Pilkada Aceh Tengah
Akademisi IAIN Takengon Beberkan Dampak Buruk Politik Uang Bagi Aceh Tengah
"Masyarakat tidak lagi memilih berdasarkan visi, misi, ataupun kualitas calon, tetapi tergiur oleh uang yang ditawarkan," tegasnya.
Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Menanggapi dugaan adanya politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh Tengah, akademisi sekaligus pengamat politik dari IAIN Takengon, Sutrisno, MA, mengungkapkan dampak negatif dari praktik tersebut terhadap tatanan demokrasi dan tata kelola pemerintahan di wilayah ini.
Sutrisno menyebutkan bahwa politik uang berpotensi menghancurkan sistem demokrasi.
"Masyarakat tidak lagi memilih berdasarkan visi, misi, ataupun kualitas calon, tetapi tergiur oleh uang yang ditawarkan," tegasnya.
Menurutnya, jika sebuah kecurangan terorganisir dengan baik, kemungkinan besar kecurangan tersebut akan berhasil memenangkan suara.
Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat terbagi menjadi tiga kelompok terkait fenomena politik uang.
"Ada yang menerima, melawan, dan tidak peduli. Sayangnya, mayoritas masyarakat cenderung menerima, sementara hanya sedikit yang melawan atau tidak peduli sama sekali," jelasnya.
Lebih lanjut, Sutrisno memperingatkan bahwa dampak dari politik uang sangat buruk bagi pemerintahan yang terbentuk.
"Calon yang terpilih akan berupaya mengembalikan dana yang dikeluarkan selama kampanye.
Akibatnya, pemerintahannya tersandera oleh kepentingan uang tersebut dan program-program pembangunan seringkali terhambat," tambahnya.
Sutrisno juga menekankan pentingnya peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengawasi politik uang di lapangan.
"Bawaslu harus menjadi garda terdepan dalam memutus rantai politik transaksional dan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa mereka yang melapor tidak akan dirugikan di masa depan," ujarnya.
Sebagai solusi, Sutrisno menekankan pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat serta pengawasan ketat dari Bawaslu hingga tingkat desa dan tempat pemungutan suara (TPS).
"Politik uang hanya bisa diputus mata rantainya jika masyarakat sadar dan tidak lagi tergoda untuk memilih berdasarkan uang," pungkasnya. (*)
Baca juga: Dosen IAIN Takengon Dr Evanirosa Raih Peringkat Ketiga Internasional di PKM OSA Batch 13
Baca juga: Irjen Kemenag RI Harap Rektor IAIN Takengon Manfaatkan Fasilitas Kampus di Mulie Jadi
Baca juga: Dekan FK Unair Dicopot Akibat Tolak Dokter Asing, Ini Tanggapan Dekan FSDU IAIN Takengon
| KIP Aceh Tengah Tetapkan Hasil Pilkada 2024, Paslon Haili Yoga-Muchsin Hasan Raih Suara Terbanyak |
|
|---|
| PKS Aceh Tengah Ucapkan Selamat Kemenangan Haili Yoga-Muchsin Hasan |
|
|---|
| Besok, KIP Aceh Tengah Akan Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 |
|
|---|
| UPDATE Pilkada Aceh Tengah 2024, Sabtu: Hamas Masih Unggul 44,10 Persen Data Masuk 98,28 |
|
|---|
| Ketua PWI Aceh Tengah Ucapkan Selamat Kepada Haili Yoga- Muchsin Hasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Akademisi-IAIN-Takengon-sekaligus-pengamat-politik-Sutrisno-MA-3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.