Ramadhan 2024

Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Hukum dan Batas Waktunya Menurut Ustadz Abdul Somad

Persoalan batas waktu sikat gigi saat puasa saat ini menjadi pertanyaan umum ketika Ramadhan tiba seperti sekarang ini.

Penulis: Intan Mutia | Editor: Mawaddatul Husna
Instagram @ustadzabdulsomad_official
Ustadz Abdul Somad. 

TRIBUNGAYO.COM - Bolehkah sikat gigi saat sedang puasa dan kapan batas waktunya?

Persoalan batas waktu sikat gigi saat puasa saat ini menjadi pertanyaan umum ketika Ramadhan tiba seperti sekarang ini.

Lantas tahukah Anda, bahwa ternyata hukum dari menyikat gigi saat sedang puasa Ramadhan adalah makruh.

Sebab, ada hukum yang melarang tidak boleh memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut saat sedang puasa.

Ustad Abdul Somad yang biasa disapa UAS juga telah sering memaparkan mengenai hukum sikat gigi saat sedang puasa.

Banyak video yang mengenai hukum sikat gigi yang dipaparkan oleh Ustad Abdul Somad yang dapat diakses di berbagai media sosial.

Salah satu kanal yaitu Perdaban Islam Official juga turut mengunggah video tersebut.

Dalam video itu, Ustadz Abdul Somad juga merinci kapan batas waktunya.

UAS menjelaskan, sikat gigi saat puasa boleh saja dilakukan umat Islam.

Namun meski begitu, sikat gigi yang dianjurkan adalah menggunakan siwak dengan batas waktu sebelum tergelincir matahari.

“Dianjurkan menggunakan siwak sebelum Zawwal.

Zawwal itu tergilincir matahari atau sebelum adzan dzuhur dari pagi pukul 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12," terang Ustadz Abdul Somad.

"Itu dianjurkan menggunakan siwak, tidak memakai pasta sama sekali,” sambungnya.

Dengan begitu, sebagian ulama berpendapat bahwa hukum sikat gigi saat puasa Ramadhan adalah makruh.

Meski demikian, ada pula beberapa perbedaan pendapat antara ahli figh mengenai hukum sikat gigi setelah matahari tergelincir.

“Namun, setelah tergelincir matahari, Ahli Fiqih berbeda pendapat, sebagian mengatakan makhruh,” ujar Ustad Abdul Somad.

Dalam hal ini UAS juga menyebutkan sebuah dalil mengenai pendapat diatas, yakni sebuah hadist sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA.

“Demi yang jiwaku yang berada dalam genggaman kekuasaan Allah, mulut orang berpuasa lebih harum daripada semerbak kasturi.

Hadist shahih Al- Bukhari dari Sayyidina Abu Hurairah RA” sebut UAS.

UAS pun kemudian memberikan penjelasan mengenai pendapat kedua beserta dalil yang diutarakannya itu.

“Menurut pendapat ini, harum semerbak kasturi tidak baik dihilangkan. Dibiarkan saja, tapi jangan dipahami makin busuk makin harum.

Akhirnya dia tidak menggosok gigi selama satu minggu, ‘kau kenapa tak gosok gigi? harum kasturi, lebih harum yang ini,” jelasnya.

UAS pun menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut selama melakukan ibadah puasa, tetap menggosok gigi.

Disarankan menggosok gigi setelah makan sahur sebaiknya langsung mengosok gigi.

Namun setelah dzuhur tidak dianjurkan lagi, apalagi jika dilakukan dengan memakai pasta gigi.

“Tetap gosok gigi setelah makan sahur, tapi setelah dzuhur jangan lagi,” kata UAS.

"Ini setelah Dzuhur jam 2, jam 3, jam 4, jam-jam kritis, disitulah dia gosok, pakai menthol pulak. Jangan," pungkasnya.

(Tribungayo.com/ Intan Mutia)

Baca juga: Tiga Doa yang Paling Baik untuk Anak Menurut Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Doa untuk Anak & Diri Sendiri yang Sehari-hari Diamalkan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Doa untuk Anak Agar Miliki Daya Ingat yang Kuat, Ini Kata Ustadz Abdul Somad & Adi Hidayat

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved