Berita Gayo Lues Hari Ini
Pembeli Ikan Sangat Sepi di Pajak Terpadu Gayo Lues, Pedagang Lesu
Sejumlah pedagang ikan basah di Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues, terlihat lesu.
Laporan Rasidan I Gayo Lues
TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Sejumlah pedagang ikan basah di Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues, terlihat lesu.
Pasalnya, pembeli ikan sangat sepi terutama dalam beberapa hari terakhir ini.
Amatan TribunGayo.com, Sabtu (2/8/2025), ikan basah seperti ikan mas dan mujahir serta ikan lele, dijual para pedagang di Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam Blangkejeren saat ini terlihat sepi dari pembelinya.
Sehingga sejumlah pedagang pun lesu, padahal harga ikan basah tersebut sangat terjangkau untuk semua kalangan.
Meksipun dalam sebulan terakhir ini dilaporkan harga ikan mas tersebut mengalami naik dari harga sebelumnya sekitar Rp 5.000 rupiah atau dari harga Rp 35.000 naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.
"Akhir-akhir ini permintaan ikan mas maupun ikan mujahir dalam jumlah besar (banyak), tergolong tidak ada atau sepi dibandingkan dengan sebelumnya, sehingga terlihat para pedagang ikan basah pun lesu dan lemas," kata Darmansyah, salah seorang pedagang ikan mas dan mujahir kepada TribunGayo.com, Sabtu (2/8/2025).
Dikatakan, stok dan kebutuhan ikan mas di Kabupaten Gayo Lues selama ini masih dipasok dari Kutacane Aceh Tenggara yang dikenal ikan mas Cane.
Berbeda dengan ikan mujahir kini mulai dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten tersebut, sehingga untuk kebutuhan masyarakat juga untuk ikan mujahir hampir terpenuhi.
"Lain halnya untuk permintaan ikan lele di kabupaten tersebut masih rendah, dibandingkan dengan permintaan dan kebutuhan ikan mas maupun ikan mujahir itu," sebutnya.
Ia mengungkapkan, untuk harga ikan mujahir dan ikan lele, kini tergantung ukuran besar kecilnya ikan tersebut.
Bahkan untuk ukuran besar ikan mujahir dijual Rp 35.000 perkilogram dan ukuran kecil atau sedang dijual Rp 25.000- Rp 30.000 per kilogram.
Mengenal Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam Blangkejeren
Mengenal Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam Blangkejeren
Pajak Terpadu Buntul Tajuk Bustanulsalam adalah pusat perdagangan dan pasar rakyat yang terletak di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Pasar ini menjadi sentra aktivitas ekonomi masyarakat setempat, khususnya untuk komoditas pertanian, peternakan, dan kebutuhan harian.
Lokasi dan Fungsi
Terletak di Desa Bustanulsalam, Blangkejeren.
Menjadi pusat jual beli hasil pertanian, sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan ternak.
Berfungsi sebagai pasar terpadu yang menggabungkan berbagai jenis lapak dan kios dalam satu kawasan.
Masalah yang Dihadapi
Pasar ini menghadapi tantangan serius terkait hewan ternak warga yang berkeliaran bebas:
Sapi dan ternak lainnya sering masuk ke area pasar, merusak lapak dan mencemari lingkungan.
Pedagang mengeluhkan kotoran ternak yang menumpuk dan mengganggu aktivitas jual beli.
Kejadian ini berlangsung setiap hari, baik siang maupun malam.
Upaya Penertiban oleh Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah merancang strategi penertiban:
Melibatkan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah untuk menangani pelanggaran.
Pemilik ternak yang melanggar aturan dikenai sanksi berupa penangkapan ternak.
Penertiban dilakukan untuk menjaga kesehatan lingkungan dan kenyamanan masyarakat.
Baca juga: Durian dari Kutacane Mulai Banjiri Blangkejeren Gayo Lues, Segini Harganya
Durian dari Kutacane Mulai Banjiri Blangkejeren Gayo Lues, Segini Harganya |
![]() |
---|
Bank Aceh Syariah Blangkejeren Serahkan Bantuan CSR untuk Pembangunan Masjid Marhamah Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Harga Kemiri Kering di Gayo Lues Naik, Cek Harganya |
![]() |
---|
Pemkab Gayo Lues Lakukan Sidak, Evaluasi Kedisiplin ASN di Setdakab |
![]() |
---|
Desa Singah Mulo Ditetapkan Sebagai Kampung Gamawar dari Gayo Lues |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.