Warga Meninggal Diinjak Gajah

Terkait Warga Aceh Tenggara yang Meninggal Diinjak Gajah Liar di Leuser, BKSDA: Itu Homering Gajah

Namun, korban tidak mengindahkan dan tetap melanjutkan jalan sehingga kembali berjumpa dengan gajah tersebut dan terjadilah insiden itu.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
FOTO IST
Korban diinjak gajah meninggal, M Saleh (32) sedang dievakuasi jasadnya oleh personil Polisi, TNI dan masyarakat ke mobil dari lokasi perkebunan di Desa Sade Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Rabu (22/5/2024) sekira pukul 14.00 WIB. 

Biasanya, gajah apabila marah bukan saja bisa membunuh korban tetapi akan mencabik-cabik tubuh korban. Dan, gajah yang ada di lokasi sebenarnya ada 7 ekor, enam ekor gajah betina dan satu gajah jantan muda.

Kawanan gajah itu berada di kawasan pedalaman Leuser di lokasi yang jalur lintas (Homering gajah) sepanjang 3,5 kilometer ditutupan lahan yang rimbun dan berisikan ada kemiri, bambu, kayu hutan dan jenis tanaman lainnya mencapai luas lahan 100 hektare lebih.

Kawanan gajah sifatnya ketika makan sambil berjalan dan gajah istirahat makan pada siang hari dan gajah bukan merusak tetapi dia hanya mengambil makanan yang ada sambil berjalan.

Jadi, gajah mudah marah apabila di lokasi-lokasi tutupan lahan ada pembukaan lahan, karena gajah suka di lokasi yang dingin dan tidak suka lokasi yang panas.

Nah, kata Suherman, ketika terjadi pembukaan lahan yang ada inilah dimana jalan lintasannya menjadi rusak sehingga gajah menjadi binggung dan terkadang turun ke pemukiman penduduk akibat dia tidak tahu lagi jalan yang biasanya dia lintasi sebagai lokasi tutupan lahan.

Kemungkinan, gajah ini menjadikan lahan korban menjadi lokasi konsentrasi mencari pakan, karena dekat lokasi kebun korban ada pembukaan lahan baru dan ada basecamp di lokasi itu yang didirikan oleh orang yang tak dikenal bukan masyarakat setempat.

Jadi, karena pada saat sebelum kejadian menimpa korban di lokasi basecamp pada malam harinya cukup berisik dan mereka mengusir kawanan gajah sehingga gajah itu bergeser ke kebun korban, karena lokasi tutupan lahan tersedia di lokasi tersebut.

"Selama ini saya sering sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terjadi konflik gajah dengan masyarakat. Misalnya, jalur lintas Homering gajah jangan diputus karena adanya pembukaan lahan dan memahami sifat gajah.

Misalnya kebiasaan gajah ada satu ekor gajah melakukan patroli untuk mencari lokasi pakan dan kemudian memanggil kawanan gajah lain menuju lokasi pakan gajah.

Kawanan gajah makan sambil pergi bukanlah untuk merusak tanaman masyarakat,"katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik gajah liar dengan manusia masih terus terjadi di pedalaman Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara.

Kasus terakhir sebagai korban adalah, M Saleh (32) Desa Sepakat Kecamatan Leuser, merupakan seorang petani pencari biji kemiri di perkebunan Desa Sade Ate Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara meninggal diinjak kawanan gajah liar, Rabu (22/5/2024) sekira pukul 14.00 WIB. (*)

Baca juga: Bank Aceh Cabang Kutacane Mengucapkan Selamat atas Penghargaan WTP Pemkab Aceh Tenggara

Baca juga: Denny Febrian Roza Mengucapkan Selamat atas Penghargaan WTP Pemkab Aceh Tenggara

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Warga Aceh Tenggara Meninggal Diinjak Gajah, 3 Selamat

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved