Berita Bener Meriah

Tiga Pelajar di Bener Meriah Jadi Korban Pengeroyokan, Dipukuli Bertubi-tubi Hingga Tendang Kepala

Para korban dipukuli bertubi-tubi, termasuk di tendang di bagian kepala, namun tanpa ada perlawanan.

Penulis: Bustami | Editor: Sri Widya Rahma
ISTIMEWA
PENGEROYOKAN DI MASJID - iga pelajar di Kabupaten Bener Meriah jadi korban pengeroyokan, disebuah mesjid di Kampung Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah pada Minggu (2/3/2025) sekira pukul 01.00 WIB. Pilunya, akibat dari kejadian tersebut, salah satu ayah dari korban meninggal dunia lantaran mendengar kabar anaknya dikroyok oleh sekelompok remaja tersebut. 

Laporan Bustami I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Tiga pelajar di Kabupaten Bener Meriah jadi korban pengeroyokan, disebuah mesjid di Kampung Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah pada Minggu (2/3/2025) sekira pukul 01.00 WIB.

Setelah video pengeroyokan itu beredar di sejumlah media sosial (Medsos), aksi tak terpuji tersebut pun menjadi perhatian banyak pihak.

Terlihat dalam video yang beredar, sekelompok orang masuk kedalam mesjid dan langsung menghajar sejumlah pelajar di dalamnya.

Para korban dipukuli bertubi-tubi, termasuk di tendang di bagian kepala, namun tanpa ada perlawanan.

Pilunya, akibat dari kejadian tersebut, salah satu ayah dari korban meninggal dunia lantaran mendengar kabar anaknya dikroyok oleh sekelompok remaja tersebut.

Kapolres Bener Meriah melalui Kapolsek Bandar, Ipda Gunawan AD dalam keterangan resminya, Kamis (6/3/2025) membenarkan adanya aksi pemukulan sesama pelajar tersebut.

Menurut Kapolsek dalam kejadian ini ada lima pelajar yang menjadi terduga pelaku, mereka berinisial YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16), kesemuanya merupakan remaja dari Kampung Gunung Musara.

Sedangkan pelajar yang menjadi korban dari pengeroyokan lima pelajar itu ialah Candra (16), Hairul Hadi (16), dan Ikram (16), ketiganya pelajar dari kampung Kampung Bener Kelipah Selatan.

Sejauh ini kapolsek belum menerangkan motif dari penyebab pengeroyokan tersebut, tapi pihak aparatur kedua kampung sedang melakukan mediasi perdamaian, 

Dikatan usai kejadian pada hari Selasa sempat dilakukan mediasi, namun salah satu orang tua dari korban datang ke tempat mediasi dengan keadaan emosi karena tak terima anaknya dipukul.

"Ketika disana tiba-tiba orang tua dari korban tersebut yakni Armanysah mengalami sesak nafas hingga pingsan. Ia sempat dilarikan kerumahnya, tapi sesampai dirumah, Armansyah dikabarkam meninggal dunia," ujar Kapolsek.

Lanjut Kapolsek, akibat meninggalnya Armansyah, mediasi yang dilakukan antara kedua belah pihak terpaksa tertunda, serta berdasarkan keterangan keluarga, Armansyah selama ini mengalami penyakit jantung.

"Jadi terhadap kasus ini sedang proses mediasi, kita berharap dengan viralnya video pengeroyokan tersebut, masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, kita dari kepolisian tetap melakukan pendampingan.

Kami terus berupaya mencari solusi terbaik agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jika tidak ada kesepakatan, kami mempersilakan pihak keluarga korban menempuh jalur hukum yang berlaku," pungkasnya. (*)

Baca juga: Seorang Ayah di Bener Meriah Meninggal Dunia Usai Mendengar Anaknya Dikroyok Saat Tadarus di Mesjid

Baca juga: Prediksi Skor Real Sociedad vs Manchester United: Duel Sengit di Babak 16 Besar Liga Eropa

Baca juga: Tak Perlu Resah, Menpan RB Tegaskan Pelamar CPNS 2024 & PPPK 2024 Telah Lulus Seleksi Tetap Diangkat

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved