Berita Bener Meriah

Aurelie Sebut Kopi Simbol Perjuangan Masyarakat Bener Meriah Hingga Hidup Berdampingan dengan Gajah

Dipostingan lainnya Aurelie juga mengatakan berbagi ruang merupakan antara gajah dan manusia adalah kunci untuk mencegah terjadinya konflik.

Penulis: Bustami | Editor: Khalidin Umar Barat
For TRIBUNGAYO.COM
Aurelie sedang memperlihatkan biji kopi di Desa Pantanlah Bener Meriah. 

Pihaknya pun menyambut baik program WWF yang sedang berjalan di kabupaten Bener Meriah.

Menurutnya, jika public figur telah ikut serta dalam menjaga kelestarian flora dan fauna, maka akan banyak masyarakat ikut tertarik dengan program tersebut.

"Kita dari Pemerintah Daerah, sangat komitmen menjaga satwa liar, dan berupaya mencegah terjadi konflik dengan masyarakat.

Kitapun terus berupaya jika kawasan hutan seperti di Kecamatan Pintu Rime Gayo dijadikan sebagai lokasi ekowisata gajah," ujar Haili Yoga.

Menurutnya konsep Ekowisata adalah salah satu upaya untuk menjadikan habitat gajah agar tetap terjaga.

Serta menjadikan masyarakat dapat tetap melakukan kegiatan sosial ekonomi, sehingga suatu saat masyarakat dan satwa gajah dapat hidup berdampingan.

"Hal ini tanpa harus merasa terancam atas keberadaannya," pungkasnya.

Sementara untuk diketahui, konflik gajah liar di kawasan Pintu Rime Gayo memang hingga saat ini belum terselesaikan.

Baru- baru ini satu unit rumah warga di Kampung Pancar Jelobok, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah rusak akibat diobrak abrik gajah liar. (*)

Baca juga: Pj Bupati Mirzuan Terima Audiensi WWF untuk Penyelesaian Konflik Satwa Liar di Aceh Tengah

Baca juga: Tiga Artis Indonesia Temui Pj Bupati Haili Yoga, Canangkan Project Habitat Gajah di Bener Meriah

Baca juga: Khairul Akhyar Kembali Jabat Ketua KIP Bener Meriah Periode 2024-2029

 

 

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved