Nakes RSUD Datu Beru Demo DPRK
Perjuangan Panjang Nakes RSUD Datu Beru Takengon, Tuntut Kesejahteraan dan Formasi PPPK
“Kami merasa di anak tirikan,” ungkap Rahmadi, salah satu nakes, sambil menunjuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses seleksi PPPK.
Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Di tengah cuaca yang cerah, ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon berunjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah pada Kamis (17/10/2024).
Dalam aksi ini, mereka menuntut kejelasan kuota seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Jasa Medis (JM) pelayanan kesehatan.
Para nakes yang mengenakan seragam putih khas, menyampaikan aspirasi mereka dengan membawa spanduk berisi tuntutan yang jelas.
“Kami merasa di anak tirikan,” ungkap Rahmadi, salah satu nakes, sambil menunjuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses seleksi PPPK.
“Tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan mendapat peluang, sementara kami tidak. Kami sudah mengabdi lama, tapi suara kami tidak didengar,” tambahnya.

Lebih dari sekadar kuota PPPK, mereka juga menyerukan perbaikan terkait Jasa Medis, yang selama tiga bulan terakhir belum dibayarkan.
“Uang jasa medis dan snack juga belum dibayarkan selama tiga bulan,” keluh salah satu nakes.
Keprihatinan ini menunjukkan bagaimana ketidakpastian finansial dapat mempengaruhi semangat dan kinerja tenaga medis yang berjuang di garda terdepan.
Di tengah aksi, perwakilan nakes menegaskan harapan mereka agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kesejahteraan mereka dan meningkatkan fasilitas untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Kami berharap ada peningkatan fasilitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan demi mendukung pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat,” ujar seorang nakes lainnya.
Aksi ini berujung pada kesepakatan yang ditandatangani oleh koordinator lapangan Fitra Alzikra dan Sekretaris Fulka Bahri, bersama 14 nama lainnya.
Mereka meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi pengusulan data base non-ASN RSUD Datu Beru kepada pemerintah atasan, termasuk Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Dalam kesepakatan tersebut, pemerintah daerah juga diharapkan untuk mengevaluasi manajemen dan kinerja di bidang kepegawaian.
Serta menjamin keberlangsungan tugas non-ASN di RSUD Datu Beru tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.
Dengan harapan yang tinggi dan semangat yang tak padam, nakes RSUD Datu Beru Takengon menunjukkan bahwa perjuangan mereka bukan sekadar untuk kepentingan individu.
Tetapi untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kami di sini untuk masa depan kesehatan masyarakat di Aceh Tengah,” tutup Fitra Alzikra.
Sementara itu, Pj Sekda Aceh Tengah, Erwin Pratama dan Direktur RSUD Datu Beru Takengon, dr Gusnarwin menemui dan memberi penjelasan kepada peserta demo.
"Kami dari Pemerintah Daerah bukan tidak peduli dengan keluhan para nakes, jauh hari keluhan ini sudah kami tidak lanjuti, kami juga ingin semua bisa PPPK," kata Erwin Pratama.
Wakil Ketua I DPRK Aceh Tengah, Hamdan, menyatakan bahwa pihaknya akan menerima setiap laporan daei nakes untuk selanjutnya menindak lanjuti dan mengawasi pihak eksekutif dalam kasus tersebut.
"Sampaikan kepada kami semuanya, Komisi D yang membidangi nakes akan turun dan memanggil pihak berwenang untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Hamdan. (*)
Baca juga: Ikut Barisan Demo Ketua Fraksi PKS Aceh Tengah Syukri Siap Kawal Eksekutif untuk Kesejahteraan Nakes
Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Nakes RSUD Datu Beru Demo di DPRK Aceh Tengah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.