Akses Jalan Sibolangit- Sembahe Belum Normal, Gas Elpiji Langka di Aceh Tenggara

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Gas elpiji isi 3 kilogram langka di Aceh Tenggara akibat arus transportasi belum normal karena longsor yang terjadi di Kawasan Sibolangit Sembahe, Sumatera Utara yang menghubungkan Aceh Tenggara.

Akibatnya harga eceran mencapai Rp 25.000 per tabung dan sulit diperoleh di pasaran.

Seorang ibu rumah tangga di Desa Lawe Loning Aman, Lawe Sigala -gala, Asmah, mengatakan, Minggu (1/12/2024) sejak sepekan terakhir ini gas melon mulai langka.

Biasanya gas melon mudah didapat. Akan tetapi sekarang sulit diperoleh. Bahkan harga eceran mencapai Rp 25.000 di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Kadisdagperinaker) Aceh Tenggara, Rahmad Fadli SSTP MSi membenarkan gas melon langka di Aceh Tenggara.

Hal itu, kata Rahmad Fadli akibat akses jalan yang belum normal dari Sembahe Sibolangit menuju Aceh Tenggara pasca longsor.

Kata dia, saat ini pasokan gas elpiji di SPBE Lawe Sekerah, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara belum normal sehingga gas elpiji langka di pasaran Aceh Tenggara khususnya daerah pedalaman.

Dikatakan Rahmad Fadli, saat ini pihak Distributor Gas Elpiji mengambil pasokan gas melon harus ke Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.

Itupun juga berdampak akibat longsor akses jalan belum normal sehingga mempengaruhi pasokan gas melon di Aceh Tenggara, sehingga gas melon menjadi langka.

Sebelumnya selama ini diakui Kadisdagperinaker, gas melon mudah sekali diperoleh masyarakat di pasaran.

Bahkan stok di pangkalan gas elpiji berlebih. Namun, karena longsor di Sembahe Sibolangit ini berdampak terhadap pasokan gas elpiji di Aceh Tenggara. (*)

Baca juga: Tingkat Partisipasi Masyarakat yang Memilih di Pilkada Bener Meriah Menurun

Baca juga: Hari Ini, KIP Aceh Tenggara Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada 2024

Baca juga: Pinusa Band Meriahkan Lut Tawar Fashion Show dalam Rangkaian Desember Kopi Gayo 2024