Berita Aceh
Iskandar Pengusaha Asal Aceh Pemilik Indonesia Airlines, Ini Profilnya
Iskandar, pengusaha asal Indonesia kelahiran Aceh, dikenal sebagai sosok di balik berdirinya Indonesia Airlines.
TRIBUNGAYO.COM - Iskandar, pengusaha asal Indonesia kelahiran Aceh, dikenal sebagai sosok di balik berdirinya Indonesia Airlines.
Ia dijuluki sebagai "The Founder" dari maskapai penerbangan tersebut.
Selain menjadi pendiri Indonesia Airlines, Iskandar juga menjabat sebagai CEO Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Indonesia Airlines (INA) adalah maskapai penerbangan komersial dengan layanan premium yang diperkenalkan secara resmi oleh Calypte Holding Pte. Ltd.
Maskapai ini siap bersaing di industri penerbangan nasional dan internasional dengan menawarkan pengalaman perjalanan yang nyaman bagi penumpangnya.
Meskipun mengusung nama "Indonesia", maskapai ini didirikan oleh perusahaan asal Singapura.
Indonesia Airlines secara resmi terdaftar pada 7 Maret 2025 dan langsung mengantongi izin operasi untuk melayani berbagai rute penerbangan.
Maskapai Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan fokus pada penerbangan internasional.
Berbeda dari maskapai komersial pada umumnya, Indonesia Airlines menawarkan pengalaman terbang setara dengan jet pribadi. Layanan premium ini menghadirkan kenyamanan terbaik, pelayanan personal, serta fasilitas kelas dunia.
Namun, di balik kepemilikannya, Indonesia Airlines ternyata dimiliki oleh seorang pengusaha asal Indonesia bernama Iskandar.
Lantas, siapa itu Iskandar pemilik maskapai Indonesia Airlines yang akan mengudara di Tanah Air?
Profil Iskandar, CEO Calypte Holding
Mengutip laman resmi Calypte Holding, Iskandar saat ini menjabat sebagai CEO dan Ketua Eksekutif perusahaan tersebut.
Lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983, Iskandar menempuh pendidikan tinggi di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
Kariernya dimulai saat bekerja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca tsunami.
Pada 2006 hingga 2009, ia bergabung dengan PLN sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi.
Setelah meninggalkan PLN, Iskandar bekerja di bank swasta CIMB Niaga Banda Aceh sebagai Funding Sales Officer pada 2012-2013.
Kariernya terus berkembang hingga menjadi Manajer Cabang di Bank Danamon Indonesia.
Lalu, menjabat sebagai Manajer Perbankan Pilihan di Permata Bank Jabodetabek hingga 2014.
Berkat interaksinya dengan nasabah yang bergerak di bidang kelistrikan, Iskandar mulai tertarik untuk merintis bisnis di sektor energi.
Pada 2015, ia memutuskan keluar dari dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia, menggandeng investor dari berbagai negara.
Pada 2016, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Daiwatech Indonesia.
Setahun kemudian, ia mendirikan perusahaan kelistrikan dengan modal pribadinya.
Namun, bisnis tersebut terdampak pandemi Covid-19.
Tidak menyerah, ia merintis usaha baru dengan mitra dari Singapura, yang kemudian melahirkan Calypte Holding Pte. Ltd. pada 2022.
Perusahaan ini kini berkembang di tiga sektor utama: energi, pertanian, dan aviasi.
Sebagai Ketua Eksekutif Calypte Holding, Iskandar memimpin ekspansi bisnis, termasuk di sektor penerbangan.
Sebelum mendirikan Indonesia Airlines, Calypte Holding lebih dulu memperkenalkan Royal Jeumpa Airlines yang dijadwalkan mengudara pada Februari 2025.
Mengenal maskapai Indonesia Airlines
Menurut Iskandar, maskapai Indonesia Airlines akan beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Maskapai ini telah melalui studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan Amerika Serikat (AS).
"Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional," ujarnya, dikutip dari Kontan, Minggu.
Rencananya, maskapai ini akan melayani penerbangan di 48 kota tujuan dari 30 negara dalam lima tahun pertama operasionalnya.
Dalam tahap awal operasional, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat yang terdiri dari:
10 unit pesawat berbadan ramping, seperti Airbus A321neo atau A321LR.
10 unit pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.
Indonesia Airlines mengusung konsep layanan premium dan fasilitas kelas dunia yang biasanya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi.
Iskandar menuturkan, Indonesia Airlines berisikan tim yang berpengalaman di berbagai maskapai besar dunia.
Misalnya, direktur operasionalnya berasal dari Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan salah satu pilot pertama yang menerbangkan pesawat Airbus A380.
Kemudian, direktur komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman dari berbagai maskapai besar, seperti Emirates dan Asiana Airlines.
Sementara itu, departemen operasi penerbangan akan dipimpin salah satu pilot terbaik Indonesia yang pernah bekerja di maskapai asing.
Posisi direktur produk dan layanan akan diisi sosok ahli dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.
Untuk memberikan layanan kabin terbaik, Indonesia Airlines merekrut manajer awak kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) serta wakil manajer awak kabin dari Emirates.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul PROFIL Iskandar Pemilik Indonesia Airlines, Putra Asli Bireuen Aceh, CEO Calypte Holding Singapura
Miliki 5 Bungkus Sabu, 2 Pria di Aceh Tenggara Ditangkap di Pinggir Sungai Lawe Alas |
![]() |
---|
Miliki 14 Paket Barang Haram, Seorang Pria Lawe Alas Aceh Tenggara Diamankan |
![]() |
---|
Simpan 2,29 Gram Sabu Dibawah Bantal, Warga Sebungke Aceh Tenggara Diringkus |
![]() |
---|
Kasus Kakek Rudapaksa Cucu di Aceh Tenggara Masuk ke Tahap Penyidikan |
![]() |
---|
Syuting Film di Takengon, Reza Rahadian Mulai Familiar Bahasa Gayo, Ini Kata-kata Sering Diucap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.