pengawas TPS, Catat Ini Jadwal dan Syaratnya

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved