Konflik Timur Tengah

Pasukan Penjaga Perdamaian Gaza Hanya dari Negara Muslim, TNI Gabung?

Menurut laporan The Telegraph, Jumat (31/10/2025), hanya tentara dari negara-negara beragama Islam yang akan diizinkan bergabung dalam misi tersebut. 

Editor: Malikul Saleh
Dokumen Humas Kodim Bener Meriah
ILUSTRASI TNI JAGA PERDAMAIAN GAZA - Puluhan personel Kodim 0119 Bener Meriah melakukan latihan menembak di lapangan tembak yonif 114 Satria Musara, Kamis (12/6/2025). Menurut laporan The Telegraph, Jumat (31/10/2025), hanya tentara dari negara-negara beragama Islam yang akan diizinkan bergabung dalam misi tersebut.  

Ringkasan Berita:
  • Menurut media Israel Jerusalem Post, beberapa analis berspekulasi bahwa Indonesia, yang telah mencairkan pendekatannya terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir, akan memainkan peran dalam menjaga perdamaian di Gaza.
  • Pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia disebut-sebut diterima oleh berbagai pihak yang bertikai di Gaza, baik dari pihak Hamas maupun Israel.

 

TRIBUNGAYO.COM - Rencana pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza mulai menemukan titik terang. 

Menurut laporan The Telegraph, Jumat (31/10/2025), hanya tentara dari negara-negara beragama Islam yang akan diizinkan bergabung dalam misi tersebut. 

Keputusan ini muncul seiring pembahasan gencatan senjata yang tengah disusun oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sumber diplomatik resmi menyebut, negara-negara di kawasan Timur Tengah akan menjadi pihak yang mengawasi implementasi perjanjian gencatan senjata sekaligus memastikan kepatuhan seluruh pihak terhadap kesepakatan tersebut. 

Namun, peran pasukan penjaga perdamaian masih dalam tahap pembahasan intensif.

Belum ada kejelasan apakah pasukan ini nantinya akan bertanggung jawab untuk melucuti senjata kelompok Hamas atau hanya berfungsi sebagai pengawas setelah Hamas melepaskan kendali atas Gaza.

Raja Yordania Abdullah II mengungkapkan bahwa negaranya siap berperan dalam misi perdamaian tersebut, bersama sejumlah negara Muslim dan Arab lainnya. 

Meski begitu, ia tidak memastikan apakah pasukan Yordania akan dilibatkan langsung dalam upaya pelucutan senjata Hamas.

Di sisi lain, Israel menolak keras kemungkinan keikutsertaan Turki dan Qatar dalam misi penjaga perdamaian. 

Alasannya, kedua negara itu dianggap memiliki kedekatan diplomatik dengan Hamas dan menganut prinsip-prinsip yang sejalan dengan Ikhwanul Muslimin.

Para menteri luar negeri bertemu

Para menteri luar negeri sejumlah negara muslim akan bertemu di Istanbul pada Senin untuk membahas gencatan senjata Gaza.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyuarakan kekhawatiran mengenai apakah gencatan senjata akan berlanjut.

Pertemuan tersebut, untuk membahas situasi di Gaza, dihadiri oleh Turki, Qatar, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, dan Indonesia.

"Topik yang sedang dibahas saat ini adalah bagaimana melanjutkan ke tahap kedua, yaitu pasukan stabilitas," kata Fidan.

Indonesia akan mendapatkan peran

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved