Berita Aceh Tengah

Update Kasus Pembakaran Santri Asal Aceh Tengah di Langkat, Motif Pelaku Ternyata Sakit Hati

FAZ, yang menggunakan kacamata tebal, mengaku sering diejek pelaku karena penampilannya yang berbeda dari santri lainnya.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi- Update Kasus Pembakaran Santri Asal Aceh Tengah di Langkat, Motif Pelaku Ternyata Sakit Hati. 

Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON – Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, mengungkapkan motif dibalik tindakan kejam FAZ (17), pelaku pembakaran yang menyebabkan tewasnya Adab Aulia Rizki, seorang santri asal Aceh Tengah.

Menurut David, FAZ melakukan aksi tersebut karena sakit hati setelah sering menjadi korban bullying oleh Aulia (korban), yang merupakan kakak tingkatnya sekaligus pengajar di pesantren tersebut.

"Motifnya karena sakit hati. Korban kerap membully FAZ, baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, FAZ juga sering difitnah dan diadu domba dengan pimpinan pesantren," kata David dalam keterangan pers, dikutip dari Tribun Medan.com, Rabu (9/10/2024).

FAZ, yang menggunakan kacamata tebal, mengaku sering diejek pelaku karena penampilannya yang berbeda dari santri lainnya.

"Pelaku kerap menjadi bahan ejekan karena fisiknya yang berkacamata tebal dan tidak menarik.

Jika dia melakukan kesalahan, korban sering mengeksposnya di depan santri lain, sehingga membuat FAZ merasa sangat terhina," tambah David.

Lebih lanjut, David menjelaskan bahwa selain sering dibully, FAZ juga merasa difitnah dan kerap ditegur oleh pimpinan pesantren atas tuduhan yang menurutnya berasal dari korban.

Tekanan inilah yang akhirnya memicu FAZ untuk melakukan tindakan kejam tersebut.

Adapun kornologi kejadian, dua hari sebelum kejadian, FAZ meminta seorang santri junior untuk membeli bahan bakar jenis Pertalite dengan alasan yang tidak mencurigakan.

Setelah mendapatkan bahan bakar tersebut, FAZ menyimpannya hingga waktu kejadian tiba.

Pada malam kejadian, Sabtu (5/10/2024), FAZ yang sedang bertugas piket malam di pesantren, melihat Aulia tertidur di kamar masjid.

FAZ mengambil karpet yang digunakan korban untuk tidur, menyiramnya dengan Pertalite dan membakarnya menggunakan korek gas.

"Setelah membakar, FAZ berpura-pura meminta tolong kepada santri lain, seolah-olah terjadi kebakaran, memecahkan kaca, dan mendobrak pintu untuk 'menyelamatkan' korban," jelas David.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved