Panen Bawang Diinisasi USK, Pj Bupati Aceh Tengah Sebut Langkah Positif Kurangi Dampak Inflasi

Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Desa Nosar Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah mengadakan panen bawang yang diinisiasi oleh Profesor Berkarya Prof Dr Ir Darusman dari tim Universitas Syiah Kuala (USK) pada Sabtu (20/1/2024)

Panen bawang itu dihadiri Pj Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan dan pejabat lingkup Pemkab setempat.

Kolaborasi dengan petani binaan setempat,mereka berhasil mengelola lahan dengan konsep 'one flow multi purpose', sebagai langkah menuju desa mandiri energi.

Prof Darusman menyampaikan apresiasi kepada perangkat kampung Nosar yang mendukung penuh kegiatan ini. 

"Para perangkat kampung Nosar sangat positif sekali dalam mendukung kegiatan panen bawang ini," ujarnya.

Profesor Darusman menekankan bahwa meskipun panen bawang hanya sebagian kecil dari kegiatan profesor berkarya, tujuan utamanya adalah menjaga kestabilan harga, terutama di tingkat lokal. 

"Kami hadir bersama-sama para pakar untuk menjaga kestabilan harga komoditas bawang ini," ungkap Darusman, menyoroti fluktuasi harga bawang beberapa bulan sebelumnya.

Baca juga: Harga Emas Naik di Aceh Tengah, Berikut Rinciannya

Baca juga: Warga Kampung Mekar Jadi Ayu di Bener Meriah Ancam Golput Pemilu, Begini Penjelasan Kadis DPMK

"Tak hanya bawang, ke depan kami juga akan mencoba dengan komoditas cabai," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Aceh Tengah Ir T Mirzuan MT mengucapkan terima kasih kepada tim dan masyarakat Nosar atas penyelenggaraan panen bawang. 

"Kami sangat menghargai upaya masyarakat dengan binaan tim USK dalam mengelola lahan menanam bawang dengan harapan dapat segera mewujudkan desa mandiri energi," kata Mirzuan.

Menurutnya, kegiatan panen bawang oleh petani binaan tim penelitian profesor merupakan langkah positif untuk mengurangi dampak inflasi melalui pengelolaan sumber daya alam.

Program profesor berkarya, sebagai program prioritas dari USK, fokus pada Desa Mandiri Energi dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) berkapasitas 50 kW bertipe 'Run of River'. 

Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi lokal.(*)

Baca juga: Tahun Ini Hasil Panen Durian di Kekuyang Aceh Tengah Alami Penurunan, Dijual Kisaran Rp 10.000/Buah

Baca juga: Panen Raya Cabai di Ketol Aceh Tengah, Harga  21.000/Kilogram

Baca juga: GAWAT, Remaja di Banda Aceh Hendak Tawuran dan Bacok Pengendara, Pelaku Ditangkap Polisi