Satu diantaranya adalah Kerawang Gayo atau upuh ulen-ulen sebagai busana adat suku gayo yang biasanya dipakai saat melangsungkan resepsi pernikahan dan tarian adat.
TRIBUNGAYO.COM - Masyarakat gayo memiliki berbagai adat dan budaya yang sangat bervariasi mulai dari upacara tradisional, seni, budaya dan kerajinan yang diwariskan secara turun-temurun.
Satu diantaranya adalah Kerawang Gayo atau upuh ulen-ulen sebagai busana adat suku gayo yang biasanya dipakai saat melangsungkan resepsi pernikahan dan tarian adat.
Kerawang Gayo adalah hasil karya masyarakat suku gayo dari Provinsi Aceh Tengah yang menuangkan isi terawangnya kedalam kain dengan cara menjahit dengan sistem bordir.
Baca juga: Kisah Sukses Dona Destia, Desainer Kerawang Gayo yang Memulai Karir dari Seorang Pelukis
Hasil dari motif-motif ukir pada kerawang terdapat pada kain khas aceh, rumah adat, anyaman, gerabah dan hiasan lainnya.
Kerawang Gayo merupakan salah satu warisan budaya yang menyimpan banyak pesan moral, petuah dan amanah leluhur untuk generasi penerus.
Dikutip dari Serambinews.com Buku "Kerawang Gayo" Mengungkap Makna, Ragam, dan Filosofi Motif Gayo, pada Sabtu (10/9/2022) istilah Kerawang Gayo yang digabungkan dalam kata "ker" dan "rawang" adalah wujud spontanitas dari bayangan fenomena alam semesta.
Baca juga: Siswa SMKN 2 Blangkejeren Kembangkan Keterampilan Menjahit Kerawang Gayo
Kata "ker" dalam bahasa Gayo berartikan daya pikir, rancangan yang abstrak menjadi spontan, kata "rawang" berarti bayangan fenomena alam.
Saat ini banyak desainer lokal dan nasional memanfaatkan motif gayo untuk memperindah kain produksinya yang digunakan untuk berbagai macam hiasan.
Seperti pada kain sarung, baju, selendang,celana dan hiasan lainnya.
Berbicara tentang budaya Kerawang Gayo, terdapat asal muasal 13 makna motif Kerawang Gayo yang khas setiap warna dan memiliki banyak corak atau motif didalamya.
Namun seiring perkembangan zaman, motif Kerawang Gayo mulai berkembang lebih banyak dari lima hingga 13 motif.
Berikut beberapa makna dari motif-motif kerawang gayo yang dilansir dari Serambinews.com.
Inilah 13 motif, filosofi dan makna Kerawang Gayo dalam kain adat "Upuh Ulen-Ulen" sebagai berikut :
1. Motif Tapak Seleman
Bermakna setiap penyelesaian suatu masalah harus arif dan bijaksana.
2. Motif Mata Ni Lo
Melambangkan sumber kehidupan segala mahluk.
Syukur atas nikmat, sabar atas bala. Hubungan Minallah dan minannas, dan dengan alam lingkungan.
3. Motif Cucuk Pengong
Menggambarkan saraq opat harus saling sepadan, sepapah dan sepenanggungan, mengeskoresikan persatuan dan saling mengikuti dalam menyelesaikan permasalah.
Baca juga: Bupati Aceh Tengah Sebut Motif Kerawang Gayo Ditemukan di Sejumlah Negara Hingga Vietnam
4. Motif Tali PuterTige
Bermakna saling menyokong dan mendukung terhadap kebaikan dan kebenaran.
5. Motif Pucuk ni Tuis
Melambangkan motivasi dan pendidikan bagi generasi penerus.
6. Motif Emun Berangkat
Lambang kesetiaan dalam masyarakat Gayo, sejalan dan tetap dalam kesatuan.
7. Motif Emun Beriring
Menggambarkan satu kesatuan yang kokoh dalam masyarakat dan penempatan sesuai fungsi.
Baca juga: Wandi Gayo Pakai Syal Kerawang Gayo dan Diiringi "Serudang Mango" di Ajang Olahraga One Pride MMA
8. Motif Emun Berkune
Melambangkan demokrasi dalam mencari kebenaran, mengambil keputusan dan dilaksanakan penuh tanggungjawab.
9. Motif Puter Tali
Bermakna bahwa masyarakat gayo mempunyai cita-cita dan tata cara dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Motif Tekukur
Yaitu mengambil keputusan harus dengan kesadaran penuh dan harus dipertimbangkan dari segala aspek.
11. Motif Tali Mustike
Menggambarkan sama-sama memiliki kesadaran yang bersumber dari kebaikan yang selalu diridhai Allah SWT.
Baca juga: Kerawang Gayo, Oleh-oleh Khas dari Tanah Gayo, Ada Tas hingga Kopiah
12. Motif Sarak Opat
Melambangkan sebuah hukum, peraturan, norma dan tata tertib wilayah kekuasaan.
13. Motif Peger
Menggambarkan masyarakat berada dalam ketaatan adat dan Syariat Islam. Berada di luar itu, tidak peroleh perlindungan.
Sementara itu makna dari lima warna pada motif Kerawang Gayo yang sangat kuat dan menonjol yaitu
Warna Hitam
Warna yang melambangkan bumi yakni hasil keputusan adat.
Warna Merah
Melambangkan sifat musidik sasat yaitu sebagai tanda berani (mersik) yang bertindak dalam kebenaran.
Warna Putih
Yang berarti suci dalam tindakan dalam kebenaran, mampu dalam membedakan hal yang baik dan buruk.
Warna Hijau
Bermakna simbol kejayaan dan kerajinan (lisik) dalam kehidupan sehari-hari.
Kuning
Merupakan simbol berhati-hati atau teliti dalam bertindak (urik). (TribunGayo.com/Anisah Azzahra)