Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Pemkab Aceh Tengah Ikut Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh

Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati tragedi besar sekaligus untuk mengembalikan keseimbangan alam dan meningkatkan ketahanan lingkungan di Aceh

|
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Mawaddatul Husna
Humas Pemkab Aceh Tengah
Pj Sekda Aceh Tengah, Erwin Pratama melakukan penanaman pohon Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh, di Dermaga Al Fitrah, Kampung Keramat Mufakat, Kecamatan Bebesen, Kabupaten setempat, Selasa (24/12/2024). 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Dalam rangka mengenang dua dekade peristiwa tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah turut berpartisipasi dalam Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh (Tahiroe).

Aksi tersebut merupakan sebuah inisiatif penghijauan yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Aceh.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati tragedi besar sekaligus untuk mengembalikan keseimbangan alam dan meningkatkan ketahanan lingkungan di Provinsi Aceh.

Pj Sekretaris Daerah Aceh Tengah, Erwin Pratama SSTP MSi, mengungkapkan bahwa aksi Tahiroe ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tengah.

Yaitu untuk mendukung upaya pemulihan lingkungan dan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam dalam momentum mengenang peristiwa tsunami Aceh yang terjadi 20 tahun silam.

Ini merupakan momen refleksi bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara keseluruhan. 

"Gerakan ini bisa menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Aceh yang bangkit dari bencana dua dekade silam.

Hari ini, kita mengenang semua yang telah hilang dan merayakan kebangkitan kita.

Semangat persatuan dan ketangguhan telah menguatkan Aceh dan dengan gerakan Tahiroe, kita akan terus bergerak maju bersama, membangun Aceh yang lebih baik untuk masa depan," ungkap Erwin setelah melakukan kegiatan penanaman pohon.

Kegiatan penghijauan ini dipusatkan di Venue Triathlon, Kampung Keramat Mufakat, Bebesen dan di beberapa titik lainnya di Aceh Tengah yang dilaksanakan secara serentak di seluruh provinsi Aceh, Selasa (24/12/2024).

Secara terpisah, Pj Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA MSi, menyampaikan rasio hutan di Aceh cukup tinggi mencapai 65 persen, termasuk jumlah  paling tinggi di Pulau Sumatera.

"Namun jumlah rasio hutan sebesar itu, tidak membuat kita terlena tidak menanam lagi, karena dedikasi atau penurunan hutan terus terjadi," ujar Safrizal.

Ia mengungkapkan, antusiasme masyarakat luar biasa. Akhirnya muncul ide untuk menanam pohon penghijauan di lahan kritis serta pohon buah di kawasan APL, termasuk pohon-pohon khas Aceh, Jeumpa, Seulanga, dan Meulu.

Pemerintah Aceh juga bekerja sama dengan TP-PKK, menurutnya, peran aktif kaum ibu sangat membantu keberhasilan gerakan ini, dalam melestarikan tiga puspa tersebut. 

"Antusiasme yang awalnya ditargetkan 500 ribu pohon kini telah melampaui tiga juta pohon, kedepannya kita akan menghidupkan kembali nursery sebagai pusat pembibitan Aceh," tegasnya.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved