Katahati Gelar Desiminasi Pemanfaatan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Bener Meriah & Aceh Tengah
"Kita berharap membentuk satu payung hukum dalam pengeloloan HHBK dan limbah organik untuk menjaga dan memberikan rasa nyaman dalam pengelolaan limbah
Penulis: Bustami | Editor: Mawaddatul Husna
Laporan Bustami | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Yayasan Katahati Institute dengan didukung Women’s Earth Alliance (WEA) menggelar Desiminasi Program Leuser Ecosystem Entrepreneurship Advocacy di wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Diketahui, program tersebut bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dalam menyediakan ruang bagi perempuan untuk pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Raihal Fajri selaku Direktur Eksekutif Katahati Institute dan Melisa Apriyani perwakilan Women’s Earth Alliance dalam keterangan resmi yang diterima TribunGayo.com, Sabtu (24/8/2024) menuturkan kegiatan desiminasi merupakan hasil serangkaian kegiatan yang telah dilakukan di dua kabupaten yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Kegiatan itu dalam upaya peningkatan kapasitas kelompok perempuan petani yang tergabung dalam Koperasi Perempuan Gayo Sejahtera dengan merumuskan kebijakan dalam melindungi pengelolaan HHBK serta pemanfaatan limbah organik.
"Kita berharap membentuk satu payung hukum dalam pengeloloan HHBK dan limbah organik untuk menjaga dan memberikan rasa nyaman dalam pengelolaan limbah organik," ujarnya.
Kata Raihal lagi, ada dua lokasi model kampung pembinaan mereka dalam upaya peningkatan kapasitas kelompok perempuan secara mandiri dalam memajukan Entrepreneurship berbasis HHBK.
Masing-masing lokasi itu di Kampung Rete Mulie dan Kampung Kerlang di Samarkilang, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah dilokasi ini pihaknya menanam bibit pohon aren dan bibit janeng.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah, pihaknya menggelar di Kampung Kayu Kul di Kecamatan Pegasing dengan menanam nanas.
"Kampung Kerlang dan Kampung Rete Mulie di Samar Kilang serta Kampung Kayu Kul di Pegasing merupakan model yang kita harapkan dapat menjadi contoh untuk direplikasikan ke kampung-kampung lainnya," ucapnya.
Sementara selain penanaman aren, janeng dan nanas yang telah dilaksanakan, pada Rabu (23/8/2024), Yayasan Katahati Institute kemudian melanjutkan proses kegiatan dengan diseminasi kebijakan yang telah disusun bersama dalam bentuk Intruksi Bupati Bener Meriah dan Instruksi Bupati Aceh Tengah.
Dimana yang berisikan mekanisme dan proses pengelolaan HHBK dan limbah organik sesuai dengan kewenangan kabupaten.
Pj Bupati Bener Meriah diwakili oleh Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten setempat, Sayutiman menuturkan bahwa hadirnya Katahati memberikan harapan yang besar agar perempuan di Tanoh Gayo bisa mandiri.
Serta mempunyai kemampuan menjadikan HHBK gayo sebagai penopang untuk mendongkrak kebutuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Dikatakan Sayutiman, Pemkab Bener Meriah sangat mendukung penuh kegiatan tersebut.
Katahati Institute
desiminasi
Bener Meriah
Redelong
Aceh Tengah
Takengon
pengembangan ekonomi
TribunGayo.com
berita gayo terkini
pemberdayaan
perempuan
Aceh Tengah Salurkan Donasi Rp 202 Juta untuk Palestina |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah di Gayo Lues Kembali Turun, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Begini Ciri-ciri Bayi Perempuan yang Ditemukan di Depan Teras Rumah Warga Bener Meriah |
![]() |
---|
Bayi Perempuan Ditemukan di Bener Meriah, Polisi Buru Orang Tuanya |
![]() |
---|
Foto Studio Estetik Kini Bisa Dibuat Sendiri dengan Gemini AI, Ini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.