Laporan Asnawi Banda Aceh
TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Kota Sabang merupakan salah satu kota di Aceh yang berkembang sebagai kota wisata dimana setiap tahun turis manca negara dan lokal lebih 10 ribu jiwa mengunjungi Sabang.
Kota Sabang ini memiliki potensi wisata yang banyak di kunjungi adalah wisata air dan Tugu 0 Kilometer.
Padahal, potensi agrowisata juga punya prospek yang bagus seperti salak Sabang, alpukat dan aneka tanaman lainnya.
Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Distanbun Aceh, Habiburrahman, STP MSc mengatakan, alpukat lokal Sabang memiliki tekstur buah tanpa serat warna kuning mentega yang sangat gurih dinikmati dalam keadaan buah segar.
Hal itu diungkap Habib dalam kunjungan bersama Tim Ahli Amrullah, Kasie PSTPHP Anwar dan Koordinator Pengawas Benih Tanaman (PBT) Ridwan, Adi Candra dan Irvan dalam rangka finalisasi observasi pelepasan salak lokal sabang menjadi salak unggul nasional.
Tim tersebut juga ikut serta melakukan identifikasi potensi alpukat lokal yang selama ini sudah mulai berkembang di Sabang dengan jumlah populasi tanaman mencapai 600 batang.
“Berdasarkan hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh Tim BPSB Aceh bersama Distanpang Kota Sabang menyimpulkan bahwa alpukat Sabang menjadi salah satu varietas baru dan sangat berpeluang digarap untuk di daftarkan menjadikan varietas unggul nasional,” kata Habib.
Baca juga: Mochi Skin Lagi Tren di Korea, Begini Cara Punya Wajah Kenyal, Salah Satunya Gunakan Alpukat
Menurutnya, spesifik alpukat lokal Sabang untuk dataran rendah ini sudah mulai di tanam sejak 30 tahun yang lalu atau pada tahun 1992 di kota Sabang yang penanam pertama adalah almarhum Sumadi Suji warga Gampong Cot Ba'U.
Menurut Istri almarhum Sumadi Suji Alima, menyebutkan selama ini hasil panen di jual dengan harga per kg 25 ribu (rata" per kg 2 s.d 3 buah) yang masa panen setahun sekali dengan kepemilikan 20 batang alpokat.
Ditambah, Tim Ahli BPSB Aceh Ir Amrullah, mengatakan, akan melakukan observasi lanjutan dengan melihat karakteristik batang, buah dan daun.
Tujuannya untuk menyusun deskripsi awal sebagai salah satu syarat pelepasan menjadi varietas unggul nasional dengan harapan ke depan Pemko Sabang bisa menjadikan lokasi Agrowisata alpukat yang punya prospek bukan hanya untuk pemasaran buah, akan tetapi bisa menjadi lokasi penangkaran benih alpukat dataran rendah ujar Amrullah.
Sementara itu, Anggota DPR Aceh Dapil 1 (Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang), Muchlis Zulkifli ST, mengharapkan Sabang sebagai lokasi agrowisata alpokat dan salak.
Jadi, Sabang nantinya bisa pada even-even tertentu digelar pesta buah dan kegiatan wisata lainnya di Sabang.
Baca juga: Wisata Aceh Tengah, Alpukat Oleh-oleh Khas dari Takengon, Hingga Saat Ini Harganya Masih Stabil
Sebagai Politikus Partai Amanat Nasional PAN Aceh Besar, pihaknya sangat mendukung Sabang sebagai pusat agrowisata alpukat, salak dan komoditi lainnya sebagai sektor untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat pada sektor pariwisata dalam arti luas di daerah itu.
"Kita minta Distanbun Aceh prioritas Sabang menjadi Kota Wisata buah dan dapat dibina petani hingga sebagai penghasil benih alpokat maupun salak," harap Muchlis Zulkifli ST yang juga Ketua PRSI Aceh itu. (*)