Berita Nasional
Ekonom Ungkap Dampak Iran Serang Israel Terhadap Ekonomi Indonesia
"Pengaruh ke harga minyak itu lumayan besar, termasuk letaknya yang strategis di selat Hormuz dikhawatirkan mengganggu pasokan minyak global," katanya
TRIBUNGAYO.COM - Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak dunia.
Adanya konflik antara Iran- Israel tentunya akan mengganggu pasokan minyak global dan berdampak pada trade balance atau neraca perdagangan Indonesia.
Diketahui, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam sebagai misi balasan atas serangan udara pada 1 April lalu.
Serangan tersebut dinilai akan menimbulkan dampak perekonomian global, termasuk Indonesia.
Seperti apa dampak yang ditimbulkan tersebut?
"Pengaruh ke harga minyak itu lumayan besar, termasuk letaknya yang strategis di selat Hormuz dikhawatirkan mengganggu pasokan minyak global," kata David kepada Kontan, Minggu (14/4/2024).
"Untuk ekonomi Indonesia dikhawatirkan ada kenaikan harga produk yang kita impor lebih tinggi dibandingkan produk yang kita ekspor, maka akan mengganggu trade balance," lanjut dia.
David menilai secara fundamental perekonomian Indonesia masih relatif solid bila melihat cadangan devisa masih di atas US$ 140 miliar.
Kendati demikian, perlu ada penyesuaian dari sisi kebijakan fiskal terutama untuk merespons kenaikan harga minyak termasuk pada penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Mungkin dari sisi anggaran fiskal perlu ada penyesuaian termasuk kemungkinan terburuk yaitu penyesuaian BBM, karena harga minyak cenderung naik dan rupiah melemah. Mungkin perlu ada realokasi dari sisi anggaran," ujarnya
Dalam perhitungannya, setiap rupiah yang melemah sebesar Rp 500 dan harga minyak naik US$ 10 per barel, maka anggaran subsidi atau kompensasi diproyeksi meningkat Rp 100 triliun.
"Dengan rupiah mencapai sekitar Rp 16.000 dan minyak US$ 92 saja defisit sekitar 2,5 persen produk domestik bruto (PDB)," kata dia.
Sementara itu, dirinya berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 masih berada di level 5 persen-5,2 persen dengan berbagai kalkulasi, termasuk konflik Iran- Israel. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id
Baca juga: Sok Kegayaan, Pemotor RX King Jadi Bulan-bulanan Warga, Knalpot Brong Langsung ke Telinganya
Baca juga: Belum Lapor SPT Tahunan? Begini Cara Mengajukan Perpanjangan Pelaporan Agar Terhindar dari Sanksi
Baca juga: Pasca Lebaran Idul Fitri 2024, Harga Cabai di Gayo Lues Naik Rp 10.000/Kilogram
Ekonom
Bank Central Asia
David Sumual
Iran
Israel
ekonomi
Indonesia
TribunGayo.com
berita gayo terkini
harga minyak
| IKA USK Jakarta Gelar Raker Perdana, Kuatkan Peran Strategis Alumni USK |
|
|---|
| Antasari Azhar Tutup Usia, Mantan Ketua KPK Era Presiden SBY Tahun 2007 |
|
|---|
| Purbaya Yudhi Sadewa Siapkan Langkah Berani, Redenominasi Rupiah Akan Diformalkan Lewat RUU Baru |
|
|---|
| BPOM Rilis 23 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Merkuri hingga Pewarna Merah |
|
|---|
| Belum Terlihat di Parlemen, Uya Kuya Belum Mulai Ngantor Usai Dinyatakan Aktif Kembali oleh MKD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/IRAN-SERANG-ISRAEL.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.