Harga Kopi

Master Kopi Gayo: Saatnya Kita Menghargai Petani, Bukan Menekannya

Armiyadi menegaskan bahwa petani adalah tulang punggung aroma kopi dan tidak boleh ditekan dalam urusan harga.

Penulis: Romadani | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
KOPI GAYO - Master Kopi Gayo, Armiyadi saat sedang berada di kebun miliknya, di Desa Atu Gajah, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (22/2/2025). Armiyadi, menyerukan pesan menyentuh tentang pentingnya menghargai para petani. 

“Kalau kamu benar-benar cinta kopi, belilah sesuai kualitas. Bayar dengan harga yang wajar. Karena ketika kamu menghormati petani, kamu bukan cuma membeli kopi, kamu sedang membeli martabat,” katanya.

Baca juga: Tataniaga Kopi yang Manusiawi untuk Menyelamatkan Ekonomi Rakyat Gayo

Fenomena Berkurangnnya Minat Generasi Muda Berkebun

Ia juga menyoroti fenomena berkurangnya generasi muda yang mau turun ke kebun.

Baginya, hal itu terjadi karena profesi petani sudah jarang dianggap mulia.

“Saat ini, petani makin sedikit. Anak muda makin enggan turun ke kebun. Kenapa? Karena jadi petani itu sudah tidak dianggap mulia,” tutur Armiyadi.

Di akhir pesannya, ia mengajak seluruh penikmat kopi untuk kembali menempatkan petani pada posisi terhormat.

“Kalau kamu bertemu petani yang masih menanam, masih menjaga kualitas, masih punya semangat, banggakan mereka. Karena merekalah alasan kenapa kamu masih bisa menikmati aroma kopi setiap pagi. Ingat, tanpa petani, tidak ada kopi,” tutupnya.

Pesan Armiyadi ini bukan sekadar seruan bagi penikmat kopi, tapi juga tamparan halus bagi pelaku industri yang kerap lupa bahwa di balik setiap cangkir kopi Gayo yang mendunia, ada peluh, doa, dan martabat petani yang mesti dijaga. (*)

Baca juga: Harga Kopi Gayo di Aceh Tengah Stabil di level Tertinggi Selasa 4 November 2025

Sumber: TribunGayo
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved